Connect with us

Kinerja Kurang Maksimal,Walikota Makassar Akan Nonaktifkan 2 Lurah

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mencopot dua lurah. Alasannya, mereka mendapatkan banyak laporan masyarakat soal kenakalan selama bertugas.

Pasalnya, Danny Pomanto itu belum ingin mengumbar dua lurah yang dicopot tersebut. Rencananya, ia akan umumkan sebelum ke Eropa.

“Saya sudah perintahkan untuk menonaktifkan dua lurah dari jabatannya. Untuk sementara sekretaris yang akan jadi Plt dulu. Sambil menunggu pejabat definitif yang akan menggantikannya saat pelantikan,”jelasnya kepada wartawan.

Kenapa, menurut Wali Kota terbaik ini adanya banyak keluhan yang masuk.

“Lurahnya nanti lihat pengumumannya. Saya sudah tanda tangan,” tambahnya.

Apalagi dengan pengisian posisi dua jabatan lurah yang dinonaktifkan tersebut, Danny juga akan melakukan mutasi besar-besaran terhadap pejabat eselon III dan IV.

Diketahui, mutasi yang sudah beberapa kali tertunda akan dilakukan setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan audit terhadap laporan keuangan Pemkot Makassar Tahun Anggaran 2022.

Danny Pomanto mengatakan pelantikan akan dilaksanakan sebelum dirinya berangkat ke Eropa pada 10 Juni mendatang.

“Pokoknya kan Juni ini, sebelum saya ke Belgia, saya akan selesaikan. Saya akan Belgia 10 Juni,” jelasnya. (**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel