Connect with us

10 Tahun Kiprah Rudianto Lallo Kawal Aspirasi Warga Makassar di Parlemen

Published

on

Kitasulsel–Makassar Memasuki babak baru dalam karir politiknya, Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo yang telah selama hampir satu dekade sebagai wakil rakyat, siap melangkah menuju kursi DPR RI.

Kepada Sulselsatu, RL sapaan akrabnya, mengungkapkan refleksi tentang perjalanan panjangnya, serta harapan besarnya bagi masa depan pelayanan publik di Makassar.

Berkiprah di Gedung DPRD Makassar selama hampir sepuluh tahun, Rudi mengaku banyak menyaksikan berbagai momentum suka duka.

“Tentu sukanya saat-saat kita tertawa, senyum, dukanya tentu kalau kita ada kawan perjuangan kemudian meninggalkan kita selamanya, lalu kemudian ada hal-hal yang tidak diinginkan. Tentu banyak juga kenang-kenangan,” ucap Rudi.

Dalam konteks tugasnya sebagai wakil rakyat, Rudi tidak pernah lelah memperjuangkan aspirasi masyarakat. Meski mengakui bahwa tidak semua keinginan warga dapat dipenuhi, dirinya menegaskan bahwa pelayanan publik merupakan panggilan yang tak terhingga.

Di pengujung masa jabatannya, Rudi mengaku banyak mengalihkan fokusnya untuk menyelesaikan program-program penting, seperti pembangunan dermaga di wilayah pesisir, yang menjadi tulang punggung akses transportasi bagi masyarakat.

“Di tahun akhir ini sebisa mungkin program-program yang saya sudah dapatkan dari proses reses itu bisa dilaksanakan, itu yang saya kawal.

Misalkan pembuatan dermaga di pulau terluar di Makassar, di Langkai, di Buloa, di Lakkang, Pampang, itu semua yang saya kawal supaya akses transportasi di wilayah-wilayah pesisir ini bisa lancar.

Rasa-rasanya Alhamdulillah ada lah guna kita menjadi pejabat publik,” kata Rudi.

Kendati demikian, di tengah keberhasilan tersebut, dirinya tak menampik bahwa masih banyak aspirasi warga yang belum terpenuhi.

Terlebih lagi, perlu adanya kontinuitas dalam menjaga dan melanjutkan program-program yang telah diinisiasi.

“Menjadi pejabat publik, pelayan publik, pasti tidak bisa kita memuaskan semua orang, semua pihak. Kita berjuang semaksimal mungkin saja,” sebutnya.

Rudi pun membagikan pesan inspiratif bagi para calon anggota dewan yang akan datang.

Ia menegaskan pentingnya menjadikan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama di atas kepentingan politik partisan.

“Teman-teman yang terpilih harus memaknai bahwa mereka ini adalah wakil rakyat, mereka adalah penyambung lidah rakyat.

Mereka adalah betul wakil partai, tapi cukuplah begitu masuk di DPR, mereka adalah penyelenggara pemerintahan,” jelas Rudi.

“Oleh karena dia penyelenggara pemerintahan di daerah, maka seyogyanya yang diutamakan adalah kepentingan masyarakat. Jangan ada banyak kepentingan-kepentingan partai lalu kemudian kepentingan ini mencederai atau melupakan kehendak rakyat,” tegasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Sambut Positif Perda Pendidikan Akhlak Mulia, Pj Gubernur Prof Zudan: Nilai-Nilai Moralitas Pahlawan Sulsel Perlu Digali

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dalam suasana Rapat Paripurna dengan agenda utama Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Sulsel terhadap Ranperda APBD 2025 di Kantor DPRD Sulsel pada Kamis, 19 September 2024, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyambut dengan positif kehadiran Perda tentang Pendidikan Akhlak Mulia.

“Saya menyambut baik Ibu dan Bapak terkait Perda Akhlak Mulia yang Ibu dan Bapak dorong itu bagus sekali,” ungkap Prof Zudan.

Prof Zudan menekankan pentingnya Perda ini dalam mendukung identitas Sulsel yang dapat menjadi kebanggaan nasional.

Ia juga menyoroti implementasi operasional dari Perda ini, dimana nilai-nilai akhlak mulia dapat dijadikan sebagai kurikulum lokal dengan mengambil contoh dari pahlawan-pahlawan nasional yang berasal dari Sulsel.

“Jadi sangat ingin saya bisa menggali nilai-nilai moralitas tinggi dari para pahlawan yang dimiliki Sulawesi Selatan,” ucapnya.

Dia menegaskan pentingnya pemahaman akan sejarah lokal, mulai dari tingkat anak-anak TK atau PAUD hingga SMA.

“Saya mendorong agar cerita-cerita tentang tokoh lokal seperti Sultan Hasanuddin, Andi Pettarani, dan Andi Mappanyukki diajarkan secara mendalam sebagai bagian dari nilai-nilai moralitas lokal yang dapat menginspirasi generasi muda.

Inilah yang menjadi nilai-nilai moralitas di tingkat lokal sehingga bisa mewarnai generasi muda dan naik menjadi kebanggaan dan identitas nasional,” terang Prof Zudan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.