Indira Yusuf Ismail Jadi Rebutan di Pilwali Makassar

Bakal calon (Balon) Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, kini menjadi rebutan dalam Pilwali Makassar 2024. Istri Wali Kota Makassar ini telah mengamankan rekomendasi dari PPP dan Hanura, membuatnya menjadi magnet bagi para calon lainnya.
Terbaru, dua bakal calon wali kota dari latar belakang berbeda, Abdul Rahman Bando (RB) dan Rahman Pina (RP), bersaing untuk berpasangan dengan Indira di Pilkada Makassar.

RB adalah mantan birokrat di Pemkot Makassar, sedangkan RP adalah politisi Golkar yang kini duduk di DPRD Sulsel.
Keduanya berasal dari rumpun keluarga Massenrempulu di Kabupaten Enrekang dan tergabung dalam HIKMA (Himpunan Keluarga Massenrempulu), sebuah organisasi paguyuban masyarakat Enrekang.

Rahman Bando telah dua kali bertemu dengan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dan Indira.
Pertemuan pertama berlangsung pada Rabu, 29 Mei 2024, di kediaman pribadi Danny Pomanto di Jalan Amirullah, dengan kehadiran Indira Yusuf Ismail.
Pertemuan kedua pada Senin, 10 Juni 2024, di Kantor Wali Kota, hanya dihadiri oleh Danny Pomanto dan Rahman Bando.
“Kami silaturahmi dengan Pak Wali dalam rangka membangun silaturahmi dan membahas kelanjutan pembangunan di Makassar ke depan,” jelas Rahman Bando, Rabu (12/6/2024).
Mantan Kadis Perikanan Kota Makassar ini menyatakan bahwa ia menemui Danny sebagai warga Makassar, membahas berbagai hal terkait pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
“Saya warga Makassar dan beliau wali kota saya, jadi ketika warga datang ke pemimpin, kami berdiskusi tentang kepentingan pembangunan dan masyarakat,” ucapnya.
Rahman Bando juga mengakui bahwa kedatangannya membahas suasana politik di Makassar saat ini.
Ia berniat untuk maju di Pilkada Makassar 2024 dan meminta masukan dari Danny Pomanto, yang telah menjabat dua periode sebagai wali kota.
“Saya ingin ikut kontestasi di Pilkada Makassar 2024 ini. Beliau sebagai wali kota dua periode punya segudang pengalaman dalam mengelola Makassar,” katanya.
Rahman Bando juga sempat membicarakan kemungkinan berduet dengan Indira. “Semua kemungkinan bisa terjadi. Kami sama-sama sedang meyakinkan masyarakat,” jelasnya.
Ia berharap partai politik mendukungnya berdasarkan peluang dan elektabilitas.
Sementara itu, Rahman Pina atau RP juga berusaha mendekati keluarga Danny Pomanto. Pertemuan pertama berlangsung pada 29 Mei 2024 di kediaman Danny Pomanto, dengan kehadiran Indira dan Danny.
Kemudian pada Jumat, 7 Juni 2024, RP dan Indira kembali bertemu di Jakarta, didampingi oleh Danny Pomanto. Terbaru, mereka bertemu di kantor DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan pada Minggu, 9 Juni 2024, saat mengikuti fit and proper test.
Rahman Pina tidak membantah bahwa pertemuan-pertemuan tersebut membahas Pilwali Makassar. “Sudah pasti bicara pilwali, tapi lebih urusan silaturahmi,” kata peraih suara terbanyak di dapil Makassar B pada Pileg 14 Februari lalu.
Kemungkinan pasangan Rahman Pina-Indira Yusuf Ismail nampaknya semakin nyata menjelang Pilwali Makassar 27 November mendatang.
“Ya pastilah ada cerita politik. Bagaimana Makassar ke depan, karena yang baik-baik itu harus dilanjutkan. Makassar itu kota besar, kota terbesar terdekat dari IKN, posisinya sangat strategis ke depan, butuh pemimpin yang bukan baru mau coba-coba,” ujar Rahman Pina, calon walikota Makassar dengan tagline “Bukan Coba-Coba”.
Meskipun banyak figur lain yang tertarik dengan Indira, hasil survei akan memberikan gambaran lebih jelas kepada publik tentang kekuatan masing-masing kandidat. (*)

NEWS
Pembangunan Stadion Sudiang Dimulai Tahun Ini, AIA: Semoga Segera Dinikmati Masyarakat Sulsel

Kitasulsel–MAKASSAR Stadion Sudiang, Makassar tahap 1 dimulai tahun 2025 ini. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) berharap stadion kebanggaan masyarakat Sulsel ini segera dapat dinikmati.
Apalagi kata dia, Makassar sudah lama tidak menikmati stadion ataupun menyaksikan pertandingan PSM Makassar di Kota Daeng ini.

“Semoga masyarakat Sulsel dapat segera menikmati stadion di kota Makassar,” ucap AIA kepada Herald Sulsel, Sabtu, 21 Juni 2025.
Ia juga mengaku akan selalu mengawal anggaran untuk Stadion Sudiang ini yang sebelumnya sempat hilang dalam penganggaran di Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).

Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyebut pembangunan tahap 1 Stadion Sudiang, Makassar akan dimulai tahun 2025 ini. Dia bilang, anggaran untuk tahap 1 ini senilai Rp650 miliar.
Hal itu diungkap setelah dirinya bertemu dengan Satuan Kerja (Satker) Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman, di Rujab Gubernur Sulsel pada, Jumat, 20 Juni 2025.
“Menerima Satker Prasarana Strategis Kementerian PU terkait kerjasama dalam hal kesiapan lahan dan dokumen Amdal Andalalin Sudiang yang sedang tahap penyelesaian oleh Pemprov Sulsel,” ungkap Andi Sudirman.
“InsyaAllah pembangunan fisik Stadion (Sudiang) dengan anggaran kurang lebih Rp650 miliar tahap 1 dimulai tahun ini,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman menjelaskan, pihaknya terus mempercepat seluruh kebutuhan yang dibutuhkan untuk membangun Stadion Sudiang, termasuk dokumen administrasinya.
“Administrasi untuk pembangunan Stadion Sudiang dalam waktu dekat akan dirampungkan oleh Dispora Sulsel untuk administrasi kelengkapan berkasnya atau kebutuhan lainnya,” ungkap Suherman kepada Herald Sulsel, Sabtu, 21 Juni 2025.
Pemprov Sulsel Sudah Anggarkan Amdal-Andalalin Stadion Sudiang
Pemprov Sulsel telah menganggarkan penyusunan dokumen Stadion Sudiang sekitar Rp1 miliar. Awalnya, penganggaran itu sudah dimasukkan dalam penganggaran 2024 ini. Namun, pelaksanaan kegiatan tidak sempat dilakukan, sehingga pada 2025 ini tetap dianggarkan.
“Pemprov siapkan di tahun 2024. Tetapi karena saat ini sudah sisa 1 bulan untuk pelaksanaan kegiatan, sehingga akan disiapkan kembali di tahun 2025,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulsel, Andi Hasbi kepada Herald Sulsel, Sabtu, 16 November 2024.
Anggaran yang sekitar Rp1 miliar itu kata dia, akan digunakan untuk penyusunan dokumen, termasuk untuk Amdal.
“Sekitar hampir Rp1 miliar untuk penyusunan dokumen Amdal, dokumen Andalalin, dokumen kajian Pertek air limbah, dokumen kajian Pertek emisi udara, dan dokumen kajian rintek LB3,” tukas Hasbi. (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login