Connect with us

Dorong Percepatan SDM,Himpunan Pengusaha KAHMI Gandeng Lazis Asfa

Published

on

Kitasulsel—JAKARTA– Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) melakukan kunjungan ke kantor Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA). Rombongan dipimpin oleh Ketua BPP HIPKA Ir. H. Kamarussamad, Sekjen BPP HIPKA H. Ahmad Muntaha, Bendahara Umum BPP HIPKA M. Rafil Perdana, Ketua HIPKA Care Dr. Taufan Ichsan Tuarita, dan pengurus BPP HIPKA lainnya yg turut hadir, 21 September 2023.

Rombongan diterima oleh Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Dr. Syaruddin Kambo dan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara Lazis ASFA; H. Mukhlis Hasim, KH Anizar Masyhadi, SS., M. Adil Triansyah BCM,, dan Pangeran Arsyad, Lc.

HIPKA Care menjalin kerjasama dengan Lazis ASFA dalam rangka ikut serta mewujudkan percepatan dan pengembangan SDM menuju bonus demografi untuk Indonesia Emas tahun 2045.

HIPKA dan ASFA Foundation memiliki pandangan yang sama tentang masa depan Indonesia yang harus dipersiapkan dengan baik melalui SDM unggul dan berkwalitas.

HIPKA merupakan perkumpulan para pengusaha KAHMI yang memiliki visi misi kebangsaan dan keummatan yang kuat.

Ketua HIPKA yang juga merupakan anggota DPR RI H. Kamarussamad dalam sambutannya mengapresiasi peran dan komitmen ASFA Foundation yang secara berkesinambungan melakukan langkah-langkah konkret menyiapkan SDM unggul untuk Indonesia mendatang.

“Kerjasama ini memiliki nilai sangat strategis, yang diharapkan ke depan mampu berkolaborasi dalam memajukan lembaga pendidikan dan organisasi keislaman, karena penerima beasiswa setelah selesai studinya mereka akan kembali memperkuat lembaganya,” ungkap Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Dr. Syaruddin Kambo.

Adapun kerjasama ini sangat berarti di kedua belah pihak, kerjasama ini dalam bentuk pemberian beasiswa pada jenjang pendidikan untuk santri, pelajar, dan perguruan tinggi S1-S3, pengembangan program pendidikan di lingkungan organisasi keislaman, pesantren dan lembaga pendidikan Islam, pelaksanaan program pelatihan dan workshop serta penelitian bersama dalam bidang pendidikan, sains dan teknologi.

“Kerjasama ini berharap agar sinergi dan kolaborasi dalam rangka mewujudkan SDM unggul ini dapat diperluas dalam skala yang lebih besar dengan keterlibatan lembaga filantropi yang lain bersama organisasi kemahasiswaan, dan organisasi keislaman,” uangkap Ketua Lazis ASFA, H. Muchlis Hasyim.

Turut hadir dalam acara tersebut pengurus Yayasan dan Lazis ASFA: Irjen Pol (Purn) H. Nur Windiyanto MM., H. Buyung Wijaya SE,. M. Maulana Darsono Lc, MM, M. Haedar, Lc., MM., dan Zulfikar Priangga, Lc. M. Ag. Acara diakhiri dengan takjil buka puasa bersama. (***)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Bangun 1.657 Unit Apartemen Ikan untuk Tingkatkan Produktivitas Nelayan dan Pulihkan Ekosistem Laut

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah membangun 1.657 unit apartemen ikan sepanjang tahun 2025 untuk mendukung pengembangan kawasan perikanan rakyat dan pemulihan ekosistem laut.

Program ini tersebar di 13 titik lokasi di Sulsel, yaitu Makassar, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Kepulauan Selayar, Pangkep, Barru, Pulau Panikiang (Barru), Pinrang, Luwu Timur, dan Palopo, dengan total luasan sekitar 11 hektar di wilayah pesisir. Beberapa lokasi strategis seperti Pulau Panikiang, Selayar, dan Sinjai dipilih karena potensi ekologi yang tinggi, sementara Makassar, Takalar, dan Pangkep fokus pada peningkatan produktivitas nelayan.

Program apartemen ikan ini merupakan bagian dari visi Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wagub Fatmawati Rusdi dalam mendorong pemulihan ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan berbasis ekonomi biru, sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Kepala DKP Sulsel, M. Ilyas, apartemen ikan berfungsi sebagai habitat buatan yang menjadi tempat berlindung, berkembang biak, dan berkumpulnya ikan, sehingga membantu nelayan menangkap ikan lebih efisien.

“Apartemen ikan ini mempersingkat waktu nelayan mencari ikan. Dengan titik-titik baru yang produktif, nelayan bisa menghemat BBM, menekan biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan,” ujar Ilyas, Minggu (7/12/2025).

Setiap modul apartemen ikan dirancang untuk menjadi spawning ground dan nursery ground, meningkatkan keanekaragaman hayati, sekaligus mendukung pertumbuhan terumbu karang buatan. Diperkirakan satu modul dapat menghasilkan 40–90 kg ikan per bulan atau 500–1.000 kg per tahun, dengan asumsi 60% biomassa dapat dipanen secara berkelanjutan. Dengan 1.657 modul, potensi tangkapan tahunan mencapai 596 ton ikan, senilai ekonomi sekitar Rp 20,9 miliar per tahun. Jika dihitung dalam jangka panjang, 5 tahun mendatang apartemen ikan ini bisa menghasilkan Rp 104,3 miliar dan 10 tahun Rp 208,7 miliar.

Pemasangan unit apartemen ikan dilakukan dengan memperhatikan kondisi oseanografi, kedalaman, substrat dasar perairan, dan pola arus, memastikan setiap lokasi dapat mendukung produktivitas nelayan dan pelestarian ekosistem laut.

Untuk tahun 2026, DKP Sulsel berencana melakukan pendampingan pemanfaatan dan pemeliharaan apartemen ikan, bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), pemerintah kabupaten/kota, dan komunitas lokal.

“Dengan pengelolaan gotong royong, apartemen ikan ini menjadi aset bersama yang manfaatnya dapat dirasakan puluhan tahun ke depan,” tambah Ilyas.

Program ini sudah memberikan dampak nyata bagi nelayan. Abdul Gaffar, salah seorang nelayan dari Bulukumba, mengatakan, “Dulu kami harus melaut jauh dan lama untuk mencari ikan. Sekarang lebih cepat dapat ikan, dan ongkos BBM berkurang banyak.”

Langkah strategis ini menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mengembangkan ekonomi biru, memperkuat kesejahteraan nelayan, dan memulihkan ekosistem laut secara berkelanjutan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel