Connect with us

Ketua TP PKK Pantau Maccini Sombala Jelang Lomba Kelurahan

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR,– Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail kembali memantau kesiapan Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate jelang penilaian lomba Lomba Kelurahan Terpadu Tingkat Sulawesi Selatan tahun 2023, Senin (29/05/2023).

Dalam pemantauannya kali ini, Indira yang didampingi Kepala Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Harun Rani dan Camat Tamalate Emil Yudianto mengecek langsung sejumlah titik. Mulai dari taman PKK, rumah sehat, hingga kebersihan lingkungan dan drainase.

Indira menyebut, taman PKK yang berada tak jauh dari kantor kelurahan sudah cukup baik. Taman tersebut ditanami sejumlah tanaman seperti mangga arum manis, sawo, kangkung, bayam merah, hingga padi dalam pot.

Bahkan, juga ada kolam aquaponik yang berisi 500 benih ikan lele serta tanaman selada di sisinya. “Tamannya sudah cukup bagus, hanya perlu dirapikan sedikit agar tidak terlalu berdebu,” ungkap Indira.

Usai mengecek taman PKK, Indira lantas memasuki kawasan pemukiman dan memeriksa langsung tiga rumah yang ditunjuk menjadi rumah sehat di lingkungan tersebut.

Dia memastikan rumah sehat itu memiliki akses air minum yang baik, jamban yang sehat, ventilasi dan pencahayaan memadai, hingga makanan yang dikonsumsi penghuni rumah memenuhi standar dan kriteria empat sehat lima sempurna.

Indira juga meminta agar seluruh masyarakat turut andil dan berpartisipasi untuk tetap menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan dan ketentraman wilayahnya.

Rencananya, tim penilai Lomba Kelurahan Terpadu Tingkat Sulawesi Selatan akan melakukan penilaian dalam waktu dekat ini.

Adapun sejumlah indikator yang menjadi penilaian antara lain menyangkut pendidikan masyarakat, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban masyarakat, pemerintah kelurahan, lembaga masyarakat, serta partisipasi masyarakat.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel