Connect with us

Abdul Wahab Tahir Gelar Sosper ASI Eksklusif, Hadirkam Ketua PKK Makassar Jadi Pembicara

Published

on

Kitasulsel–Makassar Anggota DPRD Makassar dari Fraksi Golkar, Abdul Wahab Tahir, mengadakan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di Hotel Royal Bay, Jl Sultan Hasanuddin.

Dalam acara tersebut, Abdul Wahab Tahir mengundang Ketua PKK Makassar, Indira Jusuf Ismail, dan dr. Jelita Inayah Sari sebagai narasumber.

Tujuan sosialisasi ini adalah untuk memperkenalkan pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi.

Abdul Wahab Tahir menekankan pentingnya peran ibu dalam memberikan ASI kepada bayi, yang memiliki manfaat gizi yang sangat besar.

Ia menyampaikan bahwa pemberian ASI eksklusif adalah salah satu keistimewaan perempuan yang harus dihargai karena perannya yang sangat vital terhadap kesehatan anak.

Ketua PKK Makassar, Indira Jusuf Ismail, mengungkapkan pengalamannya dengan ASI eksklusif, di mana cucunya tumbuh dan berkembang dengan baik berkat ASI.

Ia menyampaikan harapannya agar para ibu dapat memberikan ASI eksklusif dengan sungguh-sungguh, karena ASI memiliki manfaat yang luar biasa untuk tumbuh kembang anak.

dr. Jelita Inayah Sari, sebagai narasumber lainnya, menjelaskan bahwa ASI eksklusif mengandung gizi yang lebih baik dan memiliki keunggulan untuk membantu menurunkan berat badan ibu setelah melahirkan.

Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi Perda ini untuk mendorong praktik pemberian ASI eksklusif di masyarakat. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Kunjungi Pasar Tradisional di Mamuju, Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan di Pasar Lama Mamuju, Kamis 9 Januari 2025.

Turut, hadir Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Perwakilan Korem 142/Tatag, Polda Sulbar, Kabinda Sulbar, hingga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung perkembangan harga komoditas serta gas elpiji di pasaran.

“Kita meninjau langsung di pangkalan gas elpiji 3kg harganya Rp 18.500. Artinya tidak ada kenaikan signifikan,” kata Bahtiar.

Begitupun, harga komoditas lainnya tidak ada mengalami kenaikan harga yang signifikan di pasaran.

“Kita terima masukan semua pihak, kita tetap akan terus mengecek dan memantau harga komoditas maupun gas elpiji di pasaran,” ungkapnya.

Termasuk, harga beras kalau ada kenaikan mestinya tidak terjadi, sebab stok beras mencukupi.

“Nanti kita minta bulog agar melakukan operasi pasar. Karena mestinya tidak naik harga beras karena stok banyak,” tambahnya.

Sedangkan, harga cabe mengalami kenaikan juga disebabkan pada pendistribusiannya, karena daerah lain dirinya mengecek langsung tidak ada kenaikan harga seperti di Polman.

“Saya cek di sini sudah ada terjual Rp 70 ribu per kilo. Jadi ini soal distribusi saja, kita segera mengambil langkah bersama dengan Pemkab kita beli di daerah penghasil dan mendistribusikan ke pasaran,” ujarnya.

Selain itu, komoditas yang lain tidak ada masalah sampai saat ini di awal tahun 2025.

“Tugas kita kenapa selalu mengecek ini, karena begitu harga cabe naik pasti akan mempengaruhi rantai konsumen lain. Harga makanan akan naik, kita tetap melindungi petani agar mendapat harga bagus tapi tidak boleh juga berlebihan agar rantai pangan berjalan dengan baik,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Trending