Connect with us

Danny Pomanto Singgung Soal Leadership Adaptif di Hadapan Peserta IKA PIMNAS

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjamu para peserta Ikatan Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional (IKA PIMNAS) di Amirullah, Sabtu (20/7) malam.

Jamuan makan malam ini merupakan rutinitas pemerintah kota di bawah kepemimpinannya sebagai bentuk kehormatan kepada para tamu yang datang ke Kota Makassar.

Dikemas dengan acara yang sederhana, Danny Pomanto menyajikan beragam jenis makanan khas Makassar Sulawesi Selatan, sebagai bentuk untuk memperkenalkan sekaligus memperkuat branding Makassar Kota Makan Enak.

Makassar mempunyai ritual makan enak 24 jam non-stop. Songkolo di subuh hari, nasi kuning di pagi hari, coto bisa dinikmati pukul 08.00-10.00, pallubasa mulai pukul 10.00-12.00 wita.

Aneka makanan seafood untuk makan siang, pukul 12.00-15.00 wita, sop konro untuk makan sore, dan aneka hidangan mie bisa disantap saat malam hari.

“Terima kasih telah menunjuk Kota Makassar sebagai tempat berkumpulnya IKA PIMNAS, tempatnya para leader yang terhimpun dalam IKA PIMNAS,” kata Danny Pomanto.

Di hadapan IKA PIMNAS, ia mengungkapkan leadership menjadi persoalan kunci, khususnya di era demokrasi saat ini yang semakin dinamis sehingga memerlukan kemampuan adaptif yang luar biasa.

“Adaptif leadership sebuah kepemimpinan yang dibutuhkan hari ini, apalagi keunggulan hari ini makin hari makin bergeser, tidak cukup cuma adaptif saja tapi adaptif yang cepat menjadi bagian penting hari ini. Istilah hari ini update,” ungkapnya.

:jadi sebelumnya adaptif leadership dibutuhkan sekarang update leadership. Hari ini betul-betul viral itu begitu cepat, sehingga sebagai leader harus update betul,” tambah Danny Pomanto

Dikesempatan itu pula, Danny Pomanto juga memperkenalkan Maksssar Internasional Eight Festival and Forum (F8) yang akan digelar pada 24-28 Juli 2024.

Event ini merupkan kebanggaan Kota Makassar karena konsisten masuk dalam daftar TOP 10 KEN Kementerian Pariwisata selama empat tahun berturut-turut. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel