Connect with us

Pemkot Makassar

Di Lorong Wisata Jinghae, Ketua TP PKK Kota Makassar Ajak Warga Tingkatkan Kualitas Lorong

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan lorong wisata di Makassar.

Pada Minggu (11/8/2024), Indira melakukan kunjungan ke Lorong Wisata Jinghae (Abulo Sibatang), Kecamatan Tallo. Kunjungan ini menjadi momen penting bagi warga setempat yang telah mulai memperbaiki dan mempercantik lingkungan mereka.

Indira memberikan apresiasi terhadap upaya warga yang telah berusaha membenahi lorongnya. Ia menekankan pentingnya penataan yang lebih baik agar lorong wisata ini dapat mencapai tujuannya, yaitu menarik wisatawan.

“Bahagia sekali rasanya, setiap lorong yang saya datangi punya karakteristik sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Indira mengungkapkan bahwa lorong wisata yang tertata dengan baik tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian warga.

BACA JUGA  Diundang Reception Dinner di Kapal Perang Australia, Firman: Perkuat Persaudaraan 2 Negara

Dia mengajak warga untuk lebih giat belajar dalam memperbaiki dan menyempurnakan lorong mereka.

“Terima kasih warga sudah mulai membenahi lorongnya tapi perlu ditata dan disempurnakan. Karena tujuan lorong wisata ini kita harap bisa datangkan wisatawan untuk menikmati kuliner, membeli hasil UMKM sehingga tercipta kesejahteraan untuk warga. Tolong belajar baik-baik, bagaimana memperbaiki dan menyempurnakan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Indira juga menyampaikan pentingnya peran lorong sebagai basis suplai berbagai kebutuhan di Makassar. Ia mengajak warga untuk lebih memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, terutama kuliner, agar dapat diterima di pasar yang lebih luas.

Indira memberikan beberapa saran konkret mengenai pengembangan kuliner di lorong wisata. Menurutnya, ukuran produk kuliner perlu disesuaikan agar lebih praktis dan tidak berlebihan.

BACA JUGA  Wali Kota Munafri Tekankan Efisiensi dan Fokus Program Prioritas

Selain itu, pemilihan kemasan yang aman juga menjadi perhatian agar produk bisa ditawarkan ke toko-toko dan rumah makan.

“Kuliner seperti kue-kue tinggal disempurnakan. Misal bentuknya dibuat tidak terlalu besar supaya tidak mubazir, harus belajar pilih kemasan yang aman sehingga bisa kita tawarkan ke toko-toko, rumah makan, tentunya setelah dikurasi dengan baik supaya bergerak ini ekonomi kerakyatan,” ungkapnya.

Mengakhiri kunjungannya, Indira memberikan semangat kepada seluruh warga, terutama Dewan Lorong, untuk terus mendukung program pemerintah dalam mengembangkan lorong wisata.

Dia menekankan pentingnya kerjasama antara RT/RW dan masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan lorong.

“Semangat ki semua, semangat ki Dewan Lorong, bantu pemerintah, RT/RW dan masyarakat semua saling bantu, bertanggung jawab untuk lorong ta,” tutupnya. (*)

BACA JUGA  Ketua TP PKK Kota Makassar Beri Dukungan Moril kepada Istri Almarhum Camat Ujung Pandang
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Munafri Hadiri Festival Hutan Toraja: Persaudaraan Kita Lebih Kuat dari Perbedaan

Published

on

Kitasulsel–TORAJAUTARA Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri langsung perayaan Festival Hutan Toraja yang digelar di Hutan Tandung Nanggala, Toraja Utara, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Gereja Toraja, dengan tema “Merawat Bumi Rumah Bersama.”

Dalam testimoni sambutannya, Wali Kota Munafri mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat Gereja Toraja. Ia menegaskan bahwa Gereja Toraja memiliki peran penting dalam kehidupan sosial keagamaan di Kota Makassar.

“Saya Munafri Arifuddin (Wali Kota Makassar), mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-78 Gereja Toraja. Dan selamat melaksanakan festival hutan Toraja,” ucap Munafri di lokasi kegiatan, Toraja Utara.

Tak sekadar seremoni keagamaan, momen ini menjadi ruang perjumpaan lintas iman, lintas daerah, dan lintas latar belakang.

Hadir langsung dalam perayaan tersebut, Munafri juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga toleransi dan harmoni dalam keberagaman.

“Di Kota Makassar, gereja yang paling banyak adalah Gereja Toraja, dengan jumlah jemaat yang besar. Ini merupakan aset dan modal dasar bagi pemerintah kota untuk membangun Makassar secara bersama-sama,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Pj Sekda Makassar Pimpin Rakor Pengelolaan APBD dan Pengadaan Barjas Bersama KPK RI

Lebih lanjut, Munafri menekankan bahwa Kota Makassar menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman.

Ia menyampaikan bahwa perbedaan ideologi, agama, dan latar belakang bukanlah penghalang untuk membangun persaudaraan dan kemanusiaan.

“Yang membedakan kita hanya ideologi, tapi persaudaraan dan kemanusiaan harus kita tempatkan di atas segala-galanya. Makassar adalah rumah kita semua,” tambahnya.

Perayaan ini menjadi momentum penguatan nilai-nilai persaudaraan lintas daerah dan agama, serta penegasan komitmen bersama dalam menjaga bumi dan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Appi juga mengajak seluruh warga Makassar, khususnya jemaat Gereja Toraja, untuk terus menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah perbedaan.

“Kami tidak pernah membedakan asal-usul, agama, atau warna kulit. Semua harus bersatu dalam harmoni keberagaman. Mari bersama-sama membangun Makassar yang kita cintai ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengenang momen kebersamaan sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota, termasuk kedekatannya dengan pimpinan Sinode dan jemaat Gereja Toraja.

BACA JUGA  Drum Corps Makassar dan Tari Butta Kalabbirangku Tampil Memukau di HUT Kota Makassar ke-417

“Sebelum saya jadi Wali Kota, ulang tahun saya bahkan dirayakan di Sinode. Saya merasa sudah jadi bagian dari keluarga besar Gereja Toraja,” kenang Appi.

Festival Hutan Toraja ini turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni. Dalam sambutannya, Menteri Raja Juli menekankan pentingnya pelibatan tokoh agama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan hutan berkelanjutan.

“Menjaga alam adalah bagian dari ajaran keagamaan. Saya berharap para tokoh agama dapat mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya menjaga hutan dan alam,” ujarnya.

Menurutnya, pelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan panggilan moral dan spiritual bagi seluruh masyarakat.

“Saya diberikan amanah oleh pak Presiden Prabowo untuk menjaga hutan melalui kebijakan dan kewenangan yang ada. Tapi secara kultural, peran tokoh agama sangat besar dalam mendorong kesadaran manusia menjaga alam,” tambah Raja Juli.

Ia juga menggarisbawahi potensi besar wilayah hutan di Toraja Utara untuk dikelola sebagai kawasan ekowisata berbasis kearifan lokal. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diyakini dapat menjadi contoh harmonisasi antara pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA  Wali Kota Munafri Tekankan Efisiensi dan Fokus Program Prioritas

“Wilayah ini sangat potensial menjadi ekowisata hutan. Kalau dikelola dengan baik, akan memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Festival Hutan Toraja yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-78 Gereja Toraja ini, sekaligus menjadi momentum penguatan peran agama dan budaya dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama.

Setelah rangkaian sambutan dan perayaan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi simbolis penanaman pohon di kawasan Hutan Tandung Nanggala.

Penanaman ini menjadi bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus upaya menghadirkan solusi ekologis bagi wilayah sekitar.

Aksi tanam pohon tersebut diharapkan menjadi awal dari gerakan yang lebih luas untuk memperkuat fungsi hutan sebagai penopang kehidupan, penyimpan air, dan penahan banjir.

Kegiatan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel