Connect with us

Danny Pomanto Lepas Peserta Sulsel Smansa 10K

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Pj Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh, Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, dan Ketua IKA Smansa Makassar Andi Ina Kartika Sari melepas peserta Sulsel Smansa 10K di Tribun Lapangan Karebosi, Minggu (14/7/2024).

Event lari yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan bekerja sama dengan IKA Smansa dan Makassar Runners Community (MRC) ini diikuti ribuan peserta.

Sebagai alumni dan juga Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengapresiasi Sulsel Smansa 10K. Selain untuk mempererat tali silaturahmi sesama alumni, sekaligus membangun kebiasaan hidup sehat dengan rutin berolahraga.

“Saya kira ini kegiatan ini bagus sekali, kita para alumni bisa ketemu di event-event seperti ini. Sehatnya dapat, silaturahminya dapat,” ungkap Danny Pomanto.

Danny Pomanto juga mengucapkan terima kasih kepada IKA Smansa dan Pemprov Sulsel karena konsisten mengadakan event lari di Makassar.

Ini juga menjadi tanda bahwa Makassar layak mendapat predikat kota terbahagia di dunia berdasarkan Happy City Indeks 2024.

Karena diketahui olahraga lari jika dilakukan secara rutin dapat mengurangi resiko depresi dan menjaga kesehatan mental.

Sementara Ketua IKA Smansa Makassar Andi Ina Kartika Sari mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang ikut terlibat. Khususnya alumni IKA Smansa dari berbagai angkatan.

Ia berharap penyelenggaraan event lari Sulsel Smansa 10K tetap eksis. Apalagi ini merupakan penyelenggaraan Sulsel Smansa tahun ke lima.

“Alhamdulillah event ini penyelenggaraan tahun ke lima, dan Insyaallah semoga tahun depan lebih baik lagi,” tutup Andi Ina Kartika. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel