Connect with us

Bedah Buku Biografi Erick Thohir di Unhas

Published

on

Kitasulsel,Makassar—Universitas Hasanuddin kerja sama Kompas Penerbit Buku selenggarakan bedah buku biografi perjalanan hidup Erick Thohir berjudul “(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir” karya Abdullah Sammy yang merupakan seorang jurnalis Republika. Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.30 Wita di Ballroom Hotel Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (16/02).

Hadir sebagai narasumber yakni Abdullah Sammy (Penulis Buku), Fritz E. Simandjuntak (Pemerhati Olahraga), Arief Rosyid Hasan (Tokoh Muda), dan Dr. Mursalim Nohong (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, FEB Unhas).

Kegiatan resmi dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan Abdullah Sanusi, S.E., MBA., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi atas terselenggaranya ruang informasi dan diskusi bagi sivitas akademika Unhas. Dirinya mengatakan, bedah buku tentang kisah Erick Thohir diharapkan memberikan motivasi dan semangat kepada mahasiswa Unhas untuk terus berkarya dan berani untuk mengeksplor kemampuan dan bakat yang dimiliki.

“Kisah yang tertuang dalam buku karya Abdullah Sammy ini sangat memberikan inspirasi dan motivasi kepada para mahasiswa Unhas. Unhas selalu terbuka untuk membuka ruang dialog dan diskusi seperti ini dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan baru,” jelas Abdullah Sanusi.

Setelah membuka secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan sesi bedah buku oleh para narasumber yang hadir. Abdullah Sammy mengatakan, buku ini memberikan gambaran pengalaman hidup Erick Thohir yang penuh dinamika sebagai penanda betapa banyaknya pelajaran yang telah Erick Thohir peroleh selama hidupnya. Berbagai dinamika itu kemudian memberikan pembelajaran dan pendewasaan diri bagi seorang Erick Thohir.

“Tujuannya tentu melalui kisah perjuangan beliau, ada hal yang bisa menginspirasi. Judul buku yang diawali kata bukan dalam kurung tersebut bermakna bahwa sebelum berada diposisi saat ini, Pak Erick ternyata banyak melewati dinamika kehidupan yang menjadi pondasi kuatnya hingga saat ini,” jelas Sammy.

Lebih lanjut, Sammy mengatakan proses penyusuna buku telah dimulai pada 2020 lalu diawali dengan melakukan wawancara mendalam bersama narasumber utama. Dirinya mengatakan, proses pengumpulan data dan informasi memang tidak mudah, mengingat jadwal bapak Erick Thohir yang padat. Namun, berkat dukungan dan kolaborasi yang baik, akhirnya buku ini dapat diterbitkan pda 10 November 2022 lalu.

Dalam kesempatan ini, para peserta yang merupakan mahasiswa Unhas aktif memberikan pertanyaan seputar buku yang dihasilkan oleh Abdullah Sammy. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 13.00 Wita. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Ular “Terbang Firdaus” Bikin Heboh Kompleks SKPD Sidrap, Damkar Turun Tangan Bongkar Kap Motor

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Suasana tenang di salah satu sudut Kompleks SKPD Sidrap, Rabu (26/11/2025), mendadak berubah riuh. Di depan Gudang Alat dan Obat Kontrasepsi, tepat di belakang Kantor Dinas Kominfo, sejumlah pegawai terlihat berkumpul sambil menunjuk-nunjuk ke sebuah motor matik warna merah. Namun bukan kerusakan mesin yang membuat mereka heboh—melainkan seekor ular yang nekat bersembunyi rapat di dalam kap kendaraan tersebut.

Pemilik motor, seorang pegawai perempuan dari Dinas Biciptapera, tampak pucat dan menjaga jarak. Ia mengaku sangat alergi terhadap keberadaan ular, membuatnya hanya mampu menyaksikan dari kejauhan. Melihat situasi yang cukup mengkhawatirkan, seorang pegawai segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sidrap.

Damkar Tiba, Tugas Khusus: Tangani Tamu Tak Diundang

Tak lama kemudian, satu unit mobil damkar dari PRC Pangkajene tiba di lokasi. Dipimpin Habibi Baharuddin, tim Damkar langsung bersiap menghadapi “tugas tak biasa”—bukan memadamkan api, melainkan mengevakuasi reptil yang tengah bersembunyi rapat di balik kap motor.

Petugas mencoba berbagai cara untuk memancing ular keluar: menggoyang-goyang bodi motor, mengetuk bagian kap, hingga menyemprotkan bahan beraroma menyengat. Namun hewan itu tetap bergeming, seolah menolak keluar dari persembunyian. Sejumlah pegawai yang menonton dari dekat tampak menahan napas setiap kali petugas memeriksa celah-celah kecil, khawatir ular itu tiba-tiba muncul dan mematuk.

Kap Motor Dibongkar, Ular Akhirnya Terungkap

Karena tak menunjukkan tanda-tanda keluar, tim Damkar akhirnya memutuskan untuk membongkar bagian kap motor. Dengan hati-hati, bodi motor dibuka perlahan. Beberapa saat kemudian, seekor ular warna kehijauan dengan tubuh ramping itu tampak melingkar di bagian dalam.

Dalam hitungan detik, petugas berhasil mengamankannya tanpa merusak motor dan tanpa menimbulkan kegaduhan lebih lanjut.

“Ini ular terbang firdaus,” jelas Habibi sambil mengamati gerak tubuh reptil tersebut. “Ular ini punya bisa ringan. Tidak terlalu membahayakan manusia, tapi kalau terpojok bisa saja bersikap defensif. Jadi tetap harus hati-hati.”

Sorakan kecil dan tepuk tangan spontan terdengar dari para pegawai yang sejak tadi menyaksikan proses evakuasi. Ada yang mengabadikan momen lewat ponsel, sementara yang lain menghela napas lega. Setelah memastikan situasi aman, petugas Damkar kembali memasang kap motor seperti semula.

Aksi Cepat Damkar Dapat Pujian

Aksi cepat dan penuh kehati-hatian ini kembali menegaskan kesiapan Damkar Sidrap dalam menghadapi berbagai situasi darurat—baik api, hewan buas, hingga persoalan teknis tak terduga.

“Damkar serba bisa,” celetuk salah seorang pegawai sambil melihat petugas bekerja layaknya montir.

Sementara itu, sang pemilik motor dari kejauhan menyampaikan ucapan terima kasih kepada petugas Damkar yang kembali membuktikan kesigapannya membantu masyarakat, meski kali ini harus menjadi montir dadakan.

Dengan berakhirnya insiden itu, suasana kembali normal. Namun bagi para pegawai, kejadian ini menjadi cerita menarik yang mungkin akan dikenang lama—bahwa suatu pagi biasa bisa berubah mendadak menegangkan hanya karena seekor ular terbang firdaus.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel