Connect with us

Perkuat Imtaq, TP PKK Kota Makassar Gelar Pengajian Ramadan bersama Syekh Muhammad Jaber

Published

on

Kitasulsel—Makassar—TP PKK Kota Makassar menggelar pengajian Ramadan bersama pendakwah Syekh Muhammad Jaber, Sabtu (1/04/2023).

Pengajian yang dirangkaikan dengan salat Ashar secara berjamaah itu digelar di kediaman Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, yang diikuti seluruh pengurus dan anggota TP PKK.

Indira berujar, pengajian ini menjadi sarana untuk saling bersilaturahmi. Di samping itu, juga menjadi momentum untuk menambah ilmu dalam memperkuat iman dan taqwa (Imtaq) selama menjalankan ibadah di bulan Ramadan.

“Kita bersilaturahmi di sini bersama Syekh yang memberikan tausiyah dan pembelajaran untuk kita supaya kita bisa menyempurnakan ibadah di bulan Ramadan,” katanya.

Indira berharap, ada hikmah yang bisa dipetik dari pengajian kali ini dan membawa berkah serta mendatangkan kebaikan bagi seluruh yang hadir.

“Mudah-mudahan kita mendapat banyak pahala, amalan kita diterima dan diampuni dosa-dosa kita,” jelasnya.

Sementara itu, Syekh Muhammad Jaber dalam tausiyahnya menyampaikan pentingnya memanfaatkan momentum Ramadan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Bulan Ramadan ini istimewa. Manfaatkan waktu yang diberikan untuk beribadah sebaik mungkin, jangan sampai bulan Ramadan menjadi biasa saja seperti bulan lainnya,” ucap Syekh Muhammad Jaber.

Dia mengatakan, untuk menjadi hamba yang istimewa, maka amalan yang dilakukan pada bulan Ramadan harus diupayakan lebih intens. Hal itu juga bisa memperteguh keimanan.

“Usahakan Ramadan ini menjadi Ramadan yang istimewa. Amal saleh yang bisa dikerjakan jangan ditunda. Jadikan bulan Ramadan sebagai sarana untuk berlatih beribadah yang lebih baik supaya di luar Ramadan juga menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pilgub Sulsel

Calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto Soal Wisata Halal di Toraja

Published

on

Kitasulsel–TORAJA Calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, istilah Wisata Halal kurang tepat dikenakan di wilayah Toraja.

Pasalnya, hal tersebut bertentangan dengan kondisi sosial, tradisi dan kepercayaan yang dominan di daerah yang terkenal dengan destinasi wisata budaya tersebut.

Hal itu dikatakan Danny saat pertemuan silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan pengurus Badan Pengelola Sinode (BPS) Gereja Toraja di Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Senin (7/10/2024).

“Istilah Wisata Halal di Toraja kurang tepat. Istilah ini, secara sosio-kultural tidak mendapatkan ruang karena mayoritas warganya non-muslim. Tapi kalau restoran halal, kuliner halal, akomodasi halal dan sebagainya memang harus ada sebagai fasilitas bagi wisatawan muslim yang datang ke sini,” ungkap Danny.

Dijelaskan Wali Kota Makassar dua periode itu, potensi wisata di wilayah Toraja sangat memungkinkan untuk terus dikembangkan, asalkan mendapat dukungan dari pemerintah.

“Potensi wisata Toraja ini sangat besar, dan kalau ada dukungan ril dari pemerintah, termasuk dari Pemprov, maka bisa lebih dioptimalkan sehingga memberi kontribusi ekonomi yang lebih besar bagi rakyat,” jelas Danny.

Karena itu, ke depan yang paling dibutuhkan adalah fasilitas lengkap dan representatif yang memungkinkan setiap kalangan dapat berwisata dengan nyaman di daerah yang terkenal sejuk dan alami ini.

Sementara itu Juru Bicara Danny – Azhar, Asri Tadda menambahkan, pengembangan pariwisata merupakan salah satu program prioritas yang akan dilakukan oleh Paslon yang dikenal dengan akronim ‘DiA’ itu.

“Danny – Azhar bertekad memperkuat struktur ekonomi berbasis pangan dan salah satunya adalah di bidang pariwisata. Potensi pariwisata Sulsel sangat banyak dan kalau itu dikembangkan dengan baik, maka tentu akan menjadi salah satu penyumbang pendapatan daerah,” jelas Asri.

Hanya saja, lanjutnya, pengembangan potensi wisata di Suslel tentu harus memperhatikan kondisi sosial-kultural setempat. Agar tidak menjadi kontroversi yang justru tidak menguntungkan.

“Pariwisata adalah tentang hospitality. Wisatawan mau menikmati destinasi dengan aman dan nyaman. Jadi yang utama adalah konsep, fasilitas dan akomodasinya. Sehingga semua kalangan bisa menikmatinya dengan baik, baik yang muslim maupun non-muslim,” pungkas Asri. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.