Connect with us

Dishub Makassar Adopsi Konsep Smart City untuk Atasi Kemacetan Lalu Lintas

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar mengadopsi konsep Smart City dalam upaya meningkatkan penataan sistem manajemen lalu lintas.

Langkah ini sejalan dengan visi Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, yakni Makassar sebagai Kota ‘Sombere’ dan Smart City, serta mendukung salah satu misinya, yakni mengatasi masalah kemacetan di Kota Makassar.

Kepala Dishub Kota Makassar, Zainal Ibrahim, mengatakan sebanyak 350 personil yang tersebar di 106 titik, setiap pagi dan sore bertugas menertibkan lalu lintas.

“Dishub Makassar juga bersinergi dengan Satlantas Polda Sulsel, Satlantas Polrestabes Makassar dan Satlantas Polres Pelabuhan dalam upaya penataan lalu lintas,” jelasnya di Kantor Dishub Makassar, pada Rabu (17/7/2024).

Zainal mengatakan Dishub Makassar juga mendukung penguatan Smart City dengan menghadirkan ruang kontrol atau ‘War Room’ sebagai pusat komando dalam memantau dan mengelola lalu lintas secara efektif.

“War room berperan sebagai pusat komando di mana para operator dan manajer berkumpul untuk memantau dan mengelola lalu lintas secara real-time, serta sebagai tempat koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Satlantas, petugas keamanan, dan penyedia layanan darurat lainnya,” jelasnya.

Lanjutnya, pada War Room ini, telah menerapkan ATCS (Advanced Traffic Control System), sebuah sistem kontrol lalu lintas canggih yang sangat membantu dalam pengaturan aliran lalu lintas.

“Meskipun berbeda dalam fungsinya, keduanya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu mengelola lalu lintas dengan lebih efektif dan mengurangi kemacetan serta memperkuat Smart City Makassar,” jelasnya.

Selain itu, kata Zainal, pihaknya juga secara rutin memelihara infrastruktur peralatan jalan seperti lampu lalu lintas, marka jalan, dan rambu-rambu jalan untuk memastikan kondisi lalu lintas tetap terjaga dengan baik.

Di sisi lain, Zainal mengatakan Dishub juga aktif dalam melakukan edukasi berlalu lintas, terlebih di kalangan pelajar di berbagai sekolah.

“Kami aktif memberikan edukasi yang diharapkan dapat membentuk kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan kedisiplinan dalam bertransportasi,” pungkasnya.

Zainal berharap dengan berbagai upaya ini, dapat mewujudkan Makassar Smart City dengan lalu lintas yang tertib dan aman bagi masyarakat Kota Makassar.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

OLAHRAGA

Santri Pondok Pesantren Annadlah Borong Medali di Makassar Championship 4

Published

on

Kitasulsel–Makassar – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Pondok Pesantren Annadlah pada ajang Kejuaraan Pencak Silat Makassar Championship 4 yang berlangsung di GOR Sudiang, Makassar, Minggu (21 Desember 2025).

Dalam kejuaraan bergengsi tersebut, para santri Annadlah tampil impresif dengan memborong medali emas, perak, dan perunggu dari berbagai kelas dan gelanggang pertandingan.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata pembinaan yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan oleh Pondok Pesantren Annadlah. Selain menitikberatkan pada pendidikan keagamaan, pesantren ini juga memberikan ruang luas bagi pengembangan bakat santri di bidang olahraga prestasi, khususnya pencak silat.

Pelatih sekaligus pembina pencak silat Pondok Pesantren Annadlah, Ma’ruf, mengaku bangga atas capaian yang diraih para santri. Menurutnya, prestasi tersebut merupakan buah dari latihan disiplin, kerja keras, serta semangat juang tinggi yang terus ditanamkan selama proses pembinaan.

“Saya sangat bangga dengan perjuangan dan prestasi yang diraih anak-anak. Mereka bertanding dengan penuh semangat, menjunjung tinggi sportivitas, dan bertanggung jawab. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan ke depan,” ujar Ma’ruf.

Adapun perolehan medali santri Pondok Pesantren Annadlah dalam Kejuaraan Pencak Silat Makassar Championship 4 tersebar di sejumlah gelanggang pertandingan, dengan rincian sebagai berikut:

Gelanggang 1
Partai 25: Salsabila (Emas)
Partai 166: Nur Anna Atafu Nisa (Perak)
Partai 144: Muhammad Yusuf Aras
Gelanggang 2

Partai 193: Aisyah Humairah (Perak)
Partai 79: M. Dzaki Al Ghifari
Partai 88: Resky Amalia
Partai 173: Syakirah (Emas)
Partai 158: Nurul Fiqratul Qur’an (Perunggu)

Gelanggang 3
Partai 283: Nayla Zahra (Perak)
Partai 57: Audya Nafisah (Perunggu)
Partai 246: Rasti Amalia (Perak)
Partai 166: Nursafitri (Perunggu)
Partai 190: Mahabba Ilham
Partai 178: M. Fiqri Alif (Perunggu)
Partai 9: Ahsan Muyassir Abdullah (Perak)
Partai 220: Nurul Miftah Arsyani (Perak)
Partai 29: Muhammad Alief Alfin (Emas)
Gelanggang 4

Partai 76: Nurul Najwah (Perak)
Partai 227: Safa Nurul Andini (Perunggu)
Partai 163: Muyassarah (Perak)
Partai 66: Raodah Almunawwarah (Perunggu)
Partai 19: Ana Alfiyah (Perak)
Gelanggang 5

Partai 78: Nurul Najwah (Perak)
Partai 246: Raihan
Partai 38: Rifdha (Perak)
Partai 134: Lukman
Dengan raihan medali dari berbagai kategori tersebut, Pondok Pesantren Annadlah semakin menegaskan eksistensinya sebagai salah satu pesantren yang aktif mencetak santri berprestasi di bidang olahraga bela diri.

Pihak pesantren berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh santri untuk terus berlatih, meningkatkan kemampuan, serta mengharumkan nama pesantren di ajang yang lebih tinggi, baik tingkat regional maupun nasional.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel