Connect with us

Masif Lakukan Intervensi, Syahruddin Targetkan Menuju Zero Stunting Akhir Desember

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar Syahruddin menargetkan menuju zero stunting di akhir Desember 2024.

Itu, jika semua OPD dan stakeholder terkait bersama melaksanakan program intervensi secara langsung stunting di Kota Makassar.

Syahruddin menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Makassar pada Program Intervensi Serentak pada Bulan Juni lalu telah melakukan pendataan Bayi Lima Tahun atau Balita seluruh kecamatan.

Hasilnya, ada 89213 balita yang telah dilakukan pengukuran dan penimbangan masing-masing Posyandu atau sekira 98 persen.

Ditemukan ada 2935 Balita mengalami stunting atau 3,29 persen.

“Karena itu dengan data 2935 ini, kedepan akan melakukan intervensi bersama untuk keluar dari zona stunting tersebut,” ungkap Syahruddin, Senin (8/7).

Data 3,2 persen atau 2935 balita, kata dia, merupakan data by name by addres. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas PPKB Kota Makassar dan Dinas Kesehatan berkomitmen target menuju zero stunting pada akhir 2024 mendatang.

Yang tidak kalah pentingnya yang akan kita kerjakan di tahun ini adalah intervensi kepada keluarga resiko stunting, karena berdasarkan data PK23 terdapat kurang lebih 37.500 faktor-faktor penyebab Keluarga Resiko Stunting antara lain masih tingginya anemia akibat kurang minum tablet tambah darah bagi Remaja Putri, Calon Pengantin (Catin) dan Ibu Hamil (Bumil).

Kemudian, masih terdapat sanitasi yang kurang baik dan kurangnya Air Bersih. Masih terdapat RT yang tdk memiliki Jamban Keluarga dan perilaku masyarakat dalam ber-PHBS masih kurang.

Karenanya, sambung dia, pelibatan PKK baik PKK Kota maupun di 15 kecamatan dan 153 kelurahan serta seluruh stakeholder dalam intervensi pencegahan terhadap keluarga resiko stunting (KRS), akan lebih mempercepat program penurunan stunting di Kota Makassar,” harapnya

Sebelumnya, berdasarkan data EPPGBM hasil pengukuran per Februari 2024 dari 86079 anak yang diukur terdapat anak stunting diangka 3,01 persen atau sekira 2594 di 20 lokus. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DPR Makassar

Pj Gubernur dan DPRD Sulsel Sepakati APBD Sehat Tahun Anggaran 2025

Published

on

Kitasulsel–Makassar Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menghadiri rapat Paripurna dengan agenda utama Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Sulsel terhadap Ranperda APBD 2025, di Kantor DPRD Sulsel, Jumat, 20 September 2024.

Adapun Pendapatan Daerah sebesar Rp9,378 triliun lebih, Belanja Daerah sebesar Rp9,214 triliun lebih dan Pembiayaan Daerah sebesar Rp164 miliar rupiah.

“Pada penyusunan dan pembahasan Anggaran Pendapat Belanja Daerah APBD Pokok 2025 juga diharapkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait prioritas kebutuhan masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan.

Memiliki peran yang sangat strategis untuk mendukung aktivitas pemerintah daerah Sulawesi Selatan dalam menjalankan fungsinya,” kata Anggota DPRD Sulsel, Irwan Hamid saat menyampaikan laporan hasil kerja Badan Pekerja Badan Anggaran DPRD Sulawesi Selatan.

Lanjutnya, bahwa fungsi ini untuk pelayanan publik, implementasi berbagai macam regulasi, meningkatkan pembangunan diberbagai sektor dan untuk pemberdayaan masyarakat, APBD juga sumber teknis dari idealisme yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang muaranya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Oleh karenanya dalam penyusunannya harus berdasarkan prinsip efisien, efektivitas, ekonomis dan tepat sasaran. Yang paling penting lagi, APBD harus mencerminkan respon pemerintah terhadap kebutuhan prioritas masyarakat dan punya kapasitas menyelesaikan sebagian besar problem masyarakat,” sebutnya.

Adapun Penjabat Gubernur Prof Zudan mengapresiasi hal ini yang merupakan paripurna terakhir dari masa jabatan DPRD Sulsel periode 2019-2024 ini untuk menyusun APBD sehat.

“Hari ini, hari terakhir rapat Paripurna setelah lima tahun anggota DPRD ini bekerja, bermitra dengan jajaran Pemerintah Provinsi. Nah hari ini ada legacy yang sangat bagus. Yaitu kehendak menyusun APBD yang sehat,” sebutnya.

Bahwa APBD sehat harus dilaksanakan dari APBD Perubahan 2024 dan APBD induk (2025). “Sehingga semua kewajiban pada pihak ketiga selesai. Tidak lagi tutup lubang gali lubang.

Tapi didesain dengan sistem penganggaran yang tepat. Yang compliance (memenuhi peraturan, prosedur dan segala standar yang ditetapkan) dengan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelasnya.

Hal lain disampaikan, bahwa DPRD, Gubernur dan TAPD itu menyepakati untuk pengembangan SDM, pemberian beasiswa bagi ASN, para mahasiswa, pelajar, tokoh yang berprestasi untuk diberikan beasiswa dalam rangka pengembangan SDM di Sulawesi Selatan.

Demikian juga pengembangan event-event budaya, pengembangan UMKM, ekonomi kreatif, termasuk pengembangan pariwisata.

Selain itu, juga terus untuk fokus program nasional untuk menangani kemiskinan, stunting, inflasi, kemudian berbagai persoalan lain yang kita masukan ke dalam delapan program prioritas termasuk Program 4 Plus 2, stunting, gizi buruk, anak tidak sekolah, inflasi, kemiskinan, kemiskinan ekstrem. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.