Connect with us

Harlah Pancasila, Danny Pomanto: Perkokoh Nilai-nilai Pancasila untuk Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Nasional

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR,- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menekankan kepada seluruh jajarannya dan masyarakat untuk terus memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam pemahaman dan tindakan nyata sehari-hari.

“Kita semua harus bersatu, bergerak aktif, memperkokoh nilai-nilai pancasila dan gotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan nasional juga daerah,” kata Ramdhan Pomanto dalam amanat Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila, di Lapangan Karebosi, Kamis, (1/06/2023).

Hal ini, termasuk menjaga pemahaman masyarakat dari pengaruh ideologi transnasional. Olehnya, ajakan membumikan substansi Pancasila ialah mutlak diterapkan.

Penerapan harus bermula dari diri sendiri. Pun, dalam program-program Pemkot Makassar yang selalu mengedepankan simbol dan sila Pancasila. “Jadi, mari kita semua bumikan Pancasila,” ajak Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto.

Di samping itu, Danny Pomanto juga mengapresiasi masyarakat yang mendukung pelaksanaan protokol kesehatan selama tiga tahun pandemi hingga status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk COVID-19 resmi dicabut.

Puncak peringatan Harlah Pancasila yang mengangkat tema Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global ini, diikuti jajaran Forkopimda; Kajari Makassar, Kapolrestabes, Dandim, Ketua DPRD Makassar, para SKPD, Tokoh Masyarakat, Pimpinan Partai, Camat, dan jajaran Pemkot Makassar lainnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel