Connect with us

Dorong Penggunakan Produk Dalam Negeri, Gubernur Sulsel Tersorot Kenakan Sepatu dari UMKM di Maros

Published

on

Kitasulsel, Makassar—Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman terus mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Hal itu pun terus digalakkan oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Bahkan dalam menjalani kesehariannya, orang nomor satu di Sulsel itu tersorot menggunakan sepatu produk lokal.

Salah satunya, pada hari Jum’at 27 Januari 2023 lalu, Gubernur Andi Sudirman tersorot menggunakan produk lokal saat menjalani aktivitas pemerintahan. Mulai dari Rapat bersama jajaran OPD Lingkup Pemprov Sulsel di Baruga Karaeng Pattingalloang, Makassar.

Ia pun juga mengenakan saat acara Pengarahan Mendagri, M. Tito Karnavian kepada Gubernur, Forkopimda, serta Bupati/Walikota di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, “banyak produk dalam negeri itu bagus-bagus.

Mari kita dorong untuk memberdayakan masyarakat sekitar, dengan penggunaan produk lokal. Apalagi sekarang produk dalam Negeri, sudah banyak yang memiliki kualitas yang bagus,” katanya, Minggu (29/1/2023).

Pria yang akrab disapa Gubernur Andalan ini pun memperkenalkan sepatu produk lokal yang dikenakannya. Yakni produk UMKM BUMDES Dinaril dari Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.

“Saya ini menggunakan sepatu buatan dalam negeri. Sepatu dari salah satu UMKM di Kabupaten Maros. Kualitasnya bagus dan nyaman digunakan,” jelasnya.
Selain itu, penggunaan produk dalam Negeri pun selalu digaungkan oleh Presiden, Joko Widodo dalam berbagai kesempatan.

“Dengan menggunakan produk dalam Negeri, akan membantu masyarakat di sekitar. Kita ingin bagaimana, masyarakat kita, dapat berdaulat di wilayah kita sendiri. Mari kita menggalakkan, bangga buatan dalam Negeri, Bangga Buatan Indonesia,” ujar Andi Sudirman.

Sementara itu, Kepala Desa Sudirman, Lenni Marlina merasa senang produk UMKM dari BUMDES-nya dikenakan oleh orang nomor satu di Sulsel itu.

“Kami secara pribadi dan Pemerintah Desa sangat berterima kasih bapak Gubernur juga mengenakan produk dari Desa kami,” imbuhnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa sepatu merk Dinaril  yang dikenakan oleh Gubernur Andi Sudirman ini terbuat dari kulit domba dengan cetakan daun disekitarannya.

Selain sepatu, kata dia, ada beragam lainnya produk dari BUMDES Dinaril ini, diantaranya tas, kain, baju, dan sebagainya.

Untuk yang ingin dan berminat dengan sepatu lokal dari UMKM di Kabupaten Maros itu, dapat menghubungi Penanggung jawab Unit kerajinan dengan nomor 0821-3477-2168.

 

 

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Indonesia Tepat Jadi Pusat Peradaban Islam Baru

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut Indonesia sebagai tempat lahirnya peradaban baru dalam sejarah Islam. Hal ini disampaikan Menag saat meluncurkan AICIS+ 2025 di Auditorium Kementerian Agama, Jakarta.

AICIS atau Annual International Conference on Islamic Studies akan digelar pada 29–31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat. Even internasional ini mengangkat tema “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan.”

“Setelah Timur Tengah, Indonesia adalah tempat lahirnya peradaban Islam baru,” tegas Menag di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Pernyataan tersebut tidak hanya menjadi deklarasi kebanggaan, tapi juga penegasan arah baru diplomasi intelektual Indonesia di tingkat global. Salah satu manifestasi konkretnya adalah transformasi AICIS menjadi AICIS+ — konferensi Islam tahunan yang kini tampil dengan wajah baru yang lebih global, inklusif, dan multidisipliner.

AICIS yang telah berjalan selama 23 tahun, kini mengalami reposisi besar. Simbol “+” bukan hanya tambahan, melainkan tanda bahwa Indonesia mendorong Islam untuk hadir dalam percakapan global lintas ilmu, termasuk isu perubahan iklim, sains, teknologi, ekonomi berkelanjutan, hingga perdamaian dunia.

“AICIS+ bukan lagi hanya forum kajian keislaman. Ini adalah forum ilmu pengetahuan Islam yang menyatu dengan tantangan kemanusiaan global,” tegas Menteri Agama.

Ditegaskan Menag, AICIS+ hadir sebagai respons terhadap dua krisis terbesar dunia saat ini: krisis dehumanisasi dan krisis ekologis. Sejalan dengan semangat Deklarasi Istiqlal 2024, konferensi ini mengedepankan nilai-nilai spiritualitas Islam seperti kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian terhadap seluruh kehidupan.

“Kita tidak ingin Islam hanya bicara ke dalam. Lewat AICIS+, Islam Indonesia akan bicara ke dunia, dengan bahasa kemanusiaan dan peradaban,” tambah Menteri Agama.

Indonesia, melalui AICIS+, menawarkan model Islam rahmatan lil ‘alamin yang solutif dan kontributif, serta membuka jalan bagi Asia Tenggara untuk tampil sebagai aktor utama dalam peradaban Islam modern.

Bagi akademisi, peneliti, ulama muda, dan inovator sosial yang ingin bergabung dalam forum keilmuan paling dinanti ini, berikut adalah rangkaian tanggal penting yang perlu dicatat:

• 4 Juli – 15 Agustus 2025: Pengiriman Abstrak (minimal 750 kata)

• 15 Agustus 2025: Batas akhir pengiriman abstrak

• 29 Agustus 2025: Pengumuman hasil seleksi abstrak

• 29 September 2025: Batas akhir pengiriman makalah lengkap

• 29–31 Oktober 2025: Konferensi AICIS+ di UIII Depok

Abstrak dapat mencakup salah satu dari 8 subtema strategis, diantaranya:

• Ekoteologi & keberlanjutan lingkungan

• Transformasi teknologi

• Hukum Islam & ekofeminisme

• Dekolonisasi kajian Islam

• Krisis kemanusiaan

• Kesehatan masyarakat muslim

• Ekonomi berkeadilan

• Inovasi sosial berbasis nilai-nilai Islam

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menegaskan bahwa perubahan ini adalah hasil refleksi kolektif atas kompleksitas zaman. “Islam tidak boleh bicara sendiri. Ia harus bicara dengan sains dan Masyarakat,” katanya.

Konferensi ini terbuka bagi para cendekiawan yang ingin mengirimkan abstrak dan makalah ilmiah dengan 8 sub-tema strategis, mulai dari ekoteologi dan ekofeminisme, hingga transformasi teknologi dan dekolonisasi studi Islam.

Sebagai informasi, Periode Abstrak dilaksanakan pada 4 Juli – 15 Agustus 2025, Konferensi digelar pada 29–31 Oktober 2025. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website aicis.uiii.ac.id dan Instagram @uiiiofficial. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel