Connect with us

Hari Kedua di Sulsel, Presiden dan Ibu Iriana Kunjungi Pasar Cekkeng Bulukumba

Published

on

Kitasulsel–Makassar Mengawali kegiatan kunjungan kerja hari kedua di Provinsi Sulawesi Selatan, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan ke Pasar Cekkeng, Kabupaten Bulukumba, pada Jumat, 5 Juli 2024.

Sebelumnya orang nomor 1 Indonesia ini Ibu Negara Iriana Joko Widodo menginap di kawasan Wisata Tanjung Bira, lalu kemudian pagi-pagi menuju Pasar Cekkeng di kota Bulukumba.

Jokowi dan Ibu Iriana sempat singgah di anjungan Pantai Bira dan menyapa warga di sana.

Suasana di Pasar Cekkeng dipenuhi antusiasme luar biasa saat Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tiba seraya menyapa para warga dan pedagang lokal.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana terlihat menelusuri setiap lorong pasar, berhenti di beberapa lapak pedagang untuk berinteraksi langsung dan membeli beberapa barang dagangan. Keduanya juga tak ragu untuk memilih sendiri cabai, jeruk, dan sayuran yang tersedia.

Salah satu momen paling menggembirakan adalah ketika mereka berhenti di lapak Hasminah, seorang pedagang yang telah lama berjualan di pasar ini. Hasminah dengan wajah berseri-seri menceritakan kesan serta pengalamannya saat berhadapan langsung dengan Presiden.

“Senang, bahagia, karena barusan ada Pak Jokowi di Bulukumba,” kata Hasminah dengan senyum yang memancar keceriaan.

“Beli jeruk, bawang merah. Nanya-nanya (harga). 30 (ribu) satu kilo bawang merah, jeruk seribu satu biji. (Total) 40 ribu, dikasih 100 ribu, senang, bahagia, terima kasih banyak sama Pak Jokowi karena sempat datang di Bulukumba, Pasar Cekkeng,” ucap Hasminah.

Sementara itu, Cia, pedagang lain yang beruntung bisa melayani Presiden, juga tidak kalah bahagianya. “Beli lombok 10 ribu (dikasih 50 ribu) enak alhamdulillah, gembira,” ucapnya sambil tersenyum lebar.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen berharga bagi pedagang lokal tetapi juga menggarisbawahi pentingnya interaksi langsung antara pemimpin negara dengan rakyatnya.

Pasar Cekkeng yang ramai dan penuh warna hari ini akan menjadi kenangan manis bagi warga Bulukumba yang turut merasakan kehangatan dari kedatangan Presiden dan Ibu Negara.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, dan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf.

Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf mengapresiasi antusiasnya masyarakat yang ingin bertemu dan menyapa bapak Presiden Joko Widodo. Ia menyebut jika Jumat pagi di Pasar Cekkeng menjadi momentum sangat bahagia bagi warga Bulukumba.

Warga histeris memanggil Presiden Indonesia yang kali pertama mengunjungi Kabupaten Bulukumba.

Tampak dalam kerumunan warga, Presiden Jokowi menyempatkan berswafoto dengan warga.

Juga tidak sedikit warga mengerumuni kendaraan dinas presiden hanya untuk berfoto di depan mobil sedan berplat merah dengan tulisan INDONESIA.

Dari Pasar Cekkeng, Presiden dan rombongan mengunjungi RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel