Connect with us

Dinas PU Makassar gelar Sosialisasi Tangki Septik Individual Perkotaan T.A 2024 di 3 Kelurahan Kecamatan Sangakarrang

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Kepala Bidang (Kabid) Sanitasi, Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Rahmi Indry, ST membuka acara Sosialisasi Tangki Septik Individual Perkotaan Tahun Anggaran 2024 di Kelurahaan Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Minggu, (28/04/2024).

Pada kesempatan ini juga turut hadir PPTK Sanitasi, Tim Teknis, Lurah Kodingareng, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan warga calon penerima manfaat.

Kegiatan sosialisasi ini pada dasarnya bertujuan melakukan pemberdayaan masyarakat secara swakelola, dimana masyarakat yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Sehingga perlu ada pendampingan teknis baik dari TFL maupun Dinas PU, dan menjadi perhatian bagi KSM untuk memberdayakan masyarakat setempat agar kedepannya apabila pekerjaan sudah selesai masyarakat akan memiliki keterampilan teknis untuk dirinya kelak.

Selain di Kelurahan Kodingareng, kegiatan sosialisasi kali ini juga dilaksanakan di Kelurahan Barrang Caddi dan Kelurahan Barrang Lompo Kecamatan Sangkarrang.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto

Published

on

Kitasulsel–JENEPONTO Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan kunjungan evaluasi program Aksi Stop Stunting di Desa Lengkese, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar, dan Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Selasa (19/8/2025).

Dalam kunjungannya, Gubernur didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina.

“Melakukan kunjungan evaluasi program Aksi Stop Stunting secara acak. Kali ini wilayah Jeneponto dan Takalar,” ungkap Andi Sudirman.

Ia menjelaskan, evaluasi dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai standar. Menurutnya, ada beberapa hal yang sudah berjalan baik, namun masih ditemukan catatan yang perlu segera ditindaklanjuti.

“Menu makanan sudah baik, hanya ada beberapa yang masih perlu penyesuaian. Termasuk wadah yang wajib menggunakan standar stainless, menu nasi yang harus disesuaikan dengan usia anak, serta tindak cepat terhadap anak yang membutuhkan rujukan karena adanya penyakit penyerta,” jelasnya.

Gubernur menegaskan, upaya percepatan penurunan stunting membutuhkan ketelitian dan keseriusan agar anak-anak mendapatkan asupan yang layak dan tumbuh sehat.

Diketahui, Aksi Stop Stunting (ASS) menyasar 15.120 anak penderita stunting yang tersebar di 504 desa. Program ini memiliki pendekatan yang terukur dengan masa pelaksanaan 59 hari. Dalam periode tersebut, anak-anak penerima program akan mendapatkan bantuan makanan tambahan, edukasi gizi, serta pemantauan pertumbuhan oleh tim ahli.

Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan maksimal, Pemprov mengerahkan lebih dari 1.000 Tim Pendamping Gizi Daerah (TPGD) serta melibatkan kader PKK desa. Mereka juga akan mendapat insentif atas kontribusinya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel