Connect with us

Dorong Ekonomi Kreatif, TP PKK Kota Makassar Beri Pelatihan Batik Lontara Ibu-Ibu Kecamatan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Pokja III TP PKK Kota Makassar menggelar Pelatihan Membatik Kain Lontara. Giat ini digelar selama sehari sejak pagi hingga sore hari di Baruga Anging Mammiri, Kamis (4/5/2023).

Pemerintah Kota Makassar sejak periode awal Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto diketahui telah menginisiasi pengembangan dan penggunaan motif batik lontara yang diharapkan jadi khas Makassar.

Mendukung hal itu, Tahun ini Pokja III TP PKK Kota Makassar kembali memberikan pelatihan membatik. Mulai dari cara melukis, mencampur warna, hingga merebus kain.

Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan, terdiri dari pengurus Pokja III TP PKK Kota Makassar dan IRT dari tiap kecamatan.

Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail hadir dan membuka secara resmi pelatihan tersebut. Dalam sambutannya Indira menuturkan pelatihan ini sebagai pembekalan keterampilan membatik.

Sehingga dirinya berharap, lewat pelatihan ini dapat melahirkan berbagai keunikan batik khas Makassar. Terutama huruf lontara yang khas dan dianggap menjadi salah satu aksara yang mendunia.

“Lontara kita harapkan bisa jadi ikon, karena Kota Makassar kita punya lontara. Kita berharap dari sini triggernya nanti batik lontara mendunia, karena kata lontara itu sangat mendunia,” kata Indira.

Indira lantas menyemangi para peserta latihan yang hadir. Dia menekankan pentingnya kreativitas untuk mengangkat ikon unik Makassar kedalam batik.

“Semua yang mengikuti program ini harus sungguh-sungguh. Disini harus kita ciptakan kreatif kita mulai dari pemilihan warnanya hingga desainnya,” tekannya.

Sekretaris TP PKK Kota Makassar Iin Yusuf Majid merincikan, program ini merupakan pelatihan lanjutan dari sosialisasi membatik 2022 lalu. Tahun ini peserta pelatihan diarahkan untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkannya ke dalam bentuk karya.

“Tahun ini langsung mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan materi tahun lalu. Selanjutnya mereka yang hadir hari ini nantinya menjadi narasumber di kegiatan membatik Pokja III di kecamatan masing-masing,” jelasnya.

Selain itu, pelatihan membatik juga sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi warga lewat kreativitas para IRT dengan memproduksi kain batik celup maupun batik tulisan tangan.

“Kita berharap 15 kecamatan yang ikut pelatihan ini bisa maksimal mengajarkan apa yang mereka peroleh ke kecamatan masing-masing, sehingga mampu menciptakan dampak pendapatan ekonomi keluarga,” jelasnya.

Iin berharap lewat giat ini lorong PKK dapat menumbuhkan komunitas yang menyenangi kain batik serta dapat memproduksi kain batik lontara maupun batik khas Makassar secara mandiri.

“Outputnya, batik lontara dari setiap kecamatan kita harap ada, tercipta ikon kecamatan khas masing-masing,” harapnya.

Adapun pelatihan membatik ini menghadirkan instruktur dari TP PKK Provinsi yakni Sekretaris PKK Sulsel, Zulfitriani Dwiyanti Mustaka. Kegiatan turut dirangkaikan dengan penyerahan alat membantik kepada seluruh peserta dari 15 kecamatan.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DPR Makassar

Pj Gubernur dan DPRD Sulsel Sepakati APBD Sehat Tahun Anggaran 2025

Published

on

Kitasulsel–Makassar Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menghadiri rapat Paripurna dengan agenda utama Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Sulsel terhadap Ranperda APBD 2025, di Kantor DPRD Sulsel, Jumat, 20 September 2024.

Adapun Pendapatan Daerah sebesar Rp9,378 triliun lebih, Belanja Daerah sebesar Rp9,214 triliun lebih dan Pembiayaan Daerah sebesar Rp164 miliar rupiah.

“Pada penyusunan dan pembahasan Anggaran Pendapat Belanja Daerah APBD Pokok 2025 juga diharapkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait prioritas kebutuhan masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan.

Memiliki peran yang sangat strategis untuk mendukung aktivitas pemerintah daerah Sulawesi Selatan dalam menjalankan fungsinya,” kata Anggota DPRD Sulsel, Irwan Hamid saat menyampaikan laporan hasil kerja Badan Pekerja Badan Anggaran DPRD Sulawesi Selatan.

Lanjutnya, bahwa fungsi ini untuk pelayanan publik, implementasi berbagai macam regulasi, meningkatkan pembangunan diberbagai sektor dan untuk pemberdayaan masyarakat, APBD juga sumber teknis dari idealisme yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang muaranya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Oleh karenanya dalam penyusunannya harus berdasarkan prinsip efisien, efektivitas, ekonomis dan tepat sasaran. Yang paling penting lagi, APBD harus mencerminkan respon pemerintah terhadap kebutuhan prioritas masyarakat dan punya kapasitas menyelesaikan sebagian besar problem masyarakat,” sebutnya.

Adapun Penjabat Gubernur Prof Zudan mengapresiasi hal ini yang merupakan paripurna terakhir dari masa jabatan DPRD Sulsel periode 2019-2024 ini untuk menyusun APBD sehat.

“Hari ini, hari terakhir rapat Paripurna setelah lima tahun anggota DPRD ini bekerja, bermitra dengan jajaran Pemerintah Provinsi. Nah hari ini ada legacy yang sangat bagus. Yaitu kehendak menyusun APBD yang sehat,” sebutnya.

Bahwa APBD sehat harus dilaksanakan dari APBD Perubahan 2024 dan APBD induk (2025). “Sehingga semua kewajiban pada pihak ketiga selesai. Tidak lagi tutup lubang gali lubang.

Tapi didesain dengan sistem penganggaran yang tepat. Yang compliance (memenuhi peraturan, prosedur dan segala standar yang ditetapkan) dengan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelasnya.

Hal lain disampaikan, bahwa DPRD, Gubernur dan TAPD itu menyepakati untuk pengembangan SDM, pemberian beasiswa bagi ASN, para mahasiswa, pelajar, tokoh yang berprestasi untuk diberikan beasiswa dalam rangka pengembangan SDM di Sulawesi Selatan.

Demikian juga pengembangan event-event budaya, pengembangan UMKM, ekonomi kreatif, termasuk pengembangan pariwisata.

Selain itu, juga terus untuk fokus program nasional untuk menangani kemiskinan, stunting, inflasi, kemudian berbagai persoalan lain yang kita masukan ke dalam delapan program prioritas termasuk Program 4 Plus 2, stunting, gizi buruk, anak tidak sekolah, inflasi, kemiskinan, kemiskinan ekstrem. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.