Connect with us

Camat Tallo Gelar Family Gathering Di Pantai Tanjung Bayang Bersama Keluarga Besar Staf Dan Jajaran

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR | Camat Tallo bersama Sekcam, lurah, kepala seksi, Kasubag, staf, Laskar Pelangi dan komunitas se Kecamatan Tallo menggelar Family Gathering di obyek wisata Pantai Tanjung Bayang, kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, (22/07/2023).

Objek wisata pantai Tanjung Bayang menjadi tujuan Family Gathering pihak Kecamatan Tallo karena menjadi tempat rekreasi favorit saat akhir pekan di Makassar. Pantai Tanjung Bayang adalah salah satu wisata bahari di Kota Makassar yang berdekatan dan satu garis pantai dengan Akkarena, pantai berpasir yang menjadi tujuan favorit warga.

Camat Tallo, Alamsyah Sahabuddin, S.STP, M.Si mengatakan dirinya bersama semua Lurah, Kepala Seksi, staf, Laskar Pelangi dan komunitas sudah lama merencanakan membuat kegiatan silaturahmi seluruh pegawai Kecamatan Tallo, sekaligus Family Gathering atau pertemuan keluarga.

Family Gathering ini di laksanakan di Tanjung Bayang karena selain strategis juga mudah dijangkau

“Semoga kedepannya kegiatan Family Ghatering ini bisa dilaksanakan dan direncanakan setiap tahun. Tahun lalu kita juga mengadakan Family Gathering di obyek wisata Je’ne Tallasa, Kabupaten Gowa. Tahun ini di Pantai Tanjung Bayang,” jelas Alamsyah.

Mantan camat Makassar ini menambahkan, Family Gathering sengaja kita cari momennya yang memang tidak menggangu waktu kerja. Karena ini memang waktunya untuk keluarga jadi harus kita manfaatkan sebaik-baiknya.

“Kegiatan family gathering ini dapat mengurangi tingkat kejenuhan dan dapat mengembalikan rasa harmonis di dalam hubungan pekerjaan, kantor, rumah tangga hingga ke dalam komunitas,” tutupnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Pemkab Luwu Timur Gelar FGD Penilaian Indeks Ketahanan Daerah 2025, Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Tahun 2025, Jumat (14/11/2025). Kegiatan ini dibuka oleh Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Lutim, Dr. Ramadhan Pirade, dan menghadirkan dua narasumber dari tingkat provinsi dan nasional.

Dua narasumber tersebut yakni Kasubag Program BPBD Sulsel, H. Warham A. Yuni, SH., M.Tr.AP, serta Fasilitator Nasional, Jasman Ghadi, M.Si. Kegiatan turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra, Aini Endis Anrika, Kepala Pelaksana BPBD Lutim, dr. April, dan sejumlah pejabat daerah lainnya, termasuk OPD, instansi vertikal, BUMN/BUMD, akademisi, dan unsur dunia usaha.

Luwu Timur Daerah Dengan Ancaman Bencana Tinggi

FGD ini diselenggarakan karena Luwu Timur termasuk wilayah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi, baik bencana geologi seperti gempa dan longsor maupun bencana hidrometeorologi seperti banjir dan cuaca ekstrem.

Dalam sambutannya, Bupati Luwu Timur melalui Plh. Sekda Dr. Ramadhan Pirade menyampaikan apresiasi kepada BPBD atas dedikasi dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Ia menyebut BPBD Lutim semakin dikenal publik karena kerja nyata di lapangan.

“Kerja keras tersebut sekaligus menjadi tanggung jawab kita ke depan, untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana,” ujar Ramadhan.

IKD Jadi Instrumen Penting Tingkatkan Ketangguhan Daerah

Ramadhan menegaskan bahwa Indeks Ketahanan Daerah (IKD) merupakan instrumen utama untuk mengukur kesiapan suatu daerah dalam menghadapi ancaman bencana. Melalui IKD, pemerintah dapat menilai kemampuan daerah dalam aspek kebijakan, kelembagaan, sumber daya, hingga peran serta masyarakat.

“Melalui penilaian IKD, kita tidak hanya sekadar melihat angka, tetapi juga menilai sejauh mana kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan partisipasi masyarakat telah berjalan efektif dalam membangun ketahanan daerah,” jelasnya.

Tujuan FGD: Tingkatkan Akurasi, Koordinasi, dan Kesiapan IKD 2025

Kasubag Perencanaan BPBD Lutim, Chalijah, dalam laporannya menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan mengukur kapasitas daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana sekaligus memastikan hasil IKD menjadi lebih akurat dan sesuai kondisi lapangan.

“Kegiatan ini untuk mewujudkan koordinasi dan verifikasi IKD yang tepat atas permasalahan yang ditemukan dalam penilaian IKD di daerah,” kata Chalijah.

Ia menambahkan, FGD juga menjadi sarana untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak serta memberikan pemahaman yang sama terkait tingkat risiko bencana di Luwu Timur.

Dengan pelaksanaan FGD IKD 2025 ini, Pemkab Luwu Timur berharap dapat meningkatkan ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana serta menerima hasil penilaian IKD yang lebih objektif, komprehensif, dan sesuai kebutuhan daerah.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel