Connect with us

Dirut PT ANTAM, Diduga Rugikan Negara Triliunan Saat Menjabat CEO PT. Vale

Published

on

Kitasulsel—Makassar – PT Vale Indonesia, perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia, diduga belum menyerahkan tata kelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) kepada Pemerintah Indonesia.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi kerugian negara sekitar Rp 29 triliun. Data ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh tim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan.

Berdasarkan penelusuran data pengapalan dan ekspor hasil produksi nikel matte PT Vale Indonesia dalam periode 2018 hingga 2022, diduga terdapat selisih kurang yang dilaporkan dan dimuat di kapal sebesar 91.530,45 metrik ton.

Dengan asumsi Tarif Dasar Listrik (TDL) yang dikelola oleh PLN dan beban pemakaian rata-rata 84,02 persen, terdapat potensi kerugian negara berupa royalti kepada pemerintah sebesar Rp. 350 miliar.

Selama periode tersebut, PT Vale Indonesia dikepalai oleh CEO Nicolas D. Kanter.  Nico menjabat selama 9 tahun sejak 2011 hingga 2020. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Vale terkait dugaan tersebut.

Oleh karena itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diharapkan untuk segera melakukan audit terhadap dugaan kerugian negara tersebut. Keterlambatan penyerahan tata kelola PLTA oleh PT Vale Indonesia kepada Pemerintah Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap keuangan negara.

Jumlah potensi kerugian yang mencapai Rp 29 triliun merupakan angka yang sangat besar dan perlu segera ditindaklanjuti. Dalam konteks ini, sangat penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan ketidakpatuhan PT Vale Indonesia terhadap tata kelola PLTA.

Jika ditemukan adanya pelanggaran atau kelalaian yang merugikan negara, langkah-langkah yang tegas dan transparan harus diambil untuk memastikan tanggung jawab perusahaan dan pemulihan kerugian negara.

Keselamatan dan kepentingan masyarakat serta pembangunan berkelanjutan harus tetap menjadi prioritas dalam industri pertambangan. Diharapkan pihak terkait dapat segera mengklarifikasi dugaan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari potensi kerugian negara yang lebih besar di masa depan.

Tolak ANTAM untuk Kelola Ex Vale
Makanya saat PT ANTAM berkeinginan kembali mengelola lahan ex PT. Vale. Hal tersebut mendapat penolakan keras dari berbagai kalangan, khususnya mahasiswa.

Ratusan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa (AGMAS) Wija To Luwu menggelar aksi unjuk rasa (Unras).

Unjuk rasa tersebut digelar di dua titik yaitu PT ANTAM perwakilan Makassar jalan Dr Ratulangi dan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Jalab Urip Sumoharjo, Selasa, (18/7).

Para mahasiswa ini menuntut agar ANTAM selaku anak perusahaan MIND ID tidak ikut andil dalam mengelola ex lahan PT Vale di Luwu Timur.

Menurut Thalib Ruslan, apabila ANTAM ikut terlibat dalam pengelolaan lahan tersebut maka secara langsung membunuh pengusaha lokal.

“Alasan kami jelas kenapa menolak PT ANTAM ikut dalam konsesus ex lahan PT Vale karena itu sama saja membunuh pengusaha lokal di bidang jasa kontraktor.” ujar Jenderal lapangan Thalib Ruslan dalam orasinya.

Apalagi, kata dia, selama ini ANTAM melakukan hal itu dibeberapa wilayah pertambangan di Indonesia namun tidak ada hasil. Justru merugikan BUMN.

Ditambah lagi, saat ini PT Vale masih belum maksimal mensejahterakan masyarakat Luwu Raya khususnya Luwu Timur selama berdiri.

“Apa yang sudah dilakukan oleh PT Vale untuk masyarakat Luwu Raya khususnya Luwu Timur ? Bagi-bagi CSR? Kan itu kewajiban, tapi yang nyata kan tidak ada, buktinya saja masyarakat lokal masih banyak mengeluh. Nah ini akan masuk lagi perusahaan yang jelas-jelas banyak rugi dari pada untung” tegasnya.

“Sehingga kami tegaskan agar ANTAM melalui MIND ID tidak usah terlibat atau ikut campur dalam hal mengelola lahan ex Vale karena akan merugikan masyarakat lokal.” tandasnya.

Sementara itu, Asnawi selaku pegawai ANTAM yang menemui massa aksi mengaku jika belum mengetahui rencana dari ANTAM tersebut.

“Tunggu dulu, saya belum tahu kontraktor apa ANTAM di PT Vale, saya baru dengar.” ucapnya dihadapan perwakilan AGMAS.
“Kebetulan kami di sini juga hanya melayani orang sakit dan cuti jadi tidak punya kewenangan mengambil keputusan. Tapi apa yang menjadi tuntutan teman-temab akan kami teruska ke Jakarta untuk ditindaklanjuti.” tandasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

NEWS

Tenaga Ahli Menteri Agama Apresiasi Kinerja Solid PT Annur Maarif dan JRW dalam Penyelenggaraan Umrah Skala Besar

Published

on

Kitasulsel—Makassar – Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. Bunyamin, memberikan apresiasi tinggi terhadap kekompakan dan profesionalisme tim PT Annur Maarif dan PT Jenewa Rabani Wisata (JRW) dalam menyelenggarakan ibadah umrah dengan skala jamaah yang besar dan sistem yang tertata. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan pada acara Pelepasan dan Manasik Akbar Umrah yang digelar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (20/07).

Dalam sambutannya di hadapan ratusan calon jamaah umrah, Dr. Bunyamin menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan ibadah umrah dalam jumlah besar tidak bisa dicapai tanpa kerja tim yang kuat dan berpengalaman. Ia mencontohkan bagaimana tim dari PT Annur Maarif, sebagai induk penyelenggara, mampu menangani logistik dan koordinasi grup besar secara efisien bahkan tanpa perlu arahan langsung di lapangan.

“Kekompakan dan pengalaman adalah kunci utama. Saya menyaksikan sendiri bagaimana tim Annur bisa bekerja otomatis—tanpa perlu banyak dikomando—dan tetap profesional. Ini bukan hal mudah, apalagi jika membawa ratusan jamaah dalam satu waktu,” ujar Dr. Bunyamin.

Acara ini dihadiri pula oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ikbal Ismail, S.Ag, M.A, yang secara resmi melepas keberangkatan 433 jamaah umrah yang akan diberangkatkan melalui penerbangan carter khusus maskapai Lion Air seri terbaru menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Dalam kesempatan tersebut, H. Ikbal menyampaikan pujian kepada Dr. Bunyamin selaku pendiri PT Annur Maarif atas terobosannya dalam industri perjalanan ibadah. Ia menyebut Annur dan JRW sebagai ikon penyelenggaraan umrah di kawasan Indonesia timur.

“Saya sudah beberapa kali melepas jamaah umrah dari PT Annur Maarif dan JRW, dan selalu dengan skala besar. Sistem carter pesawat ini adalah lompatan besar. Apalagi hotel yang digunakan telah tersertifikasi oleh Kementerian Haji Saudi. Ini membuktikan bahwa pelayanan yang diberikan memang telah memenuhi standar internasional,” jelasnya.

Puncak acara ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih kepada ketua rombongan sebagai simbol semangat kebangsaan dalam menjalankan ibadah ke tanah suci. Secara simbolis juga dilakukan pemasangan rompi kepada petugas umrah sebagai bentuk kesiapan operasional dan pelayanan jamaah selama di Arab Saudi.

Sebagai penutup acara, Prof. Dr. Alidrus memimpin doa bersama untuk kelancaran dan keselamatan seluruh jamaah selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah di tanah suci.

433 jamaah umrah ini dijadwalkan terbang menuju Jeddah pada dini hari menggunakan Lion Air dengan tipe pesawat terbaru, yang dipersiapkan khusus demi kenyamanan perjalanan ibadah.

Dengan dukungan yang semakin kuat dari kementerian dan kepercayaan masyarakat, PT Annur Maarif dan JRW semakin memantapkan posisinya sebagai penyelenggara ibadah umrah dan haji terpercaya dan profesional, khususnya di kawasan timur Indonesia.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel