Connect with us

Terima Kunjungan Kota Maniwa Jepang, PJ Sekda Akan Jajaki Kerjasama Penanganan Limbah

Published

on

Kitasulsel—Makassar—PJ Sekda Kota Makassar menerima kunjungan audiensi dari pihak kota Maniwa Jepang yang dihadiri langsung dari Nationwide General Waste Environmental Improvment Cooperative Association, Board of Directors Business Promotion Subcommitte Chairman, Hitoho Maki.

Kunjungan ini dalam hal menawarkan penjajakan kerjasama kepada Pemerintah Kota Makassar terkait pengelolaan limbah dan air bersih.

Firman Pagarra yang didampingi oleh Kadis PU, Zuhaelsi Zubir, Kabag Kerjasama, Andi Zulfitra Dianta, Kabag Hukum, Izhar, Kepala Bappeda, Andi Zulkifli pun menyambut baik kunjungan ini.

Kata Firman, tak hanya pengelolaan limbah ada juga beberapa program lainnya yang bertema Low Carbon City.

“Tentu saja ini menjadi sangat menarik kami menyambut baik apa yang disampaikan oleh pihak Yachiyo Grup dari Kota Maniwa di Jepang,” ucap Firman, Kamis (25/04/2024).

Firman mengatakan tawaran penjajakan kerjasama ini sejalan dengan visi misi dan program-program strategis Pemerintah Kota Makassar yang juga sangat bersentuhan dengan apa yang disampaikan seperti Makassar low carbon City.

Rencana kerjasama ini nantinya akan menjadi perhatian Pemkot Makassar.

“Kami akan melakukan penjajakan kerjasama ini melalui subtitusi baik itu melalui Unhas tentunya karena pilot proyek ini juga diinisiasi oleh Unhas,” tuturnya.

Kota Makassar pun menjadi salah satu kota yang dianggap konsen mewujudkan kota Zero Carbon selain kota Bandung dan Denpasar untuk penjajakan kerjasama ini.

Dia mengungkapkan langkah selanjutnya Firman akan membahas dengan lingkup internalnya dan akan secepatnya membuat letter of administrasi atau berupa poin-poin kerjasama.

“Kita  akan membahas terlebih dahulu. Karena untuk bekerjasama banyak hal yang harus dilengkapi dan diperhitungkan. Daya pikir ini konsep pengelolaan limbah yang bagus. Kita akan mengadakan rapat selanjutnya,” pungkas Firman.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel