Personil Satpol PP BKO Kecamatan Wajo Kota Makassar, Dampingi Camat Hj. Hamna Faisal Lakukan Pemeriksaan IMB Gudang di Jalan Sangir
Kitasulsel—Makassar—Personil Satpol PP BKO Kecamatan Wajo Kota Makassar, dampingi Camat Wajo Hj. Hamna Faisal, S.T., M.M., lakukan pemeriksaan administratif dan pengawasan lapangan terkait fungsi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), khususnya gudang di Jalan Sangir, Kelurahan Melayu Baru, Kamis (21/09/2023).
Camat Wajo mengungkapkan, aktifitas bongkar muat barang yang terjadi akibat keberadaan gudang telah menimbulkan keluhan masyarakat karena kemacetan, tidak hanya sudah beberapa kali memutus jaringan kabel PLN yang terintegrasi ke rumah warga.
Oleh karena itu, Hj. Hamna, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk mengatasi masalah ini, apakah gudang ini sesuai dengan aturan, karena sekarang gudang di tengah seharusnya tidak lagi diizinkan, ujar Cmat Wajo.
Selain itu, Hj. Hamna, menekankan bahwa gudang-gudang tersebut tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas bongkar muat dengan bobot barang di atas 5 ton, terutama pada jam-jam sibuk yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
Namun, pemilik gudang, Heri Wongso, tidak kooperatif saat dilakukan inspeksi, “Kami hanya menemui karyawannya. Katanya pemilik gudang sedang berada di Jakarta,” ungkap Camat Hamna.
Salma, seorang perempuan yang mengaku sebagai penanggung jawab gudang tersebut, menjelaskan bahwa pemilik gudang, sedang berada di Jakarta untuk berobat karena sakit. “Iya, bosku sedang sakit, Bu Camat,” imbuhnya.
Sementara Lurah Melayu Baru Andi Richard menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Perhubungan, dan Kepolisian dalam upaya mencari solusi untuk masalah pergudangan ini.
Masyarakat setempat berharap agar tindakan segera diambil untuk menyelesaikan masalah yang meresahkan warga ini. Perkembangan lebih lanjut akan terus dipantau, pungkas Lurah melayu Richard. (**)
Kementrian Agama RI
Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat
Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.
“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.
Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.
Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.
Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).
Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.
“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.
Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.
“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.
Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun agoDuet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap








You must be logged in to post a comment Login