Connect with us

Izin Dialih Fungsikan, Satpol PP Makassar Sidak Toko Batavia 88

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar telah menyidak Toko Batavia 88 yang terletak di Jalan Sungai Preman, Kecamatan Ujungpandang yang diduga melayani konsumen dibawa umur pada Hari Jumat malam (08/09/2023).

Hasil sidak tersebut kata Ikhsan NS, S.Sos., M.M., Kasatpol PP Kota Makassar, mengatakan dokumen perijinan toko Batavia 88 lengkap namun pihaknya akan tetap memanggil pemilik toko tersebut.

“Namun demikian pemilik usaha tersebut tetap di panggil ke kantor untuk diperiksa lebih lanjut dan diberikan teguran serta berjanji tidak akan melakukan jual ecer kepada anak dibawah umur sebagaimana yang dilaporkan, dan tidak akan melanggar aturan yang ditetapkan, yang dituangkan dalam surat pernyataan dan ditandatangani,” tegasnya Ikshan NS melalui via pesan singkat WhatsAap-nya, Rabu (13/09/2023).

Pada saat dikonfirmasi Ikshan NS tidak lupa mengirimkan bukti dokumentasi serta memperlihatkan dokumen perijinan toko Batavia 88.

Pasalnya dokumen perijinan milik toko Batavia 88 Sub Distributor, atas ijin miliknya diduga menyalahi aturan karena tidak difungsikan sebagai mana mestinya.

Diketahui pemilik usaha minol yang memilik ijin Sub Distributor proses kegiatannya hanya menyuplai minuman ke tempat-tempat yang menyediakan minuman di tempat seperti Hotel, Bar/ Diskotek dan Kafe sesuai dengan izinnya.

Pasalnya toko Batavia 88 hasil pantauan awak media diduga melayani eceran dan hironisnya diduga melayani konsumen dibawa umur.

Sebelumnya diberitakan bahwa toko Batavia 88 diduga melanggar Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) bernomor 20/M-DAG/PER/4/2014.

Informasi didapatkan awak media dari salah satu warga bernama Blengos (Nama Disamarkan) mengatakan bahwa TK Batavia 88 diduga bebas melayani konsumen yang hendak ingin membeli minuman.

“Coba kita konfirmasi di penjual minuman yang didekat rumah karena kemarin saya lihat anak dibawah umur mereka layani” ujarnya dihadapan awak media, Senin (04/09/2023)

Kemudian awak media konfirmasi ke toko Batavia 88, pada saat itu yang ditemui hanya karyawan TK tersebut,

Karyawan pada saat itu mengatakan secara blak-blakan bahwa konsumen yang diduga dilayani bisa jadi mereka disuruh.

“Bisa jadi mereka disuruh dengan kerabatnya atau siapakah, terkait ijin lengkap ko, terus dulunya tempat inikan panti pijit” jawabnya Arsend salah satu karyawan TK Batavia 88, Rabu (06/09/2023).

Dipertanyakan lebih jauh terkait masalah perijinan TK tersebut, ia mengatakan ijinnya lengkap namun tidak diperlihatkan.

“Ijinnya lengkap ko bos mendaftar melalui OSS, beberapa bulan lalu juga pihak Disperindag dan Beacukai datang memeriksa bahkan orang Polda Sulsel juga datang mengecek disini pada saat operasi,” ungkapnya Arsend.(**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Pemkot Makassar Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik, Dorong ASN Jadi Teladan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, terus menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mulai mengkampanyekan gerakan pengurangan penggunaan sampah botol plastik.

Hal itu disampaikan langsung Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menghadiri Launching Program Mamajang Goo Green (MGG) Gerakan ASN Ramah Lingkungan di Kantor Camat Mamajang, Jalan Lanto Dg. Pasewang, Sabtu (28/6/2025).

Munafri menegaskan, kebiasaan menggunakan air minum kemasan plastik perlahan dihapuskan di seluruh kantor pemerintahan, termasuk di ruang kerjanya sendiri.

“Saya sudah memulai program hilangkan botol plastik ini di kantor Wali Kota. Saat ini tidak ada lagi yang pakai minuman kemasan,” uangkap Munafri, pada Lauching program Mamajang Goo Green (MGG).

“Tadi saja, saat acara launching, saya baru duduk sudah dibuatkan air tahu dalam botol. Kita berusaha agar keluar dari kebiasaan ini, memang tidak mudah, tapi ini soal komitmen,” tambah Appi.

Ia mengakui perubahan perilaku membutuhkan proses, konsistensi, dan ketegasan. Namun ia menekankan bahwa langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus akan menciptakan dampak besar.

“Biasanya gerakan seperti ini cuma parsial, hanya pakai tumbler, tapi tetap diisi air kemasan. Sama saja. Karena itu saya minta semua ASN dan masyarakat mulai serius meninggalkan plastik sekali pakai,” imbuhnya.

Selain pengurangan plastik, Pemkot Makassar juga mendorong optimalisasi pengelolaan sampah organik melalui biopori di tiap wilayah.

Munafri meminta Camat Mamajang dan seluruh petugas kebersihan memastikan pemanfaatan biopori berjalan maksimal.

“Kalau daun-daun pohon dimasukkan biopori, bisa jadi pupuk. Masyarakat di wilayah itu yang bertanggung jawab merawatnya. Ini bisa mendukung urban farming,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan target Pemkot Makassar untuk memperluas keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di seluruh kecamatan.

“Tahun ini kita targetkan 15 kecamatan sudah punya TPS3R aktif. Ini bisa mengurangi 40-50 persen sampah yang dibuang ke TPA,” tegasnya.

Munafri mengajak semua pihak, mulai dari aparatur kecamatan hingga masyarakat, untuk mengambil peran nyata mewujudkan lingkungan bersih dan sehat.

“Ini bukan hanya urusan pemerintah kecamatan, tapi seluruh warga Kota Makassar. Kalau kita berkomitmen bersama, perubahan itu pasti bisa,” pungkasnya.

Program ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup yang rencananya akan diluncurkan secara resmi dalam waktu dekat.

Pemkot Makassar memastikan kampanye pengurangan sampah plastik terus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Sedangkan, Sekretaris Camat (Sekcam) Mamajang, Andi Muhammad Adri mengatakan, Pemerintah Kota Makassar melalui Kecamatan Mamajang meluncurkan Program Mamajang Goo Green (MGG), sebuah gerakan ASN ramah lingkungan yang bertujuan mengubah pola pikir dan kebiasaan dalam penggunaan plastik sehari-hari.

Ia menyampaikan bahwa inisiatif ini lahir dari keprihatinan atas tingginya penggunaan plastik sekali pakai, terutama botol kemasan, di lingkungan perkantoran maupun masyarakat.

“Tujuan kegiatan ini adalah bagaimana merubah pola pikir masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam mengurangi penggunaan plastik, dengan membudayakan penggunaan tumbler dari rumah ke kantor,” ujarnya.

Selain mendorong perubahan kebiasaan individu, gerakan ini juga diharapkan menjadi komitmen bersama seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Mamajang untuk menularkan praktik ramah lingkungan ke wilayah kerja dan masyarakat luas.

“Ini juga merupakan peran penting seluruh ASN untuk menindaklanjuti di wilayah masing-masing, supaya bumi kita jaga bersama dengan mengurangi penggunaan plastik dan botol kemasan,” tambahnya.

Dia juga melaporkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari aksi proyek perubahan yang diangkat dalam Diklat Administrator yang sedang diikutinya.

“Kebetulan saya juga peserta Diklat Administrator, dan saya mengangkat tema ini sebagai aksi proyek perubahan. Ini sekaligus tindak lanjut dari arahan Bapak Wali Kota saat apel perdana di Lapangan Karebosi,” jelasnya.

Program Mamajang Goo Green diharapkan menjadi contoh nyata bagi kecamatan lain, sekaligus mendukung program besar Pemkot Makassar dalam mengurangi sampah plastik hingga ke tingkat rumah tangga. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel