Connect with us

1500 Remaja Masjid Ikut Pelatihan Pengelolaan, Kesra : Mampu Memakmurkan Masjid

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ada 1500 remaja Masjid di Kota Makassar berkumpul. Mereka mengikuti pelatihan remaja masjid yang di gelar Kesra Kota Makassar.

Dua pengurus masjid terbaik di Indonesia didatangkan pada pelatihan ini. Pertama Real Masjid daro Yogjakarta dan Masjid Raya Al Falah Sragen, Jawa Tengah.

Kabag Kesra Kota Makassar Mohammad Syarief menjelaskan remaja masjid ini perlu di latih dalam hal pengelolaan. Ini mengingat beberapa masjid di nilai tak aktif.

“Pengelolaan masjid, membangkitkan semangat remaja masjid, upaya kita aktifkan kembali remaja masjid dengan berkegiatan,” kata Kabag Kesra Kota Makassar Mohammad Syarief dalam keterangannya, Sabtu (13/7/2024).

Syarief menjelaskan remaja masjidharus mampu berkolaborasi dengan pengurus masjid. Kolaborasi ini khususnya dalam hal memakmurkan masjid.

“Ekonomi keummatan bisa berjalan dan tidak tergantung dengan isi celengan yang ada di masjid,” paparnya.

1500 remaja masjid ini mengikuti pelatihan selama 8 hari di MGH Hotel Makassar. Para peserta di bagi 4 gugus kelompok untuk memantapkan materi yang ia terima. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel