Connect with us

Danny Pomanto Dorong IKA Unhas Bone Jadikan Komoditi Laut sebagai Ikon Pembangunan Sulsel

Published

on

KITASULSEL-MAKASSAR,- Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas Wilayah Sulsel Moh Ramdhan Pomanto mendorong para pengurus IKA Unhas Bone agar menjadikan komoditi penghasil laut sebagai ikon pembangunan Sulsel.

Pasalnya, Danny Pomanto, sapaan akrab Ramdhan Pomanto menilai Bone memiliki garis pantai yang panjang sehingga potensi produk hasil laut membantu ekonomi masyarakat setempat.

IKA Unhas Wilayah Sulsel maupun IKA Unhas Bone pun sebagai wadah para alumni untuk membantu wilayah yang terkenal dengan Teluk Bone-nya itu tumbuh melalui sektor kelautan dan perikanan.

“Kami buat klasterisasi dalam membangun Sulsel lewat IKA Unhas, dan tentunya Bone diharapkan menjadi ‘Raja di Teluk Bone’,” kata Danny Pomanto usai menerima Kunjungan Panitia Musda dan Pelantikan Pengurus IKA Unhas Bone di kediamannya, Rabu, (15/02/2023).

Dalam istilah pemimpin di Teluk Bone itu, kata dia banyak arti. Seperti jadi pemimpin dalam semua komoditi penghasil di Teluk Bone, yakni Kepiting Bone, Rumput Laut, dan lainnya.

Apalagi, dia mencatat salah satu keunggulan Bone ialah memiliki garis pantai terluas. “Jadi ini menarik sekali. Setelah Pangkep yang dilantik kemarin, sekarang Bone yang memang punya Teluk Bone,” katanya.

Dalam acara Musda, banyak rangkaian acara yang mengikutinya seperti kegiatan Jalan Sehat, termasuk menggelar pelantikan pasca musda pada malam harinya.

“Kemudian saya juga bakal bernostalgia dengan banyak teman di Bone. Dari dulu saya banyak sekali teman, saya KKN di Bone 1986 selama enam bulan, berteman dengan atlet Softball, saya yang latih mereka sampai juara di Sulsel dan nasional. Jadi saya pikir banyak romantika saya dengan Bone,” kenangnya.

Tak lupa, ia berterima kasih kepada Bupati Bone yang juga telah

membantu terselenggaranya Musda IKA Unhas Bone ini.

Ketua Panitia Musda dan Pelantikan IKA Unhas Bone, Andi Promal Pawi mengatakan kedatangannya mewakili para inisiator Musda IKA untuk memastikan kehadiran Ketua IKA Unhas Wilayah Sulsel, Ramdhan Pomanto.

Ia menjelaskan, Musda akan berlangsung pada 26 Februari ini dengan rangkaian Jalan Santai, Dialog UMKM, Pelaksanaan Musda dan Pelantikan Pengurus IKA Unhas Kabupaten Bone.

Rencananya Musda akan dihadiri sekira 400 alumni. Angka itu bisa bertambah dengan kedatangan alumni dari luar Bone.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Bangun 1.657 Unit Apartemen Ikan untuk Tingkatkan Produktivitas Nelayan dan Pulihkan Ekosistem Laut

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah membangun 1.657 unit apartemen ikan sepanjang tahun 2025 untuk mendukung pengembangan kawasan perikanan rakyat dan pemulihan ekosistem laut.

Program ini tersebar di 13 titik lokasi di Sulsel, yaitu Makassar, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Kepulauan Selayar, Pangkep, Barru, Pulau Panikiang (Barru), Pinrang, Luwu Timur, dan Palopo, dengan total luasan sekitar 11 hektar di wilayah pesisir. Beberapa lokasi strategis seperti Pulau Panikiang, Selayar, dan Sinjai dipilih karena potensi ekologi yang tinggi, sementara Makassar, Takalar, dan Pangkep fokus pada peningkatan produktivitas nelayan.

Program apartemen ikan ini merupakan bagian dari visi Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wagub Fatmawati Rusdi dalam mendorong pemulihan ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan berbasis ekonomi biru, sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Kepala DKP Sulsel, M. Ilyas, apartemen ikan berfungsi sebagai habitat buatan yang menjadi tempat berlindung, berkembang biak, dan berkumpulnya ikan, sehingga membantu nelayan menangkap ikan lebih efisien.

“Apartemen ikan ini mempersingkat waktu nelayan mencari ikan. Dengan titik-titik baru yang produktif, nelayan bisa menghemat BBM, menekan biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan,” ujar Ilyas, Minggu (7/12/2025).

Setiap modul apartemen ikan dirancang untuk menjadi spawning ground dan nursery ground, meningkatkan keanekaragaman hayati, sekaligus mendukung pertumbuhan terumbu karang buatan. Diperkirakan satu modul dapat menghasilkan 40–90 kg ikan per bulan atau 500–1.000 kg per tahun, dengan asumsi 60% biomassa dapat dipanen secara berkelanjutan. Dengan 1.657 modul, potensi tangkapan tahunan mencapai 596 ton ikan, senilai ekonomi sekitar Rp 20,9 miliar per tahun. Jika dihitung dalam jangka panjang, 5 tahun mendatang apartemen ikan ini bisa menghasilkan Rp 104,3 miliar dan 10 tahun Rp 208,7 miliar.

Pemasangan unit apartemen ikan dilakukan dengan memperhatikan kondisi oseanografi, kedalaman, substrat dasar perairan, dan pola arus, memastikan setiap lokasi dapat mendukung produktivitas nelayan dan pelestarian ekosistem laut.

Untuk tahun 2026, DKP Sulsel berencana melakukan pendampingan pemanfaatan dan pemeliharaan apartemen ikan, bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), pemerintah kabupaten/kota, dan komunitas lokal.

“Dengan pengelolaan gotong royong, apartemen ikan ini menjadi aset bersama yang manfaatnya dapat dirasakan puluhan tahun ke depan,” tambah Ilyas.

Program ini sudah memberikan dampak nyata bagi nelayan. Abdul Gaffar, salah seorang nelayan dari Bulukumba, mengatakan, “Dulu kami harus melaut jauh dan lama untuk mencari ikan. Sekarang lebih cepat dapat ikan, dan ongkos BBM berkurang banyak.”

Langkah strategis ini menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mengembangkan ekonomi biru, memperkuat kesejahteraan nelayan, dan memulihkan ekosistem laut secara berkelanjutan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel