Connect with us

Gelar Rakor Rutin,Camat Rappocini:Kebersihan Wilayah Adalah Tanggung Jawab Kita Bersama

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Pemerintah Kecamatan Rappocini Kota Makassar gelar Rapat Koordinasi (Rakor) rutin yang di ruang rapat Kantor Kecamatan Rappocini, Senin (20/03/2023).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh, Camat Rappocini M. Aminuddin, S.Sos., M.AP didampingi Sekcam Rappocini Rendra, S.E, serta dihadiri oleh Kepala Seksi Kecamatan dan para Lurah se-Kecamatan Rappocini.

Dalam kesempatan tersebut, Aminuddin menyampaikan untuk memaksimalkan pemantauan kebersihan dan penataan taman yang ada di Wilayah Kecamatan Rappocini.

“Terkait kebersihan wilayah, saya harapkan ini menjadi perhatian kita bersama sebab masih terdapat beberapa titik tumpukan sampah di wilayah. Saya minta juga kepada para lurah untuk dapat mengawasi pembenahan pembenahan taman yang ada diwilayah” ucap Aminuddin.

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel