Luncurkan Episode #6 Peningkatan Kuliatas SDM, Rektor Unhas Lantik 82 Pejabat dan 10 Tendik Fungsional dan Penyerahan SK 25 Guru Besar

Kitasulsel-Makassar-Universitas Hasanuddin kembali menggelar “Upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat, Pejabat Fungsional, dan Penyerahan SK Profesor dalam Lingkup UnhaS”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 WITA di Gedung Baruga A.P. Pettarani Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, pada Senin (27/2).
Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.,yang secara resmi melantik sebanyak 82 Pejabat dan 10 Tenaga Kependidikan (Tendik) Fungsional dan 25 Guru Besar sekaligus meluncurkan episode #6 Peningkatan Kualitas SDM untuk akselerasi pengawalan pangkat dosen dan penguatan kualitas dan kuantitas dosen.

Dalam sambutannya Prof. JJ menyampaikan terima kasih kepada pejabat lama yang telah menyelesaikan amanah dan tanggung jawabnya dalam menduduki jabatannya melalui semangat dan kerja keras bagi universitas. Bagi pejabat baru yang dilantik, Prof. JJ berharap dapat berperan dan berkontribusi lebih baik untuk meningkatkan kualitas dan pencapaian Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia.
“Mengenyam tugas dan tanggung jawab baru bukanlah hal yang mudah. Ada beban yang diamanahkan untuk membawa Universitas Hasanuddin menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini sejalan pada tujuan Unhas untuk membentuk atmosfir lingkungan pendidikan yang profesional serta menjadi solusi dalam permasalahan yang terjadi di masyarakat,” jelas Prof. JJ.

lebih lanjut Prof. JJ menyampaikan seluruh sivitas akademika Unhas berperan penting dalam setiap pencapaian Unhas, hal tersebut tidak terlepas dari kontribusi serta sinergitas bersama untuk menjalankan program pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia unggul.
“Unhas terus membuktikan kualitas diri melalui peningkatan jumlah guru besar yang dimiliki, selamat kepada 25 guru besar baru Unhas yang hari ini menerima SK Profesor. Nilai ini menjadikan Unhas tetap berada pada posisi sebagai kampus dengan jumlah guru besar terbanyak, sehingga reputasi ini salah satu ukuran untuk peningkatan kualitas tridarma kita,”
Acara pelantikan berlangsung lancar dan hikmat hingga pukul 11.30 Wita.
*Adapun pejabat-pejabat yang dilantik yakni:*
1. Drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed.,Ph. D., Dekan
Fakultas Kedokteran Gigi
2. Dr. Eng. Ir. Muhammad Ramli, MT. Kepala Pusat Teknologi – Cot
3.Dra. Ria Rosdiana Jubhari, MA, Ph.D. Kepala Pusat Penelitian Mandarin
Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (Lppm)
4. Ketua Gugus Penjaminan Mutu Dan Peningkatan Reputasi (Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
5. Dr. Asrianny, S.Hut.,M.Si., Sekretaris Departemen Gugus Penjaminan Mutu Dan Peningkatan Reputasi
6. Dr. Syamsuddin, SE.Ak.,M.Si.CA., Kepala Divisi Keuangan Satuan Pengawasan Internal
7. Dr. Syamsuddin Muchtar, SH., MH., Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Satuan Pengawasan Internal
8. Dr. Eng. Ardy, S.T., M.Eng.Sc., Kepala Divisi Aset
Satuan Pengawasan Internal
9. Dr. Aulia Rifai, S.H., M.Hum., Ketua Departemen Hukum Perdata (Fakultas Hukum)
10. Dr. Birkah Latif, S.H., M.H., LL,M, Ketua Departemen Hukum Internasional (Fakultas Hukum)
11. Dr. Aminuddin, M.Nutr.Diet., M.Si., Ketua Departemen Ilmu Gizi (Fakultas Kedokteran)
12. Dr. Andi Rofian Sultan, M.Sc., Ph.D, Ketua Departemen Mikrobiologi (Fakultas Kedokteran)
13. Dr. Dr. Batari Todja Umar, Sp.M(K)., Ketua Departemen Histologi (Fakultas Kedokteran)
14. Dr. Dr. Yuyun Widaningsih, S.Sos., MAP. Ketua Departemen Patologi Klinik (Fakultas Kedokteran)
15. Dr. Yanti Leman, M.Kes.,Sp.KK., Ketua Departemen Farmakologi (Fakultas Kedokteran)
16. Dr. Dr. Sitti Rafiah,S.Ked.M.Si., Ketua Departemen Anatomi (Fakultas Kedokteran)
17. Prof. Dr. Dr. Syahrul Rauf,Sp.OG.,M.Kes., Ketua Departemen Obsteri Dan Ginekologi (Fakultas Kedokteran)
18. Prof. Dr.Dr. Andi Makbul Aman,Sp.PD.(K)., Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam (Fakultas Kedokteran)
19. Dr.Dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk.,M.Kes., Ketua Departemen Ilmu Bedah (Fakultas Kedokteran)
20. Dr.Dr. Muhammad Sakti,Sp.BO., Ketua Departemen Ilmu Bedah Orthopedi Dan Traumatologi (Fakultas Kedokteran)
21. Dr. Dr. Suryani,MPH., Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Dan Ilmu Kesehatan Keluarga (IKM), (Fakultas Kedokteran)
22. Dr. Muhammad Husni,S.Ked,Ph.D.,Sp.PA, Ketua Departemen Patologi Anatomi (Fakultas Kedokteran)
23. Dr. Dr. Muhammad Amsyar Akil, Sp.THT.(K), Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Dan Tenggorokan (THT), (Fakultas Kedokteran)
24. Dr. Arif Santoso,Sp.P.,Ph.D.,FAPSR, Ketua Departemen Pulmonologi Dan Ilmu Kedokteran Respirasi (Fakultas Kedokteran)
25. Dr.Dr.Aidah Juliaty Alimuddin Baso, Sp.A(K), Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak (Fakultas Kedokteran)
26. Dr. Dr. Jumraini, S.Ked.,Sp.S., Ketua Departemen Ilmu Penyakit Saraf, (Fakultas Kedokteran)
27. Dr. Marhaen Hardjo,M.Biomed.Ph.D, Ketua Departemen Biokimia (Fakultas Kedokteran)
28. Dr. Dr. Dianawaty Amiruddin, Sp.KK.,M.Si., Ketua Departemen Parasiotologi (Fakultas Kedokteran)
29. Dr.Syafruddin Gaus,Ph.D.,Sp.An-KMN-KNA., Ketua Departemen Anestesiologi (Fakultas Kedokteran)
30. Prof. Dr. Alwi, M.Si., Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara (FISIP)
31. Dr. Tasrifin Tahara, M.Si, Ketua Departemen Antropologi (FISIP)
32. Dr. Rosmawati, S.S.,M.Si, Ketua Departemen Arkeologi (FIB)
33. Dr. Rinduwati, S.Pt., M.P, Ketua Departemen Nutrisi Dan Makanan Ternak (Fakultas Peternakan)
34. Prof. Dr. Ir. Muhammad Irfan Said, S.Pt.,, Ketua Departemen Produksi Ternak (Fakultas Peternakan)
35. Dr. Ir. Aslina Asnawi, S.Pt., M.Si.,IPM.,ASEAN Eng., Ketua Departemen Sosial Ekonomi Peternakan (Fakultas Peternakan)
36. Dr. Erniwati Ibrahim, SKM., M.Kes,
Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan (FKM)
37. Dr. Shanti Riskiyani, SKM, M.Kes., Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku (FKM)
38. Dr. Apik Indarty Moedjiono, SKM., M.Si., Ketua Departemen Biostatistik (FKM)
39. Dr.Dr. Masyita Muis, S.Ked., M.S., Ketua Departemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (FKM)
40. Dr. Andi Aswan, SE., M.BA., Ketua Departemen Manajemen (FEB)
41. Dr. Aryanti Virtanti Anas, ST.,MT., Ketua Departemen Teknik Pertambangan (Fakultas Teknik)
42. Dr. Dr. Sonny Teddy Lisal, Sp.KJ., Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa (Fakultas Kedokteran)
43. Amaliyah, S.H., M.H., Sekretaris Departemen Hukum Perdata (Fakultas Hukum)
44. Dr. Andi Bau Inggit A Ruslan, S.H.,M.H., Sekretaris Departemen Hukum Administrasi Negara (Fakultas Hukum)
45. Dr. Triani Hastuti H.,Sp.KK.M.Kes., Dr. Triani Hastuti H.,Sp.KK.M.Kes. (Fakultas Kedokteran)
46. Dr. Muh. Iqbal Basri,M.Kes.,Sp.S., Sekretaris Departemen Anatomi (Fakultas Kedokteran)
47. Dr. Phetrus Johan,M.Kes.,Sp.OT,Ph.D., Sekretaris Departemen Ilmu Bedah Orthopedi Dan Traumatologi (Fakultas Kedokteran)
48. Dr. Dr. Masyita Gaffar, Sp.T.H.T.K.L(K)., Sekretaris Departemen Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Dan Tenggorok (Tht) (Fakultas Kedokteran)
49. Dr. Bahrul Fikri, M.Kes., Sp.A.Ph.D., Sekretaris Departemen Ilmu Kesehatan Anak (Fakultas Kedokteran)
50. Dr. Muhammad Yunus Amran, Ph.D., Sp.S(K), FIPM, FINR, FI., Sekretaris Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Fakultas Kedokteran)
51. Dr. Isra Wahid, S.Ked.,Ph.D., Sekretaris Departemen Parasiotologi (Fakultas Kedokteran)
52. Haryanto, S.IP., M.A. Sekretaris Departemen Ilmu Politik (FISIP)
53. Dr. Muh. Tang Abdullah, S.Sos.,MAP. Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara (FISIP)
54. Icha Musywirah Hamka, S.Sos.,M.Si., Sekretaris Departemen Antropologi (FISIP)
55. Yusriana, S.S.,M.A. , Sekretaris Departemen Arkeologi (FIB)
56. Naimah Aris, S.Si.,M.Math., Sekretaris Departemen Matematika (FMIPA)
57. Dr. Marhamah Nadir,S.P.,M.Si., Ph.D., Sekretaris Departemen Nutrisi Dan Makanan Ternak (Fakultas Peternakan)
58. Dr. Hajrawati, S.Pt., M.Si., Sekretaris Departemen Produksi Ternak (Fakultas Peternakan)
59. Dr. Siti Nurlaelah, S.Pt.,M.Si.,IPM., Sekretaris Sosial Ekonomi Peternakan (Fakultas Peternakan)
60. Muh. Fajaruddin Natsir,SKM., M.Kes., Muh. Fajaruddin Natsir,SKM., M.Kes. (FKM)
61. Rahma, SKM., M.Sc., Sekretaris Departemen Biostatistik (FKM)
62. A. Wahyuni, SKM., M.Kes., Sekretaris Departemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (FKM)
63. Dian Saputra Marzuki, SKM., M.Kes., Sekretaris Departemen Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan (FKM)
64. Adelia Undang Sari Ady Mangilep, SKM., MARS, Sekretaris Departemen Manajemen Rumah Sakit (Mars), (FKM)
65. Dr. Wahda, SE., M.Pd., Sekretaris Departemen Manajemen (FEB)
66. Dr.Dr.Liong Boy Kurniawan,Sp.PK(K),M.Kes., Sekretaris Departemen Ilmu Patologi Klinik (Fakultas Kedokteran).
67. Dra. Rosniati, M.M., Kepala Biro Hukum Dan Kelembagaan
68. Asmita, S.H. Kepala Bagian Hukum
Biro Hukum Dan Kelembagaan
69. Andi Wiwiek Sultan, S.IP., Kepala Bagian Kelembagaan Biro Hukum Dan Kelembagaan
70. Dr. Ahmad Bahar, S.T., M.Si., Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Biro Komunikasi
71. Sampara, S.T., M.M., Kepala Bagian Tata Usaha
(Fakultas Farmasi)
72. Dr. Sakka Pati, SH., MH., Kepala Subdirektorat Pengembangan Dana Abadi Direktorat Hubungan Alumni Dan Pengembangan Dana Abadi
73. Muhammad Irdam Ferdiansah, SE.,M.Acc., Kepala Subdirektorat Kemahasiswaan Direktorat Kemahasiswaan Dan Penyiapan Karir
74. Muh. Yusni Ismail, S.T., M.T., Kepala Subdirektorat Teknologi Dan Komunikasi Direktorat Sistem Informasi Dan Transformasi Digital
75. Firman Wahyu Perdana, S.H., M.H., Kepala Subbagian Produk Hukum Biro Hukum Dan Kelembagaan
76. Nurmawati, S.P., M.M., Kepala Subbagian Dokumentasi Hukum Biro Hukum Dan Kelembagaan
77. Suhardiman, S.SI., M.T., Kepala Subbagian Tata Laksana Biro Hukum Dan Kelembagaan
78. St. Hasnah, S.P., M.Si., Kepala Subbagian Perencanaan, Sumber Daya, Dan Alumni (Fakultas Peternakan)
79. Dr. A. Kurniawaty, M.Si., Kepala Subbagian Kemitraan, Riset, Dan Inovasi (Fakultas Peternakan)
80. Muh. Hafid, S.E., Kepala Seksi Anggaran APBN Subdirektorat Anggaran, Direktorat Keuangan, Akuntansi Dan Pelaporan
81. Marliati, S.E.,M.M., Kepala Seksi Monitoring Anggaran Rutin pada Subdirektorat Pendapatan dan Pembendaharaan, Direktorat Keuangan, Akuntansi, dan Pelaporan.
82. Ridwan Said, Pustakawan Ahli Muda
*Pejabat Fungsional Tenaga Kependidikan*
1. Dr. Alia Amalia, Sp.Rad., Dokter Ahli Muda
2. Jannatul Ma’wa, S.Si, Apt., M.Kes. Apoteker Ahli Muda
3. Sitti Paisah, S.Kep., Ns., Perawat Ahli Muda
4. Rahmatiah, S.IP., Pustakawan Ahli Muda
5. Amra, S.Sos, M.A.P., Arsiparis Ahli Pertama
6. Darmawati Nembo., Pustakawan Penyelia
7. Nur Samsi, A.Md., Pustakawan Pelaksana Lanjutan
8. Yuswauliana, A.Md. , Arsiparis Mahir/Pelaksana Lanjutan
9. Farhana Sajda Bakri, A.Md., Kep. Perawat Pelaksana Lanjutan
10. Tantri Wulandari, S.Si., Apt. Asisten Apoteker Pelaksana
*Guru Besar*
1. Prof. Dr. Muhammad Yunus, M.T., Manajemen Operasional
2. Prof. Dr. Sjafaraenan, M.Si., Genetika
3. Prof. Dr. Nurhayati, M.Hum., Bahasa
4. Prof. Dr. Ir. Triyatni Martosenjoyo, M.Si., Perancangan Arsitektur
5. Prof. Dr. Ir. Rusnadi Padjung, M.Sc, Budidaya Tanaman Pertanian
6. Prof. Dr. Nurjanna, ST. M.Si., Penginderaan Jarak Jauh
7. Prof. Dr. forest. Muhammad Alif KS., S.Hut.,M.Si., Politik dan Kebijakan Kehutanan
8. Prof. Dr. Iin Karita Sakharina, SH., MA., Hukum Internasional
9. Prof. Dr. Ir. Arifuddin, MT., Perencanaan dan Perancangan Kota
10. Prof. Dr. Eng. Jalaluddin, S.T., M.T., Alat Penukar Kalor
11. Prof. Hasbi, M.Si., Ph.D., Sosiologi Kependudukan dan Kesejahteraan
12. Prof. Dr. Muhlis, S.S.,M.Hum., Filologi
13. Prof. Ir. Rinaldi Sjahril, M.Agr.,Ph.D., BDP/Bioteknologi Sumber Daya Tanaman
14. Prof. Andi Dirpan, STP.,M.Si., Ph.D., Teknologi Hasil Pertanian
15. Prof. Dr. Maskun, S.H., LLM., Hukum Internasional
16. Prof. Dr. Yusring Sanusi B,, SS.,M.App.Ling., Pembelajaran Bahasa Berbantuan Komputer (Computer Assisted Language Learning)
17. Prof. Dr. Amir Ilyas, S.H., M.H., Hukum Pidana
18. Prof. Dr. Aidir Amin Daud, S.H., M.Hum., Hukum Internasional
19. Prof. Dr. Indrabayu, S.T., M.T., Kecerdasan Buatan
20. Prof. Dr. Eng. Suandar Baso, S.T., M.T., Dinamika dan Tahanan Kapal
21. Prof. Drs. Darwis, M.A., Ph.D, Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
22. Prof. Dr. Ir. Fachirah Ulfa, MP., Hortikultura
23. Prof. Dr. Mukti Zainuddin, S.Pi,M.Sc., Sistem Informasi Perikanan Tangkap
24. Prof. Dr. Ir. Mardiana Ethrawaty Fachry, MS., Sosiologi Masyarakat Pesisir
25. Prof. Dr. Anshori Ilyas S.H.,M.H., Hukum Tata Negara.(*)

Pemkot Makassar
Pemkot Makassar Genjot Urban Farming Jadi Ikon Baru Kota

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmennya untuk memperkuat program urban farming sebagai salah satu prioritas pembangunan kota.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya peran seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), khususnya para camat dan lurah, dalam mengembangkan konsep pertanian perkotaan ini agar menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat.

Urban farming tidak hanya berfungsi sebagai upaya ketahanan pangan di tengah kota, tetapi juga berpotensi menjadi daya tarik wisata serta lokasi studi banding bagi tamu dari luar daerah yang berkunjung ke Makassar.
“Pada kesempatan ini, saya meminta setiap kecamatan mampu menghadirkan contoh nyata yang bisa ditunjukkan kepada setiap orang berjunjung ke Makassar, kita perlihatkan untuk dikunjungi,” penegasan tersebut disampaikan Munafri saat menghadiri Rapat Koordinasi Urban Farming di Kantor Balai Kota Makassar, Kamis (18/9/2025).

Rapat dihadiri Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Sekretaris Daerah Zulkifly Nanda, serta Tim Ahli Pemkot Hudli Huduri, Dara Adidnda, dan Fadly Padi. Turut hadir pula 15 camat se-Kota Makassar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Dinas DP2, dan Kepala Bappeda.
Melalui koordinasi ini, politisi Golkar itu berharap program urban farming dapat digerakkan secara terpadu dari tingkat kecamatan hingga kelurahan, sehingga mampu menghadirkan kawasan hijau produktif yang memperkuat citra Makassar sebagai kota inovatif dan berkelanjutan.
Ia menegaskan perlunya sinkronisasi program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat, hingga lurah dalam memperkuat urban farming dan pengelolaan lingkungan.
Appi menekankan bahwa agenda ini harus menjadi prioritas bersama karena berhubungan langsung dengan sistem Adipura baru, pengelolaan sampah, hingga ketahanan pangan kota.
“Masalah sinkronisasi program ini harus kita jalankan lebih dulu. Ini topik utama karena menyangkut lingkungan dan terkait urban farming,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Urban Farming.
Munafri mengungkapkan, konsep urban farming tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia menyebut sudah ada beberapa daerah di Indonesia yang tertarik melakukan studi banding ke Makassar.
Oleh sebab itu, orang nomor satu Kota Makassar ini, memimpikan hadirnya lokasi percontohan terpadu yang dapat menunjukkan proses pengelolaan lingkungan secara menyeluruh hingga menghasilkan produk urban farming.
“Saya ingin kalau orang datang, kita bawa ke satu lokasi yang terintegrasi, ada proses pengelolaan siklus lingkungan, dan outputnya urban farming. Itu yang harus kita punya bahkan lebih baik dari yang dibikin pihak swasta,” katanya.
Dalam rapat tersebut, Munafri juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah organik di setiap kecamatan, hingga ke tingkat RT. Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyiapkan lubang biopori dan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai bagian dari siklus pemrosesan sampah.
“Ini harus berputar, semua wajib minimal punya lubang pembuangan organik. Saya mau turun sampai RT. Kita kelola sampah ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengelolaan sampah harus disertai regulasi kuat, misalnya kewajiban setiap perumahan memiliki minimal dua lubang biopori agar masyarakat tak lagi membuang sampah sembarangan.
“Kita harus dekatkan tempat pembuangan ke masyarakat. Kalau disiapkan dengan benar, lima bulan penuh, mereka sudah bisa panen kompos,” ujarnya lagi.
Menurut Munafri, keberhasilan urban farming sangat bergantung pada dukungan anggaran dan regulasi yang jelas. Ia meminta seluruh SKPD menyusun penganggaran yang mampu menghadirkan model atau (mock-up) percontohan untuk masyarakat.
“Seluruh uang yang dikeluarkan pemerintah harus ada feedback yang jelas. Harus dihitung secara finansial, sosial, dan antropologis. Tujuannya agar urban farming bisa mengurai masalah lapangan kerja dan memberi manfaat nyata,” tegasnya.
Ia bahkan meminta dukungan minimal berupa greenhouse dan fasilitas kompos sebagai contoh nyata. Munafri menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi, termasuk Dinas Pertanian dan Perikanan, DLH, hingga Bappeda. Ia menginginkan seluruh program digerakkan bersama agar lebih efektif.
Ia juga mengingatkan agar anggaran difokuskan pada program yang benar-benar memberi dampak ke masyarakat, bukan hanya pada seremonial atau panggung-panggung.
Munafri menegaskan dalam arahannya, dengan menekankan bahwa urban farming bukan sekadar pemenuhan kebutuhan wilayah, tetapi kebutuhan komunal yang menyatukan seluruh proses pengelolaan lingkungan.
“Program ini tidak akan jalan kalau hanya berdiri sendiri. Semua elemen harus tahu tugas dan tanggung jawabnya,” tuturnya.
Tak hanya itu, Appi kembali menegaskan berulang-ulang pentingnya urban farming sebagai strategi ketahanan pangan sekaligus pengendalian inflasi di tingkat kota.
Ia meminta seluruh perangkat daerah, camat, hingga lurah untuk bergerak serentak dan menghadirkan contoh nyata pertanian dan peternakan perkotaan di setiap wilayah.
“Dan jangan berpikir urban farming itu hanya sayur atau cabai. Di Makassar kita masih butuh banyak bunga, tanaman hias untuk konsumsi kuburan dan lain-lain. Ini perlu diaktifasi,” tegas Munafri.
Ia mencontohkan sejumlah lokasi yang sudah memiliki potensi, seperti Tamalanrea dengan tanaman khas Australia dan Ujung Tanah yang bekerja sama dengan CSR Pertamina.
Walaupun sistemnya belum sempurna, kalau kita asistensi dan sempurnakan, ini akan luar biasa. Oleh sebab itu, lanjut dia perlunya kolaborasi komprehensif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Ketua Golkar Makassar ini mendorong kombinasi anggaran dari pemerintah dengan dana CSR agar program tidak sepenuhnya bergantung pada APBD.
“Saya tidak mau kita hanya bercerita tentang contoh dari swasta. Kita harus punya contoh nyata yang ada di Makassar sendiri, di Barombong, Tamalanrea, Biringkanaya, Rappocini,” tegasnya.
Munafri meminta setiap camat dan kepala dinas memastikan program tidak berhenti di perencanaan. Bahkan harus lebih bagus daripada yang sudah ada milik swasta.
“Kalau ini jalan, kebersihan pasti terjaga, pengangguran teratasi, ekonomi dan daya beli masyarakat naik, bahkan inflasi bisa terkontrol,” jelasnya.
Selain tanaman pangan dan hias, Munafri juga menyinggung potensi peternakan perkotaan. Ia mencontohkan program kandang unggas di Bukit Baruga yang sudah menghasilkan ratusan telur hanya dalam hitungan minggu.
“Selain menanam, kita juga bisa beternak. Di Bukit Baruga, kandangnya bagus, tidak berbau, dan dalam dua minggu sudah menghasilkan 100 butir telur setiap hari. Ini sangat membantu masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai langkah nyata, Munafri berencana menggelar lomba RT/RW dan kelurahan terbaik tahun depan untuk menilai penerapan program urban farming dan peternakan.
Appi juga membuka peluang pemanfaatan Internet of Things (IoT) guna memaksimalkan produksi dan distribusi.
“Ini sebenarnya bukan program baru, tetapi kita buat lebih heterogen dan berkelanjutan. Apalagi kalau kita mampu menggunakan IoT, hasilnya akan lebih maksimal,” katanya.
Munafri menutup arahannya dengan menekankan bahwa seluruh dinas harus bergerak sinkron agar Makassar mampu mengendalikan inflasi dan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah.
“Saya berharap dalam satu tahun kita bisa memunculkan image baru bahwa Makassar mampu mengintervensi inflasi dengan kekuatan kota sendiri. Ini sifatnya komunal, tapi dampaknya besar,” pungkasnya.
Tim Ahli Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Andi Fadly Arifuddin, yang akrab disapa Fadly Padi mengungkapkan, selama enam bulan terakhir ia bersama tim telah mengumpulkan para pegiat lingkungan hidup untuk membahas urban farming.
Mulai dari berbagai bidang, mulai dari ekonomi, komposting, perikanan, pertanian, hingga sembilan sektor lain yang relevan. Para lokal hero tersebut, kata Fadly, siap menjadi mitra pemerintah tanpa menuntut anggaran.
“Kami sudah mengumpulkan para pahlawan lingkungan di Makassar. Mereka siap membantu Pemkot, bahkan tanpa bicara anggaran,” ujar Fadly.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan sosial, lingkungan, dan ketahanan pangan di kota. Karena yang dihadapi adalah dampak sosial dan lingkungan, terutama persoalan sampah dan pangan.
Fadly memastikan timnya siap memberikan pendampingan, masukan, hingga bantuan teknis kepada pemerintah kecamatan, kelurahan, maupun dinas terkait.
“Tim kami siap mendukung apa pun yang diperlukan, bekerja sama dengan satgas dan SKPD serta camat, bersama masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, kunci keberhasilan program urban farming terletak pada membangunkan kesadaran masyarakat.
“Membangunkan masyarakat itu membangun kepercayaan dan rasa saling menghargai. Semakin mereka percaya, semakin besar berkah rezeki kita,” kata Fadly menutup pernyataannya. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login