Connect with us

Makassar Tuan Rumah, Sembilan Provinsi Bakal Ramaikan KIM Fest 2024

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Kota Makassar terus mematangkan persiapan pelaksanaan Festival Komunitas Informasi Masyarakat (KIM Fest) 2024.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menunjuk Makassar sebagai tuan rumah KIM Fest 2024.

Berkolaborasi dengan UMKM Fiesta yang digelar Dinas Koperasi dan UKM, kegiatan ini akan berlangsung di Anjungan City Of Makassar pada 9-11 Agustus.

Memastikan semua persiapan matang, Plt Kepala Dinas Kominfo Makassar Ismawaty Nur bersama beberapa OPD melaporkan progres KIM Fest ke Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Diantaranya, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pariwisata, Bapenda, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Damkar, PDAM, dan PD Parkir.

Wali Kota Danny Pomanto menyambut baik kegiatan tersebut. Sebagai tuan rumah ia ingin Makassar menjadi percontohan bagi kabupaten/kota dalam pelaksanaan event.

Apalagi Makassar sudah membranding dirinya sebagai kota festival tepian air.

“Selalu ada hal-hal yang menarik perhatian. Kalau saya layoutnya begitu,” kata Danny Pomanto dalam rapat persiapan KIM Fest berlangsung di Amirullah, Senin (5/8).

Ia juga mengingatkan untuk pengerahan tenaga medis, pengamanan, air bersih dan juga kantong parkir mengingat kegiatan ini akan diramaikan banyak peserta.

“Nanti saya coba koordinasi dengan pak menteri (Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi) untuk opening ceremony-nya,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Dinas Kominfo Ismawaty Nur mengatakan kegiatan ini akan diikuti 50 KIM dari sembilan provinsi.

Yakni, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jogja, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah.

“KIM ini membantu menyebarkan program pemerintah daerah,” ungkap Ismawaty Nur.

Kegiatan ini juga akan diramaikan dengan puluhan UMKM-UMKM terbaik yang ada di lorong-lorong.

Termasuk membuka pelayanan, seperti KTP, pembayaran air PDAM, PBB oleh Bapenda, hingga NIB untuk pelaku UMKM bekerja sama dengan Dinas PM-PTSP.

“Ada pameran KIM, kita akan membawa tim KIM ini mengunjungi lorong wisata, museum, dan warrom. Termasuk memberi awarding,” tutupnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Kunjungi Pasar Tradisional di Mamuju, Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan di Pasar Lama Mamuju, Kamis 9 Januari 2025.

Turut, hadir Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Perwakilan Korem 142/Tatag, Polda Sulbar, Kabinda Sulbar, hingga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung perkembangan harga komoditas serta gas elpiji di pasaran.

“Kita meninjau langsung di pangkalan gas elpiji 3kg harganya Rp 18.500. Artinya tidak ada kenaikan signifikan,” kata Bahtiar.

Begitupun, harga komoditas lainnya tidak ada mengalami kenaikan harga yang signifikan di pasaran.

“Kita terima masukan semua pihak, kita tetap akan terus mengecek dan memantau harga komoditas maupun gas elpiji di pasaran,” ungkapnya.

Termasuk, harga beras kalau ada kenaikan mestinya tidak terjadi, sebab stok beras mencukupi.

“Nanti kita minta bulog agar melakukan operasi pasar. Karena mestinya tidak naik harga beras karena stok banyak,” tambahnya.

Sedangkan, harga cabe mengalami kenaikan juga disebabkan pada pendistribusiannya, karena daerah lain dirinya mengecek langsung tidak ada kenaikan harga seperti di Polman.

“Saya cek di sini sudah ada terjual Rp 70 ribu per kilo. Jadi ini soal distribusi saja, kita segera mengambil langkah bersama dengan Pemkab kita beli di daerah penghasil dan mendistribusikan ke pasaran,” ujarnya.

Selain itu, komoditas yang lain tidak ada masalah sampai saat ini di awal tahun 2025.

“Tugas kita kenapa selalu mengecek ini, karena begitu harga cabe naik pasti akan mempengaruhi rantai konsumen lain. Harga makanan akan naik, kita tetap melindungi petani agar mendapat harga bagus tapi tidak boleh juga berlebihan agar rantai pangan berjalan dengan baik,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Trending