Connect with us

Ginting tampil dominan dan raih kemenangan pertama dalam fase grup

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting tampil dominan dan meraih kemenangan dalam laga pertama fase grup Olimpiade Paris 2024 yang digelar di Porte De La Chapelle Arena, Prancis, Minggu.

Ginting menang atas wakil Amerika Serikat Howard Shu melalui dua gim langsung, 21-14, 21-8 dalam tempo 34 menit.

Pada gim pertama, kedua pemain terlihat masih saling meraba tipe permainan masing-masing, mengingat ini merupakan pertemuan pertama bagi Ginting dan Shu.

Dalam situasi tersebut, perebutan angka yang ketat sempat mewarnai awal gim pertama, sebelum Shu unggul 6-3 atas Ginting.

Wakil Indonesia terus mencoba memberikan tekanan hingga akhirnya papan skor menunjukkan angka 8-8 dan Ginting merebut interval gim pertama 11-8.

Selepas turun minum, Ginting tidak memberikan kesempatan bagi lawan untuk mengembangkan serangan dan ia terus memegang ritme permainan dengan rapat.

Tunggal putra peringkat sembilan dunia itu pun mempertahankan keunggulan tersebut sampai ia membungkus gim pertama dengan kemenangan 21-14.

Berbekal kepercayaan diri dari penampilan gim pertama, Ginting tampil dengan lebih berani di gim kedua.

Meskipun ia sempat tertinggal pada awal gim kedua, finalis All England Open 2024 itu tidak lengah dan menurunkan fokusnya untuk kembali memegang kontrol permainan dengan kuat. Interval gim kedua pun Ginting raih dengan skor 11-6.

Variasi serangan dan pertahanan solid Ginting membuatnya terus melaju cepat. Antisipasi yang kurang baik dari Shu membuat Ginting menghasilkan 9 angka beruntun dan unggul 18-6.

Tak membutuhkan waktu lama bagi Ginting untuk menuntaskan gim kedua, yang kemudian berakhir dengan skor 21-8.

Dengan ini, maka Ginting memimpin klasemen Grup H dan peluang untuk lolos ke babak utama Olimpiade Paris 2024 semakin terbuka.

Ia akan bersiap untuk bertemu dengan wakil tuan rumah Toma Junior Popov pada laga fase grup selanjutnya.

Di sisi lain, terdapat tiga wakil Indonesia lainnya yang berlaga pada hari kedua Olimpaide Paris 2024 untuk cabang olahraga bulu tangkis.

Sebelumnya, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dari unggulan pertama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dengan skor 12-21, 22-24.

Lebih lanjut, ada ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang kalah telak dari unggulan pertama Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) melalui dua gim langsung, 10-21, 3-21.

Sementara dari tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi wakil Ukraina Polina Buhrova. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Makassar

Menuju Kesetaraan Regulasi Penyiaran Berbasis Internet dan Konvensional

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pengaturan konten pada lembaga penyiaran, hingga saat ini, masih berpegang pada Undang-Undang Pers, Undang-Undang Penyiaran, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta regulasi turunan lainnya yang juga diatur dalam perundang-undangan.

Namun demikian, belum ada satu pun aturan yang menata secara spesifik tentang konten media yang disiarkan melalui medium internet.

Padahal, perkembangan teknologi informasi terkini, sudah mulai menggeser konsumsi publik dari media konvensional free to air pada media berbasis internet.

Dengan demikian, pengaturan secara formal atas pengelolaan konten media yang disebarluaskan melalui internet menjadi kebutuhan yang mendesak.

Pengaturan ini sebagai bentuk perlindungan pada publik atas potensi munculnya residu dari keberlimpahan konten yang hadir melalui internet.

Dinamika tersebut sejatinya mendapatkan jalan keluar dengan hadirnya Undang-Undang Penyiaran yang baru.

Sambil menanti hadirnya regulasi yang baru ini, Komisi Penyiaran Indonsia (KPI) terus melakukan sosialisasi dan diskusi bersama pemangku kepentingan penyiaran, tentang pentingnya kehadiran regulasi penyiaran yang setara lewat berbagai medium.

Untuk itu, KPI menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang mengikutsertakan berbagai kelompok masyarakat dengan narasumber kalangan akademisi, pemerhati media dan juga kelompok masyarakat sipil, di Makassar (21/9/2024).

Tercatat Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin, Prof Judhariksawan, Dr Bachtiar Maddutuang dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP Makassar, Rusdin Tompo selaku Pemerhati Media, Fachruddin Palapa dari Masyarakat Anti Hoax dan Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Alem Pebri Sonny dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar.

Turut hadir pula dalam diskusi tersebut, Ketua KPI Pusat Ubaidillah, Wakil Ketua KPI Pusat Mohamad Reza, Koordinator Bidang Pengelolaan Kebijakan dan Sistem Penyiaran KPI Pusat Muhammad Hasrul Hasan, Anggota KPI Pusat Bidang Pengawasan Isi Siaran Aliyah, dan Anggota KPI Pusat Bidang Kelembagaan Mimah Susanti.

Saat ini, televisi, radio dan juga media cetak memiliki pagar api yang jelas bagi para pengelolanya dalam menghadirkan konten ke tengah masyarakat.

Kita mengenal adanya Kode Etik Jurnalistik untuk produk-produk jurnalistik dan juga ada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) untuk semua konten di televisi dan radio.

Tapi untuk konten dari media sosial, seperti siaran langsung di facebook dan instagram atau video pendek di youtube dan tiktok, hingga saat ini belum ada pengaturan rinci. Padahal, pada media tersebut ratusan juta mata publik teralihkan, termasuk juga pendapatan iklan dari lembaga penyiaran.

KPI berharap diskusi ini dapat menampung aspirasi publik terkait konten media dan model pengaturannya. Pada prinsipnya, KPI tetap menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam bentuk kebebasan berekspresi dan berpendapat. Pada sisi lain, KPI juga berkepentingan menjaga ranah publik untuk tetap kondusif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.