Connect with us

Pemprov, Gubernur Sulsel : Alhamdulillah, Progres 90% Pembangunan Masjid Terapung Bira

Published

on

Kitasulsel, Bulukumba—Pembangunan Masjid Terapung Bira di Kabupaten Bulukumba mulai tampak memperlihatkan progres yang baik. Struktur bangunan telah terlihat.

Diketahui, pembangunan Masjid Terapung Bira ini merupakan salah satu bagian dari Bantuan Keuangan Pemprov Sulsel TA 2022 untuk Kabupaten Bulukumba senilai Rp 19 Miliar. Adapun alokasi bantuan keuangan tersebut, yaitu pembangunan ruas Batu Tongkarayya – Goa Passea; pembangunan Masjid Terapung Bira; dan Jembatan Bonto Biraeng.

Pembangunan sarana ibadah di area wisata Bira ini, sebagai wujud perhatian Gubernur Sulsel Andi Sudirman untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata di daerah.

Terlebih, Bira menjadi salah satu kawasan wisata andalan di Sulsel yang banyak dikunjungi wisatawan.

Melihat progres pembangunan Masjid ini, Gubernur Sulsel turut senang dan mengapresiasi Pemkab Bulukumba.

“Alhamdulillah Masjid Terapung Bira melalui Bantuan Keuangan Provinsi kepada Kabupaten Bulukumba telah mencapai 90%. Terima kasih Bapak Bupati Bulukumba beserta seluruh Jajarannya,” ujar Gubernur Andi Sudirman, Kamis (12/1/2023).

Dengan hadirnya pembangunan ini, dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan pengunjung untuk melaksanakan kewajiban ibadah sholat dengan akses yang dekat.

“Masjid ini akan menjadi fasilitas bagi pengunjung yang ingin berwisata sehingga tetap dapat melaksanakan kewajiban ibadah terutama sholat 5 waktu,” tuturnya. Laporan: Maya

 

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Merawat Harmoni di Pulau Dewata: Pesan Damai dari Silaturahmi Tenaga Ahli Menag RI dengan Tokoh Agama dan Masyarakat Bali

Published

on

Kitasulsel—Bali— Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menghadiri silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat adat di Bali, Senin (10/11). Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarumat beragama dalam menjaga kerukunan di Pulau Dewata.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat dan tokoh agama Bali menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama RI, khususnya kepada Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, atas meningkatnya Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) di Provinsi Bali. Peningkatan ini dianggap sebagai hasil nyata dari berbagai program pembinaan dan layanan keagamaan yang digagas Kemenag.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar. Kerukunan di Bali semakin terasa. Umat beragama di sini hidup berdampingan dengan penuh toleransi,” ujar salah satu tokoh masyarakat adat yang hadir.

Dalam sambutannya, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menegaskan bahwa keberagaman merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengelola perbedaan agama dan budaya, dan hal itu menjadi modal besar untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia.

“Keberagamaan adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dirawat dan dijaga,” ujarnya.

Ia juga mengutip pesan Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar yang menegaskan bahwa Indonesia sudah saatnya menjadi faktor penting dalam menciptakan kedamaian dunia.

“Kita memiliki pengalaman panjang dalam mengelola keragaman, dan itu menjadi modal besar untuk berkontribusi di tingkat internasional,” kutipnya.

Menurut Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., peran tokoh agama di Bali sangat strategis, mengingat provinsi ini adalah destinasi wisata dunia yang memperlihatkan wajah Indonesia sebagai bangsa yang damai dan toleran. Karena itu, Kementerian Agama terus mendorong program “Layanan Keagamaan Berdampak”, agar nilai-nilai agama tidak hanya dirasakan di tempat ibadah, tetapi juga hadir dalam kehidupan sosial masyarakat.

Kegiatan silaturahmi ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kabag Umum, Ketua FKUB Bali, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat adat.

Menutup kegiatan, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menyampaikan pesan yang menginspirasi seluruh peserta untuk terus menjaga harmoni.

“Kerukunan adalah lentera yang menerangi perjalanan bangsa. Selama lentera itu dijaga, Indonesia akan selalu memiliki cahaya,” tuturnya.

Silaturahmi tersebut menjadi penegas bahwa Bali bukan hanya ikon pariwisata dunia, tetapi juga simbol nyata dari kerukunan dan kedamaian yang menjadi wajah sejati Indonesia.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel