Connect with us

Pascasarjana FH Sambut 275 Mahasiswa Baru, Hadir Menteri Pertanian RI

Published

on

Kitasulsel-Makassar—Fakultas Hukum (FH) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan penerimaan dan penyambutan bagi 275 mahasiswa baru Program Pascasarjana. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Baruga Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Senin (20/02).

Turut hadir Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Rektor Unhas (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc), Dekan Fakultas Hukum (Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H., M.A.P) beserta para wakil Dekan, Ketua Senat hingga Ketua Prodi lingkup Fakultas Hukum Unhas.

Mengawali kegiatan, Dekan FH Unhas Prof. Hamzah menjelaskan jumlah mahasiswa pascasarjana untuk semester kali ini sebanyak 275 orang yang terdiri dari 191 orang jenjang Magister dan 84 orang jenjang Doktor. Pada kesempatan tersebut, beliau menyambut baik mahasiswa baru FH yang akan menempuh pendidikannya di Unhas. Beliau berharap, mereka dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dan mengikuti seluruh peraturan akademik.

Lebih lanjut, Prof. Hamzah juga memberikan gambaran tentang capaian FH Unhas dalam berbagai bidang, misalnya saja sebagai fakultas hukum dengan jumlah guru besar terbanyak di Indonesia. Dirinya juga menjelaskan tentang kelas kerjasama dengan beberapa mitra strategis yang nantinya akan dihadirkan oleh FH Unhas.

“Proses seleksi mahasiswa pascasarjana berlangsung dengan baik, kami mendapatkan dukungan penuh oleh pimpinan Unhas dalam hal ini Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang senantiasa mengawal segala proses seleksi yang dilakukan. Kegiatan ini secara umum bertujuan sebagai pengenalan kepada mahasiswa tentang kegiatan akademik yang berlangsung di FH Unhas,” jelas Prof. Hamzah.

Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. JJ, yang mana dalam sambutannya beliau menyambut dengan hangat para mahasiswa pascasarjana FH Unhas. Dirinya mengatakan, secara umum Unhas terus melakukan proses pembenahan dalam berbagai bidang. Proses seleksi dilakukan secara optimal, karena Unhas tidak hanya memperhatikan kuantitas, namun juga kualitas calon lulusan.

Prof. JJ menuturkan, Unhas terus berkomitmen memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat, salah satunya tentu dengan menghasilkan lulusan berkualitas dan berdaya saing. Olehnya itu, beliau mengharapkan, para mahasiswa pascasarjana FH bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik sesuai ketentuan akademik yang telah ditetapkan.

“Unhas terus berupaya berada pada level papan atas dan ingin menunjukkan kontribusi luar biasa kepada masyarakat. Saat ini, syarat kelulusan bagi mahasiswa pasca juga kami optimalkan salah satunya melalui publikasi bereputasi. Kita ingin, lulusan Unhas memiliki kualitas dan mampu bersaing hingga kanca internasional,” jelas Prof. JJ

Pada kesempatan tersebut, Syahrul Yasin Limpo turut hadir memberikan semangat kepada mahasiswa pascasarjana sekaligus membawakan materi berkaitan dengan “Negara Kesejahteraan yang Berkepastian Hukum”. Dirinya menjelaskan, secara umum konsep negara kesejahteraan menempatkan kedaulatan rakyat sebagai sesuatu yang tertinggi, dimana negara hadir dan berfungsi sebagai alat kesejahteraan.

Negara kesejahteraan merupakan konsepsi negara yang paling tepat atas bentuk keterlibatan negara dalam menjamin kesejahteraan rakyat. Tujuan pendirian negara republik Indonesia pada dasarnya untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

“Kita harapkan bersama mahasiswa pascasarjana FH Unhas bisa berkontribusi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui kepastian hukum yang kuat. Saya yakin, lulusan Unhas akan mampu hadir membantu masyarakat sesuai kapasitas dan keilmuan yang dimiliki,” jelas SYL.

Seluruh rangkaian penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana FH Unhas berlangsung lancar. Kegiatan berakhir hingga pukul 12.00 Wita dengan beberapa agenda materi yang diterima oleh peserta. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Ulama Saudi Kunjungi Menag RI, Apresiasi Kiprah Prof Nasaruddin Umar di Dunia Islam

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, menerima kunjungan kehormatan pendiri dan pembina Lembaga Pendidikan Markazul Minhaaj, Syekh Kholid bin Soleh Assalamah, ulama asal Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa, 30 Desember 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Agama didampingi Tenaga Ahli Menag RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., MH. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh keakraban, dialog keilmuan, dan semangat penguatan kerja sama pendidikan Islam lintas negara.

Syekh Kholid Assalamah (62), yang dikenal luas sebagai ulama dan pendidik, secara khusus datang ke Indonesia untuk bertemu langsung dengan Prof. Nasaruddin Umar. Ia mengungkapkan bahwa nama Menag RI tersebut telah lama dikenal dan dihormati di kalangan ulama dan tokoh intelektual Arab Saudi.

“Saya sering mendengar nama Prof. Nasaruddin Umar dari para ulama di Saudi Arabia. Nama beliau dikenal luas sebagai cendekiawan Muslim moderat, berilmu mendalam, dan memiliki kontribusi besar bagi pemikiran Islam kontemporer,” ujar Syekh Kholid.

Meski telah lama mengenal reputasi Prof. Nasaruddin Umar, Syekh Kholid mengaku baru pertama kali dapat bertemu langsung. Ia datang untuk memperlihatkan berbagai karya dan program pendidikan yang dikembangkannya, sekaligus berharap mendapatkan pengakuan, penguatan, dan nasihat dari Menag RI sebagai ulama dan tokoh Islam dunia.

Syekh Kholid juga secara resmi mengundang Prof. Nasaruddin Umar untuk berkunjung ke Riyadh, guna melihat langsung aktivitas dan sistem pendidikan Markazul Minhaaj, lembaga yang ia dirikan dan bina dengan semangat dakwah dan pengabdian umat.

Menariknya, seluruh karya dan program Markazul Minhaaj dikembangkan untuk amal dan kemaslahatan umat, dicetak dan disebarkan secara luas tanpa diperjualbelikan. Prinsip tersebut menjadi ciri khas perjuangan Syekh Kholid dalam menyebarkan ilmu agama.

Beberapa karya dan program Markazul Minhaaj yang telah mendunia antara lain:

•Al-Qur’an Tadabbur dan Amal, mushaf Al-Qur’an dengan lima pilar utama: Tahsin, Tilawah, Tahfiz, Tadabbur, dan Amal. Karya ini telah terbit dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, serta tersedia dalam bentuk aplikasi digital.

•Al-Khulasah Al-Ilmiah, aplikasi dan situs pendidikan yang menyajikan ringkasan ilmu-ilmu keislaman dari berbagai mazhab, dan telah dimanfaatkan oleh mahasiswa Muslim di berbagai belahan dunia.

•Hiwar Addiyanaat, program dialog lintas agama.

•Serta berbagai karya dan inisiatif pendidikan lainnya.

Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar menyambut baik kunjungan tersebut dan mengapresiasi dedikasi Syekh Kholid dalam mengembangkan pendidikan Islam yang inklusif, ilmiah, dan berorientasi pada amal nyata.

Pertemuan ini sekaligus menegaskan bahwa Prof. Nasaruddin Umar tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga menjadi kebanggaan umat Islam Indonesia di mata dunia, khususnya di Arab Saudi. Reputasi beliau sebagai ulama, akademisi, dan pemikir Islam moderat telah menembus batas negara dan diakui oleh berbagai kalangan ulama internasional.

Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama keilmuan dan pendidikan Islam global yang lebih erat antara Indonesia dan Arab Saudi, demi penguatan peradaban Islam yang damai, berilmu, dan berkemajuan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel