Connect with us

Kota Makassar Borong 4 Penghargaan di CNN Indonesia Awards 2024

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menerima 4 penghargaan sekaligus dalam Program CNN Indonesia Awards 2024.

Di bawah tangan dingin kepemimpinan Ramdhan Pomanto, Pemkot Makassar menerima masing-masing penghargaan, yakni Outstanding Public Infrastructure Management, Best Women Empowerment, Best SME Empowerment, Outstanding Public Service Innovation.

Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengapresiasi tinggi kepada CNN Indonesia, kepada Jaksa Agung RI, Kejati juga Kejari dan Pj Gubernur yang telah mensupport Pemkot Makassar.

Bahwa ini, sebut dia, merupakan hal yang luar biasa yang diperoleh Kota Makassar.

Pula lantaran penghargaan ini begitu detail yang sebelumnya jarang ia temui.

“CNN Indonesia membuat penghargaan yang sangat detail. Tentunya apresiasi ini akan terus memacu dan memicu Pemerintah Daerah untuk terus bekerja,” kata Danny Pomanto pada sela-sela acara, di Hotel Claro, Kamis, (21/03/2024),

Begitu pun, lanjut dia, dengan pelibatan semua pihak momen ini menjadi kesempatan terbaik mengevaluasi diri sekaligus menjadi momentum terbaik memotivasi diri.

Salah satu penghargaan yang digarisbawahi ialah Best Women Empowernment.

Pemimpin berlatar pendidikan arsitektur ini menjelaskan, pihaknya sangat concern perihal gender di Makassar. Sebagai contoh, pejabat lingkup Pemkot Makassar lebih dari 50 persennya ialah wanita.

Termasuk, timnya menginisiasi bentuk sosial baru di lorong-lorong yakni Dewan Lorong. Yang mana dari 8 ribu lorong sudah ada 2.700 lorong yang memiliki Dewan Lorong.

Nah, mereka yang memiliki posisi dewan lorong salah satunya ialah kepemimpinan perempuan.

“Dewan lorong terdiri atas Charismatic Leader bisa laki-laki juga perempuan. Milenials Leader juga bisa keduanya. Dan Women Leader yang sudah pasti ialah perempuan,” jelas Danny.

Artinya dapat dilihat bahwa komitmen Pemkot Makassar terhadap peran perempuan menjadi hal utama.

Dia memisalkan, dalam program Jagai Anakta positioning ibu sangat penting.

“Saya kira kalau ingin menjaga kota ini salah satunya melalui kaum perempuan. Dengan begitu kita bisa menjaga kota ini,” ucapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU

Published

on

KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.

Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.

Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.

“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.

Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

Buku Akademik dan Komprehensif

Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.

Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.

“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.

Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.

Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.

  • Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
  • Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
  • Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.

Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel