Camat Tallo Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kebersihan di Kecamatan Tallo
Kitasulsel–Makassar--Camat Tallo, Alamsyah Sahabuddin, S.STP, Msi, didampingi oleh Sekcam Tallo, Nimbrod Sembeh, memimpin rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Senin 17 Juli 2023
Rapat evaluasi mingguan ini diadakan di Ruang Rapat Kantor Camat Tallo dan dihadiri oleh 15 lurah dari seluruh wilayah Kecamatan Tallo, serta pejabat struktural Kecamatan Tallo.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Alamsyah Sahabuddin menekankan pentingnya optimalisasi penarikan retribusi sampah dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) agar dapat mencapai target yang ditetapkan.
Selain itu, Camat Tallo juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan wilayah dan mendorong para pejabat untuk berinteraksi dengan masyarakat secara lebih personal.
Ia menyarankan para lurah untuk selalu bersikap peduli dan empati dalam berkomunikasi dengan warga, serta secara rutin memantau kondisi wilayahnya
“Dengan menjalin hubungan yang erat dan empati dengan warga, kita dapat mengajak mereka untuk berkolaborasi dan mendukung berbagai program di Kecamatan Tallo.
Melakukan kunjungan rutin ke warga akan membantu kita memahami permasalahan yang ada di wilayah,” jelas Alamsyah Sahabuddin.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah setempat dan masyarakat guna memastikan pelaksanaan program yang efektif serta menangani berbagai masalah yang ada.
Camat Tallo juga mengapresiasi upaya bersama dari semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan harmonis di kecamatan.
Tidak hanya itu, disebutkan pula bahwa Camat Tallo baru-baru ini menghadiri pengukuhan Dewan Investasi Kota Makassar, menunjukkan komitmen kecamatan untuk mendorong perkembangan ekonomi dan investasi di wilayah tersebut
Kementrian Agama RI
Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat
Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.
“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.
Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.
Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.
Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).
Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.
“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.
Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.
“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.
Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun agoDuet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap








You must be logged in to post a comment Login