Dinas pendidikan Makassar
Rombel Tambahan Menanti Restu, 7 SMP Negeri Makassar Masuk Daftar Prioritas

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) tengah mengkaji penambahan rombongan belajar (rombel) di sejumlah SMP Negeri dengan permintaan tertinggi pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Langkah ini menjadi tindak lanjut setelah proses distribusi ulang siswa dan masuk ke tahap verifikasi pusat oleh Kementerian Pendidikan.
Penambahan rombel dirancang dengan skema penambahan 5–8 siswa per kelas, terbatas pada sekolah-sekolah yang masih memungkinkan secara infrastruktur dan rasio guru, serta telah memenuhi standar minimal ruang belajar dan fasilitas pendukung.

“Kami dan Bapak Wali Kota sudah menyepakati bahwa sekolah-sekolah favorit dengan peminat tinggi akan jadi prioritas. Tapi semua tetap bergantung pada sinkronisasi Dapodik dan persetujuan dari pusat,” ujar Kepala Disdik Makassar, Achi Soleman, Sabtu (27/7/25).
Sekolah Sasaran Penambahan Rombel. SMP Negeri 1 Makassar, SMP Negeri 3 Makassar, SMP Negeri 8 Makassar, SMP Negeri 13 Makassar, SMP Negeri 22 Makassar, SMP Negeri 24 Makassar, SMP Negeri 33 Makassar

Sekolah-sekolah tersebut menerima lonjakan pendaftar hingga dua kali lipat dari kapasitas, berdasarkan data terakhir dari pusat data SPMB Kota Makassar.
Namun, tidak semua sekolah bisa menerima tambahan. Achi menyatakan bahwa SMP Negeri 6 Makassar kemungkinan besar tidak akan mendapat penambahan kuota, karena sekolah tersebut sudah mencapai batas kapasitas maksimal sesuai zonasi dan kepadatan wilayahnya.
Setelah distribusi ulang tahap kedua ditutup, Disdik Makassar mencatat lebih dari 1.400 siswa telah berhasil dialihkan ke sekolah penyangga dengan kuota kosong, seperti SMPN 16, 34, 32, dan 50. Proses ini dilakukan tanpa pendaftaran ulang, melainkan melalui sistem integrasi berbasis data domisili dan preferensi zona.
Kini, Disdik menunggu hasil verifikasi dan pemetaan dari Kementerian, untuk memutuskan apakah penambahan rombel bisa diberlakukan di tahun ajaran ini atau baru bisa diterapkan di tahun pelajaran 2026/2027.
“Kami sudah kirim pemutakhiran data Dapodik dan hasil distribusi ulang. Jika sinkronisasi rampung sebelum Agustus, penambahan rombel bisa langsung kami jalankan,” imbuh Achi.
Tanpa Jalur Solusi, Fokus Transparansi. Kebijakan ini dijalankan tanpa membuka ‘jalur solusi’ seperti tahun-tahun sebelumnya. Wali Kota dan Disdik menegaskan bahwa tahun ini semua siswa ditampung melalui jalur resmi dan transparan untuk mencegah polemik administratif, seperti keterlambatan input Dapodik yang terjadi tahun lalu.
Penambahan rombel diharapkan menjadi jembatan bagi siswa-siswa yang semula tidak tertampung di sekolah pilihannya namun masih berada dalam zonasi logis.
“Kami ingin pastikan setiap anak mendapat akses pendidikan tanpa terhambat sistem. Ini bukan sekadar menambah kursi, tapi soal keadilan,” tutup Achi. (*)
Dinas pendidikan Makassar
Achy Soleman Pantau MPLS di SMP Negeri Makassar, Pastikan Kegiatan Berjalan Kondusif

Kitasulsel–MAKASSAR Mengawali Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achy Soleman, S.STP., M.Si., didampingi Kabid SMP, Dr. Syarifuddin, turun langsung meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Makassar pada Kamis pagi (17/7/2025).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achy Soleman, S.STP., M.Si., mengatakan bahwa peninjauan ini dilakukan untuk memastikan seluruh kegiatan MPLS berjalan lancar, aman, dan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

“MPLS merupakan momentum awal yang sangat penting untuk membentuk karakter, disiplin, serta mengenalkan nilai-nilai kebangsaan dan budaya sekolah kepada peserta didik baru,” ujarnya saat meninjau salah satu SMP Negeri di Kecamatan Tamalate.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa seluruh sekolah diminta untuk menghindari segala bentuk perploncoan dan kekerasan yang bisa mencederai semangat MPLS sebagai sarana edukatif dan menyenangkan.

Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang telah mempersiapkan kegiatan MPLS dengan kreatif, interaktif, dan melibatkan guru serta siswa senior secara positif.
“Kami ingin MPLS ini menjadi ruang tumbuh bagi anak-anak, bukan menjadi beban atau trauma. Oleh karena itu, pengawasan akan terus kami lakukan selama masa pelaksanaan berlangsung,” sambungnya..
Harapannya, pelaksanaan MPLS tahun ini bisa menjadi cerminan dari semangat pendidikan Kota Makassar yang inklusif, humanis, dan berorientasi pada karakter.
Untuk diketahui, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 di Kota Makassar dilaksanakan selama lima hari, terhitung mulai 15 Juli hingga 19 Juli 2025, dengan berbagai aktivitas seperti pengenalan fasilitas sekolah, kegiatan literasi, edukasi kesehatan, serta simulasi tanggap bencana.
Tambahnya, Dinas Pendidikan Kota Makassar juga telah membentuk tim monitoring yang bertugas memantau langsung pelaksanaan MPLS di semua jenjang, guna memastikan tidak ada pelanggaran dan seluruh kegiatan berjalan kondusif. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics10 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login