Connect with us

AG.Prof Nasaruddin Umar Menjadi Tamu Istimewa Kerajaan Arab Saudi Dalam Konferensi Mejelis Raja Salman Di Madinah

Published

on

Kitasulsel—Jedda—AG.Prof Nasaruddin Umar didampingi H Bunyamin Yapid LC MH,Bertolak ke Jedda lanjut madina dalam rangka menghadiri undangan MBS,Keberangkatan Prof Nasaruddin Umar ke Arab Saudi tersebut setelah mengisi acara konferensi dan sebagai narasumber Internasional di New York Amerika.

AG.Prof Nasaruddin Umar Merupakan tokoh kharismatik dan berpengaruh di Indonesia yang juga Imam besar Istiqlal dan ketua Umum pondok pesantren As’adiyah sengkang yang merupakan pondok pesantren tertua di Indonesia Timur

AG.Prof Nazaruddin umar, menjadi salah satu tamu istimewa di kerajaan Arab Saudi dalam acara konferensi majelis raja Salman dalam pengembangan masjid Nabawi syarif.

Memastikan kehadiran tokoh kharismatik asal Sulawesi selatan dalam konferensi Majelis Raja Salman tersebut pihak panitia kerajaan menugaskan khusus H Bunyamin M Yapid LC MH untuk mendampingi AG Prof Nasaruddin Umar.

“Saya yang diamanahkan mendampingi beliau mendapatkan pesan dari pihak panitia konferensi  agar supaya memastikan prof Nazaruddin umar naik pesawat menuju Jedda karena panitia sudah siapkan penjemputan di Jedda dan Madinah.

Diketahui bahwa kurang lebih 1 bulan yang lalu, prof Nazaruddin umar langsung di telpon MBS terkait undangan ini.

AG Prof Nasaruddin akan berada di saudi dari tanggal 7 sampai tanggal 12 oktober, setelah acara konferensi akan melanjutkan perjalanan ke mekka untuk menunaikan ibadah umrah.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel