Connect with us

Olimpiade Paris 2024 Argentina Vs Irak, Tim Tango Menang 3-1 Singa Mesopotamia

Published

on

Kitasulsel–Makassar Argentina menang 3-1 atas Irak, usai dibuat sakit hati oleh “sirkus” pada laga pertama Olimpiade Paris 2024 kontra Maroko.

Pertandingan Grup B sepak bola putra Olimpiade 2024 antara Argentina vs Irak digelar di Groupama Stadium atau Stade de Lyon, Sabtu (27/7/2024).

Kemenangan Argentina dipastikan via gol Thiago Almada (14′), Luciano Gondou (62′), dan Ezequiel Fernandez (85′). Irak takluk usai sempat menyetarakan skor jadi 1-1 via sundulan Aymen Hussein (45+5′).

Argentina menuju laga ini dengan membawa sakit hati kekalahan 1-2 dari Maroko pada partai pertama Grup B Olimpiade 2024.

Pelatih Tim Tango, Javier Mascherano, sampai menyebut partai kontra Maroko itu sebagai “sirkus”.

Hal yang memicu kegundahan Mascherano adalah dianulirnya gol penyama kedudukan Argentina via Cristian Medina pada menit ke-106.

Setelah itu, Argentina merasa telah mengakhiri duel melawan Maroko dengan hasil imbang 2-2. Persis usai gol Medina, laga sempat dihentikan karena adanya penonton yang turun ke lapangan.

Namun, apa mau dikata, gol Medina dianulir melalui VAR (Video Assistant Referee) sekitar dua jam setelah laga terhenti! Argentina pun takluk 1-2 dari Maroko, kendati situs resmi Olimpiade 2024 pun sempat menyebut hasil akhir laga itu adalah 2-2.

Kebangkitan disasar Argentina saat bersua Irak, tim yang mengalahkan timnas Indonesia pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 2024.

Argentina asuhan Mascherano bisa membuka keunggulan lebih dahulu via sepakan voli kencang Thiago Almada.

Almada menempatkan bola ke sudut kiri gawang Irak usai menerima bola pantulan dari Julian Alvarez. Namun, Irak punya jawaban untuk Argentina jelang babak pertama usai.

Aymen Hussein, figur yang masuk papan skor dalam kemenangan 2-0 Irak atas Indonesia pada laga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Gelora Bung Karno, Juni silam, menyamakan kedudukan jadi 1-1.

Ia memenangi duel udara dan mengarahkan bola ke pojok kanan gawang Argentina kawalan Geronimo Rulli.

Pada babak kedua, Argentina bisa memulihkan keunggulan. Pada menit ke-62, Luciano Gondou sukses menyambut sebuah operan silang Kevin Zanon dari sisi kiri penyerangan.

Sundulannya mengarah ke tiang dekat dan menembus jala gawang Irak. Lima menit jelang bubaran, Argentina akhirnya mampu mengunci kemenangan via gol indah Ezequiel Fernandez.

Sepakan kaki kiri Ezequiel Fernandez dari luar kotak penalti bersarang mulus ke sudut kiri gawang Irak.

Kiper Irak, Hussein Hasan, hanya mampu berdiri terpaku melihat bola sepakan Ezequiel Fernandez masuk gawangnya. Argentina pun dipastikan menang 3-1.

Susunan Pemain Argentina vs Irak Argentina (4-4-2): 1-Rulli; 4-Garcia, 2-Di Cesare, 16-Otamendi, 3-Soler; 10-Almada, 5-Fernandez, 14-Hezze, 8-Medina; 18-Beltran, 9-Alvarez. Pelatih: Javier Mascherano.

Irak (4-2-3-1): 1-Hussein Hasan; 17-Saadoon, 20-Hussein Amer, 6-Zaid Tahseen, 5-Ahmed Hasan; 8-Ibrahim Bayesh, 14-Karrar Mohammed; 15-Nihad Mohammed, 7-Ali Jasim, 10-Youssef Amyn; 18-Aymen Hussein. Pelatih: Radhi Shenaishil. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel