Connect with us

Majukan Sepakbola Selayar,Natsir Ali Rencanakan Renovasi Dan Pemeliharaan Sejumlah Lapangan

Published

on

Kitasulsel—Selayar—Bakal calon bupati kepulauan selayar, Natsir Ali berencana akan merenovasi sejumlah lapangan sepakbola yang selama ini digunakan oleh masyarakat terutama yang hobby olahraga sepakbola agar lebih baik untuk digunakan.

“Insya Allah, tanpa bermaksud mengabaikan apalagi merendahkan olahraga lain, di selayar ini minat dan antusias warga pencinta sepakbola terutama kalangan remaja sangatlah tinggi, jadi sudah seharusnya diberikan fasilitasi lapangan yang lebih baik lagi. Apalagi banyak lapangan yang selama menjadi tempat diselenggarakan turnament, ada di batangmata, barugayya, benteng, matalalang, layolo, pariangan dan di pulau pulau luar. itu semua yang akan kita renovasi dengan baik” ucap adik kandung bupati selayar saat ini.

Sementara itu untuk pemeliharaannya sendiri, natsir ali berencana akan memasukkanya ke anggaran pemda di dinas terkait jika diberikan amanah memimpin kampung halaman yang dia cintai tersebut.

“Ada dinas pemuda dan olahraga, ada pengda PSSI, insya allah kita komunikasikan untuk pemeliharaannya dan itu ada anggarannya. apalagi sejauh ini ada beberapa sekolah sepakbola yang dikelola oleh beberapa tim lokal, itu semua kita akan lebih suport demi kemajuan sepakbola selayar untuk berprestasi. Doakan saja niat baik kita dilancarkan semuanya” tambahnya.

Natsir ali sendiri sejauh ini telah  menyatakan sikap untuk maju menjadi calon bupati kepulauan selayar pada pilkada serentak november tahun ini.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi keynote speaker dalam acara Sambung Rasa & Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia (KCBI) bersama Ketua KCBI Hartati Murdaya, Senin (18/8/2025). Acara yang digelar di Jakarta ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya mengajarkan agama dengan landasan cinta, bukan kebencian.

“Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, anggota DPR dan DPD, serta jajaran pejabat KCBI.

Menag menegaskan, agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian karena hal itu justru bertentangan dengan nilai luhur ajaran agama.

“Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pluralitas yang sangat tinggi, namun harus mampu menjadi contoh dunia dalam menjaga persatuan dan harmoni.

“Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh bangsa untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik.

“Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan. Jangan sampai terjadi ketegangan, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” pesan Menag.

Menurutnya, Kementerian Agama memegang peran penting dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Karena itu, Kementerian Agama sangat kunci di republik ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KCBI Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global.

“Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” katanya.

Hartati juga menilai Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan akibat perubahan teknologi dan dinamika global.

“Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel