Connect with us

1.387 Botol Minuman Keras Dimusnakan Ditsamapta Polda Sulsel

Published

on

Kitasulsel–Makassar Sebanyak 1.387 botol minuman keras (Miras) dimusnahkan oleh Ditsamapta Polda Sulsel dengan memecahkan botol Miras kedalam lubang.

Pemusnahan seribu botol Miras tersebut dilangsungkan di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis kemerdekaan KM 16 Makassar, Rabu (17/7/2024).

Dalam kegiatan ini dipimpin oleh Dirsamapta Polda Sulsel Kombespol Setiadi Sulaksono S.I.K,M,H. dan turut hadir PJU Ditsamapta Polda Sulsel.

Miras yang dimusnahkan merupakan barang bukti hasil tangkapan Kepolisian di Kota Makasaar Sulawesi Selatan.

Adapun jumlah barang bukti yang berhasil disita oleh Ditsamapta Polda Sulsel adalah miras pabrikan berjumlah 1.387 Botol.

Dirsamapta Polda Sulse Kombespol Setiadi Sulaksono S.I.K,M.H. berharap kepada masyarakat agar tidak segan-segan melaporkan kepada aparat Kepolisian jika disekitarnya ditemukan masyarakat yang mabuk mabukan, penjual Miras ilegal, dan produsen Miras ilegal.

Kegiatan inipun merupakan langkah awal untuk menjaga situasi Kamtibmas di Sulawesi Selatan. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel