Connect with us

Prioritas Gubernur, Pemprov Sulsel Alokasikan Rp 37 M Tangani Ruas Pekkae – Takkalalla

Published

on

Kitasulsel–BARRU/SOPPENG – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi mulai melakukan tahap penanganan pada ruas Batas Barru – Takkalalla di Kabupaten Soppeng.

Jalan yang akrab disebut ruas Bulu Dua ini, menjadi salah satu prioritas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman untuk ditangani secara bertahap.

Dalam penanganan ruas Bulu Dua ini, ditangani dengan paket Long Segment.

“Alhamdulillah, tahap MC-0 untuk Long Segment progres penanganan rekonstruksi, berkala dan rutin pada ruas Batas Barru – Takkalalla di Kabupaten Soppeng atau biasa disebut ruas Bulu Dua,” ungkap Gubernur, Andi Sudirman, Sabtu (3/6/2023).

Adapun paket Long Segment ini dengan alokasi Rp 17 Miliar, akan melakukan penanganan rutin 25,82 km, rekonstruksi 1,5 km, dan berkala 1,5 km.

“Ruas ini menjadi fokus kita, karena termasuk LHR tinggi dan jalur yang menghubungkan Soppeng ke Kabupaten Barru,” jelasnya.

Selain ruas ini, lanjut Gubernur termuda di Indonesia ini menjelaskan, bahwa Pemprov Sulsel juga dilakukan penanganan pada segmen Kabupaten Barru dengan alokasi Rp 20 Miliar untuk menangani rekonstruksi ruas Pekkae – Batas Soppeng.

Sehingga untuk menangani dua ruas tersebut, mulai pada ruas Pekkae – Takkalalla, Pemprov mengalokasikan Rp 37 Miliar.

“kita berharap dengan pelaksanaan pekerjaan ini dapat memperlancar akses lalu lintas orang, barang dan jasa untuk kemudian mampu menggeliatkan roda ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

PEMKOT

Naik! Hasil Evaluasi ‘Smart City’ Kota Makassar 3,64

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Kota Makassar berhasil mencatatkan nilai Smart City 3,64 dalam evaluasi tahap II program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI.

Evaluasi ini mencakup lima dimensi utama, yaitu kondisi awal program (baseline), keluaran (output), hasil yang diperoleh (outcome), dampak pada masyarakat (impact), dan keberlanjutan program percepatan inovasi.

Nilai yang sebelumnya berada di angka 3,14 pada 2023 kini naik menjadi 3,64 dari skala 4 (maksimum) di tahun 2024, mencerminkan kenaikan sebesar 0,5 poin pada penilaian ini.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian ini. Ia mengatakan pencapaian ini mengukuhkan Makassar sebagai Smart City.

“Kenaikan ini menjadi bukti bahwa Kota Makassar mampu memanfaatkan teknologi sebagai katalisator pembangunan berkelanjutan dan mengukuhkan sebagai kota dengan masa depan berbasis teknologi yang berkelanjutan,” ujarnya pada Senin, (23/12/2024).

Menurut Ismawaty, keberhasilan ini tidak lepas dari inovasi dan transformasi digital yang terus digalakkan Pemkot Makassar.

“Program-program berbasis teknologi, seperti sistem pelayanan publik online dan aplikasi penunjang kehidupan masyarakat, turut memberikan kontribusi signifikan terhadap penilaian ini,” ujarnya.

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika), Andi Zulkarnain mengatakan sejumlah keunggulan Kota Makassar berdasarkan penilaian juri. Salah satu poin utama adalah komitmen kota dalam mengembangkan sistem digital yang terintegrasi dengan rencana kerja jangka pendek dan panjang, termasuk implementasi RPJMD.

“Kota Makassar juga diapresiasi atas pengelolaan risiko yang mencakup aspek elektronik dan non-elektronik. Hal ini menunjukkan kesiapan kota menghadapi tantangan digital di masa depan,” ungkap Zul.

Zul juga menambahkan, menurut juri kebijakan dan payung hukum terkait Smart City telah dibangun dengan baik menjadi poin penting.

“Infrastruktur yang mendukung, kerja sama eksternal, serta program-program yang meraih penghargaan nasional semakin memperkuat posisi Makassar dalam inisiatif Smart City ini,” tambahnya.

Selain itu, penyajian dokumen pendukung yang lengkap dan kemampuan tim Kominfo menjawab pertanyaan dengan relevansi dan detail mendapat apresiasi tinggi dari para juri.

Namun, Zul mengakui bahwa Makassar masih memiliki banyak catatan untuk diperbaiki. “Kami berkomitmen untuk segera mengevaluasi hasil penilaian ini dan mengoptimalkan program Smart City agar semakin berdampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.

Untuk diketahui, Program Gerakan Menuju Kota Cerdas sendiri merupakan inisiatif kolaboratif pemerintah pusat untuk mendorong implementasi Smart City di 191 kabupaten/kota di Indonesia. Fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas layanan publik dan pembangunan daerah berbasis teknologi. (*)

Continue Reading

Trending