Connect with us

Syaharuddin Alrif Desak Gubernur Sulsel Serius Urusi Jalan Provinsi Rusak Parah

Published

on

Kitasulsel—Wajo—Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif mendesak gubernur Sulsel untuk serius mengurusi jalan provinsi di berbagai daerah di Sulawesi Selatan, Seperti jalan provinsi sidrap soppeng, jalan provinsi anabanua (wajo) – wette (sidrap) dan jalan provinsi lainnya yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi Sulawesi selatan.

Sekretaris DPW Nasdem Sulsel itu mengatakan, jika masyarakat sudah lama menderita makan debu disaat kemarau. Saat musim hujan jalanan tersebut bagaikan kubangan lumpur.

Akibat banyaknya lubang, biaya transportasi jadi mahal dan lambat,” ujar Syahar–sapaan akrab Syaharuddin Alrif

Seperti jalan poros sidrap soppeng, Syahar mengaku kesal dengan kondisi jalan Poros Sidrap-Soppeng tersebut.

“Saya sangat kesal sekali dengan tidak becusnya penyelesain jalan poros Sidrap-Soppeng. Apa lagi kami di DPRD sudah berjuang untuk anggaran ruas Sidrap-Soppeng dan Pinrang senilai Rp64 miliar,” tegas Syahar.

Syahar mendesak Gubernur Sulsel untuk mempercepat penyelesaian masalah infrastruktur ini. “Janji gubernur tahun 2022 jalan poros semua diselesaikan. Sessajaki kalau begini anggaran sudah ada tapi tidak tuntaskan. Rakyat menderita tiap hari lewati jalan rusak,” ungkap Syahar.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Imbau 72 Juta Santri Berzakat Lewat Green Zakat Framework

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau 72 juta santri di Indonesia agar berzakat dan berwakaf melalui Green Zakat Framework yang dikembangkan Bank Syariah Indonesia (BSI). Potensi besar ini, menurutnya, dapat menjadi kekuatan ekonomi umat sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Santri itu jumlahnya 72 juta termasuk gurunya. Kalau semuanya berwakaf melalui BSI, dengan program seperti ini, itu dahsyat. Bisa meloncati bank-bank yang ada,” ujar Menag saat menjadi keynote speaker di ballroom gedung BSI Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Menag menekankan bahwa zakat dan wakaf tidak hanya berfungsi sebagai ibadah individu, melainkan juga instrumen penting bagi pembangunan peradaban. Ia mencontohkan Masjid Nabi di Madinah yang hanya 20% digunakan untuk ibadah, sementara 80% sisanya untuk kegiatan sosial dan ekonomi.

“Masjid jangan ada yang nganggur. Kalau ekonomi pesantren dan masjid dikelola, potensinya luar biasa. Tidak boleh ada sejengkal tanah masjid yang tidak produktif,” tegasnya.

Menag menegaskan bahwa ajaran Al-Qur’an harus diartikulasikan dalam konteks kekinian, termasuk melalui fiqih Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa. Ia berharap BSI tidak hanya fokus pada penghimpunan dana umat, tetapi juga terlibat dalam pembahasan peradaban baru.

“Kita punya obsesi menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban dunia Islam baru di masa depan. Estafet kepemimpinan peradaban Islam itu adalah Indonesia. Kita paling stabil ekonominya, paling stabil politiknya, dan paling harmonis meskipun kita paling plural. We are the best harmony in the world today,” tegas Menag.

Terkait zakat, Menag menjelaskan bahwa pada masa Nabi maupun sahabat istilah yang lebih populer adalah sadaqah, dengan zakat sebagai bagian di dalamnya. Karena itu, ia menilai zakat bisa dijadikan pintu masuk untuk membicarakan sumber-sumber lain yang lebih luas bagi pemberdayaan umat.

Lebih lanjut, Menag juga mendorong penguatan ekonomi pesantren dan pengembangan e-market berbasis masjid. Ia mencontohkan inisiatif di Masjid Istiqlal yang menggandeng perusahaan perikanan, kantor pos, dan layanan kurir.

“Kalau e-mosque ini dikembangkan, keuntungannya besar. Tidak boleh ada sejengkal tanah masjid yang nganggur. Karena itu, BSI perlu bersinergi dengan Kementerian Agama untuk menggarap ekonomi berbasis masjid,” pungkasnya.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel