Pemkot Makassar Raih Tiga Penghargaan Sekaligus Dalam Top BUMD Award

Kitasulsel—Jakarta—Pemkot Makassar meraih tiga penghargaan sekaligus pada Top BUMD Award 2023, di Dian Ballroom Hotel Reffles Jakarta, Rabu (5/04/2023).
Top BUMD Award diselenggarakan Majalah Top Business bekerja sama dengan Institut Otonomi Daerah (i-OTDA), serta lembaga, asosiasi, dan konsultan bisnis.

Tiga penghargaan yang diraih Pemkot Makassar, Top Pembina BUMD 2023 yang diraih oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Top BUMD Award 2023 kategori BUMD Aneka Usaha Bintang 4 diraih Perumda Parkir Makassar Raya, dan Top CEO BUMD 2023 diraih Yulianti Tomu Dirut Perumda Parkir Makassar Raya.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto merasa bangga bisa meraih tiga penghargaan sekaligus dalam Top BUMD Award 2023.
Kata dia, BUMD merupakan bagian penting dari pemerintah kota untuk memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Maka dari itu enam BUMD yang dimiliki Pemkot Makassar memiliki tugas untuk ikut berkontribusi meningkatkan PAD menuju Rp2 triliun.
“Alhamdulillah Kota Makassar mendapatkan tiga penghargaan sekaligus dan ini merupakan suatu capaian yang luar biasa,” kata Danny Pomanto.
Perumda Parkir Makassar Raya, lanjut Danny Pomanto adalah BUMD yang memiki potensi sangat besar.
Bahkan di bawah kepemimpinan direksi yang baru, Perumda Parkir Makassar Raya mampu meningkatkan pendapatan.
Sehingga menurutnya suatu hal yang mungkin Perumda Parkir Makassar Raya berhasil meraih Top BUMD Award 2023.
“Dengan direksi baru, Alhamdulillah Perumda Parkir Makassar Raya memiliki performa yang sangat baik, walaupun kami berharap untuk terus dimaksimalkan pendapatan. Terkhusus diperparkiran,” ungkapnya.
Untuk memajukan BUMD Kota Makassar, Danny Pomanto terus mendorong jajaran direksi untuk melahirkan inovasi. Terlebih di era digital seperti sekarang ini.
Apalagi Makassar sebagai kota metropolitan memiliki kepadatan jumlah kendaraan yang cukup besar. Motor 2 juta dan mobil tembus hingga 500 ribu.
Sehingga Pemkot Makassar melalui Perumda Parkir Makassar Raya melakukan digitalisasi parkir mengingat sangat tidak strategis untuk dilakukan secara manual.
“Kita mendigitalisasi dengan sistem barcode dan QR Code sebagai bagian untuk memaksimalkan pendapatan kita terkhusus di perparkiran,” ujar Danny Pomanto.
Olehnya itu, kata Danny Pomanto sistem inilah yang menjadi inovasi dan terobosan dari Perumda Parkir Makassar Raya yang sementara ini terus disempurnakan.
“Walaupun baru sementara disempurnakan tapi pendapatan sudah naik sangat signifikan,” ucapnya.
Karenanya itu, Wali Kota Danny Pomanto meraih penghargaan sebagai Top Pembina BUMD 2023 karena keberhasilan Perumda Parkir Makassar Raya tidak lepas dari peran dan kontribusinya. (*)

Provinsi Sulawesi Selatan
Sekda Sulsel Pimpin Rapat Percepatan Lahan Bendungan Jenelata Gowa, Kejati Dilibatkan

Kitasulsel–MAKASSAR Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memimpin Rapat Koordinasi Lanjutan Satgas Percepatan Investasi Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa, 1 Juli 2025.
Pertemuan ini fokus pada pendampingan pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, bertempat di Aula Lantai 8 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

Rapat ini berlangsung secara mufakat, dihadiri oleh seluruh unsur terkait, termasuk Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulsel Teuku Rahman, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulsel Agus Marhendra, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Suryadarma, serta perwakilan dari Sekretariat Daerah Gowa, Kepala BPN Gowa, pihak PTPN I Regional 8, Camat, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat setempat.
Pembangunan Bendungan Jenelata menempati lahan seluas 39 hektar milik PTPN I Regional 8. Dari total tersebut, izin lahan tahap satu, dua, dan tiga telah rampung dengan luas 29 hektar. Saat ini, proses pembebasan lahan memasuki tahap empat yang menyisakan 10 hektar.

Luas lahan yang tersisa mencakup 29 bidang tanah yang terindikasi beririsan atau tumpang tindih antara aset PTPN dan masyarakat.
Jufri Rahman menegaskan urgensi penyelesaian masalah lahan ini. “Pertemuan hari ini untuk keinginan Proyek Strategis Nasional Jenelata. Kami berharap agar bisa segera terselesaikan. Kami bersyukur Kejaksaan Tinggi melakukan pendampingan terhadap percepatan ini, apalagi dihadirkan juga dari Camat, Kepala Desa, dan masyarakatnya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa percepatan penyelesaian lahan tahap empat sangat diharapkan agar proses pembangunan Bendungan Jenelata dapat segera diselesaikan.
“Kita mau melihat Sulsel maju dan masyarakat Gowa mendapatkan perlakuan yang adil. Kami berharap ini segera tuntas karena ini adalah PSN.
Kehadiran bendungan ini akan sangat bermanfaat dalam ketersediaan air baku bukan hanya untuk Makassar, tetapi juga Gowa. Termasuk pertanian juga akan mendapatkan manfaatnya, baik di Gowa, Takalar, dan sekitarnya,” jelas Jufri Rahman.
Wakajati Sulsel, Teuku Rahman, menjelaskan peran Kejaksaan Tinggi dalam proyek ini. “Kejati Sulsel juga merupakan Ketua Satgas Percepatan Investasi. Karena pembangunan bendungan ini pada dasarnya akan berkelanjutan investasi ekonomi di Sulsel,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan ini akan berdampak pada kepentingan umum, dengan dampak yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Rapat ini mencari win-win solution, bagaimana pembangunan Jenelata ini dalam prosesnya dapat segera diselesaikan. Adanya permasalahan lahan dapat diselesaikan dengan cara musyawarah,” pungkas Teuku Rahman.
Sementara itu, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Suryadarma, menyatakan telah menyiapkan anggaran untuk penyelesaian izin lahan, namun prosesnya harus mengikuti aturan, khususnya terkait lahan yang masih tumpang tindih.
Salah satu perwakilan masyarakat yang hadir, Samsuddin M dari Dusun Manyampa, Desa Tanakaraeng, mengungkapkan bahwa dirinya telah berkebun di lahan tersebut sejak tahun 1986.
“Kami mengelola dan tidak ada larangan. Tapi jika ada seperti ini, kami legowo, tapi kami meminta ada penempatan tanaman saya,” ungkapnya, menunjukkan harapan akan adanya kompensasi yang adil.
Bendungan Jenelataknown merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) di Sulawesi Selatan dengan rencana anggaran pembangunan sebesar Rp4,15 triliun. Anggaran ini bersumber dari APBN dan pinjaman dari Cexim Bank Tiongkok.
Bendungan ini akan dibangun dengan tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) setinggi 62,8 meter, dengan kapasitas tampungan normal 223,6 juta meter kubik udara dan luas area penampungan hingga 12,20 kilometer persegi.
Manfaat Bendungan Jenelata sangat beragam, diantaranya adalah mereduksi banjir periode ulang 50 tahun dari 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik.
Bendungan ini juga akan menyediakan baku air sebesar 6,05 meter kubik per detik, mengairi lahan irigasi seluas 26.773 hektar, dan memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 7 Mega Watt. Rencananya, pembangunan bendungan ini akan selesai pada tahun 2028 mendatang. (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login