Connect with us

Partai Golkar dan PKS Bisa Buka Poros Baru di Pilgub Sulsel

Published

on

Kitasulsel–Makassar Partai Golkar maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) potensi buka poros baru di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi (Selatan Sulsel) mendatang.

Pasangan Andi Sudirman Sulaiman (ASS)- Fatmawati Rusdi terlebih dahulu mencukupkan kursi untuk bertarung di Pilgub Sulsel setelah mengantongi 24 kursi, Partai NasDem 17, Demokrat 7.

Jelang pendaftaran usungan bakal calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel terbaru pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto – Azhar Arsyad juga telah mencukupkan koalisi untuk ikut bertarung di kontestasi pesta demokrasi lima tahun sekali setelah mereka mengamankan 22 jumlah kursi dari 17 syarat untuk bisa maju Pilgub seperti PDIP 8, PPP 6 dan PKB 8. Kini kemungkinan poros baru, masih bisa terjadi di Pilgub Sulsel mendatang pasalnya masih ada beberapa partai politik (Parpol) belum menentukan arah koalisi di Pilgub seperti partai Golkar, PKS.

Juru bicara DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arief mengaku sejauh ini partai berlambang pohon beringin itu konsisten mengusung lima kader internal untuk ambil bagian di Pilgub Sulsel apalagi Golkar punya modal yang cukup besar dengan meraih 14 kursi pada pileg kemarin sedangkan PKS meraih 7 kursi.

“Partai Golkar usung kader internal ada Pak Taufan Pawe, Nurdin Halid, Indah Putri Indriani, Ilham Arief Sirajuddin dan Adnan Purichta Ichsan,” ucapnya, Kamis 1 Juli 2024.

Zulham Arief secara tegas menampik mengenai adanya isu yang beredar perihal Partai Golkar akan mengarah ke pasangan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) -Fatmawati Rusdi baginya informasi tersebut tidaklah benar, pemberian surat tugas tetap kepada kader internal Golkar.

“Isu bahwa Partai Golkar ke pasangan Andi Sudirman – Fatmawati itu belum ada arahan dari Dewan Pimpinan Pusat sampai saat ini,” pungkasnya.

Jelas, kata Zulham DPP Golkar belum mengeluarkan BI KWK kepada pasangan calon tertentu, dalam waktu dekat ini partai sebutan Airlangga Hartarto akan mengeluarkan namun kata dia apapun keputusan DPP akan tunduk dan patuh sebagai kader. “Sebagai kader Golkar dengan adanya keputusan DPP nantinya akan tunduk dan patuh,” tutupnya.

Sebelumnya partai PKS Sulsel telah melaksanakan Fit and Proper Test kepada beberapa bakal calon yang maju di Pilgub Sulsel diantaranya ada Mohammad Ramdhan Pomanto, Ilham Arief Sirajuddin, Andi Sudirman Sulaiman, Annar Salahuddin Sampetoding. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Sekda Sulsel Dukung Proyek Perubahan Bustanul Arifin lewat Program Kawan Inovasi

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Jufri Rahman, M.Si, menyatakan dukungan penuh terhadap Rancangan Proyek Perubahan (RPP) bertajuk Kawan Inovasi yang dipresentasikan oleh Kepala Biro Organisasi Setda Sulsel, Bustanul Arifin.

Presentasi ini dilakukan dalam Seminar Nasional Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IX Tahun 2025 yang digelar oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) secara daring melalui Zoom Meeting, Selasa, 8 Juli 2025.

RPP Kawan Inovasi bertujuan membangun ekosistem kolaboratif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengembangkan dan mereplikasi inovasi pelayanan publik di Sulawesi Selatan.

Seminar ini dibagi dalam empat kelompok dan disupervisi oleh tim penguji, pelatih (coach), serta mentor. Sekda Sulsel, Jufri Rahman, bertindak sebagai mentor dan turut memberikan arahan langsung dalam forum tersebut.

Jufri menilai inovasi ini merepresentasikan semangat yang lama digaungkan oleh Kementerian PAN-RB. Inilah bentuk konkret dari upaya membumikan inovasi birokrasi secara sistematis dan kolaboratif.

“Apa yang dilakukan oleh Bapak Bustanul Arifin ini sejalan dengan semangat Kementerian PAN-RB saat saya bertugas di sana. Kami secara rutin mengadakan lomba inovasi. Saya mengapresiasi proyek ini sebagai tindak lanjut nyata dari arahan itu,” kata Jufri Rahman.

Menurut Jufri, keberadaan inovator muda tidak pernah menjadi persoalan. Namun, ekosistem yang mendukung inovasi masih perlu diperkuat, terutama dalam hal pemberian penghargaan (reward) yang lebih adil dan inklusif.

“Untuk itu, saya lebih mendorong membangun ekosistem dengan sistem reward dan pada mereka yang berinovasi kita berikan penghargaan,” ungkapnya

Selain itu, proyek ini juga dinilai dapat memperkuat agenda reformasi birokrasi menuju visi Indonesia Emas 2045. Membangun birokrasi yang bersih dan melayani.

“Proyek ini akan membantu Pemprov Sulsel dan pemerintah kabupaten/kota membangun birokrasi yang bersih dan melayani,” tandasnya.

Sementara itu, Bustanul Arifin dalam paparannya menjelaskan bahwa proyek ini lahir dari kebutuhan untuk mempercepat peningkatan kualitas layanan publik.

Ia mengacu pada kebijakan nasional yang mendorong penumbuhan dan replikasi inovasi pelayanan publik, seperti yang dicanangkan oleh Kemenpan-RB dan Kemendagri.

Menurutnya, Kawan Inovasi memiliki tiga tahapan tujuan. Jangka pendek, terselenggaranya mentoring inovasi dan terbentuknya kanal komunikasi Kawan Inovasi JIPP (Jaringan Inovasi Pelayanan Publik).

Untuk jangka menengah, mentoring inovasi Top 30 hasil kompetisi pelayanan publik dan replikasi inovasi lintas instansi. Adapun, jangka panjang, replikasi inovasi secara nasional oleh Pemprov, kabupaten/kota se-Indonesia.

Analisis SWOT yang digunakan dalam proyek ini berfokus pada empat strategi utama. Yakni, Pembentukan komunitas ASN inovatif berbasis JIPP; Pengembangan fitur interaktif di platform JIPP; Pemanfaatan pengaruh pimpinan untuk mendorong inovasi dan replikasi; Dialog antarinovator berbasis peer learning.

“Bagaimana praktik-praktik yang sudah ada bisa ditularkan kepada unit layanan lain dengan cara memberikan ruang dan fasilitas untuk bisa interaksi antara para inovator dan calon replikator.

Sehingga diharapkan kedepannya muaranya pelayanan publik di Sulsel bisa semakin lebih baik lagi,” ungkapnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel