Connect with us

Sore Ini, Wali Kota Makassar Akan Lakukan Mutasi Pejabat Eselon Dua dan Camat

Published

on

Kitasulsel, Makassar—-Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berencana melakukan pergeseran-pergeseran pejabat hari ini, Selasa (24/1-2023).

Kepala Bidang Mutasi BKPSDMD Makassar, Riry Novrianty Iman mengatakan, pihaknya sudah mendapat perintah dari orang nomor satu Makassar itu untuk mempersiapkan pelantikan pejabat hari ini.

Rencananya, pelantikan akan digelar di Ruang Sipakatau Kantor Wali Kota Makassar sekitar pukul 15.30 wita.

Mereka yang akan dilantik adalah pejabat eselon II sesuai hasil job fit yang digelar belum lama ini, serta puluhan pejabat eselon III.

Berdasarkan informasi yang beredar, ada enam pejabat eselon II yang bakal bergeser.

Untuk itu, wali kota juga berencana akan mengisi kekosongan pada jabatan sekretaris di beberapa OPD.

Diketahui, jabatan sekretaris yang lowong saat ini adalah Sekretaris Inspektorat, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), dan Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan.

“Ada empat jabatan sekdis yang perlu diisi. Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan mengundurkan diri dan beralih ke jabatan fungsional,” jelasnya.

Selain itu, camat juga bakal masuk dalam gerbong mutasi hari ini.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan akan melakukan mutasi dan pelantikan pejabat pekan ini.

Pelantikan dilaksanakan pekan lalu, namun karena ada beberapa pejabat yang sedang melaksanakan umrah akan digeser, maka Danny menunggu kepulangannya dari Tanah Suci. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Merawat Harmoni di Pulau Dewata: Pesan Damai dari Silaturahmi Tenaga Ahli Menag RI dengan Tokoh Agama dan Masyarakat Bali

Published

on

Kitasulsel—Bali— Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menghadiri silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat adat di Bali, Senin (10/11). Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarumat beragama dalam menjaga kerukunan di Pulau Dewata.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat dan tokoh agama Bali menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama RI, khususnya kepada Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, atas meningkatnya Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) di Provinsi Bali. Peningkatan ini dianggap sebagai hasil nyata dari berbagai program pembinaan dan layanan keagamaan yang digagas Kemenag.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar. Kerukunan di Bali semakin terasa. Umat beragama di sini hidup berdampingan dengan penuh toleransi,” ujar salah satu tokoh masyarakat adat yang hadir.

Dalam sambutannya, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menegaskan bahwa keberagaman merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengelola perbedaan agama dan budaya, dan hal itu menjadi modal besar untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia.

“Keberagamaan adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dirawat dan dijaga,” ujarnya.

Ia juga mengutip pesan Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar yang menegaskan bahwa Indonesia sudah saatnya menjadi faktor penting dalam menciptakan kedamaian dunia.

“Kita memiliki pengalaman panjang dalam mengelola keragaman, dan itu menjadi modal besar untuk berkontribusi di tingkat internasional,” kutipnya.

Menurut Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., peran tokoh agama di Bali sangat strategis, mengingat provinsi ini adalah destinasi wisata dunia yang memperlihatkan wajah Indonesia sebagai bangsa yang damai dan toleran. Karena itu, Kementerian Agama terus mendorong program “Layanan Keagamaan Berdampak”, agar nilai-nilai agama tidak hanya dirasakan di tempat ibadah, tetapi juga hadir dalam kehidupan sosial masyarakat.

Kegiatan silaturahmi ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kabag Umum, Ketua FKUB Bali, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat adat.

Menutup kegiatan, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menyampaikan pesan yang menginspirasi seluruh peserta untuk terus menjaga harmoni.

“Kerukunan adalah lentera yang menerangi perjalanan bangsa. Selama lentera itu dijaga, Indonesia akan selalu memiliki cahaya,” tuturnya.

Silaturahmi tersebut menjadi penegas bahwa Bali bukan hanya ikon pariwisata dunia, tetapi juga simbol nyata dari kerukunan dan kedamaian yang menjadi wajah sejati Indonesia.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel