Connect with us

Dinas Sosial Makassar

Aksi Penipuan di Toko Alkes Catut Nama Dinsos Makassar: Pelaku Masih Buron

Published

on

Kitasulsel–Makassar Viral aksi penipuan yang mencatut nama Dinas Sosial (Dinsos) di toko Alat Kesehatan (Alkes) Makassar. Aksi ini menjadi heboh di media sosial usai rekaman kamera pengintai atau CCTV tersebar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinsos Makassar, Andi Pengeran mengatakan, pelaku memborong masker dan handscoin dalam jumlah yang tidak sedikit. Total harganya hingga jutaan rupiah.

Pelaku datang langsung ke toko alkes dan membayar lewat mobile banking. Memperlihatkan bukti bayar yang ternyata palsu.

“Yang jelasnya, tidak ada dari Dinas Sosial seperti itu. Tidak ada,” tegasnya kepada awak media di kantor Balai Kota Makassarnya, Senin (12/8/2024).

Dinsos Kota Makassar telah melapor ke pihak berwajib, untuk mencari pelaku yang mencatut nama Dinsos di toko alkes tersebut.

BACA JUGA  Dinsos Minta Dinkes Terlibat Tangani ODGJ, Begini Respon Kadinkes Makassar

Ia menjelaskan, berdasarkan aturan, pengadaan barang yang dilakukan Dinsos melalui pihak ketiga secara daring atau e-catalog.

“Kami sudah sampaikan ke sosial media dan media masa, bahwa Dinsos tidak ada anggaran belanja langsung apalagi berupa masker,” katanya.

Andi Pengeran menerangkan, berdasarkan video yang beredar di awal setidaknya dua pelaku beraksi di toko alkes Jalan Syekh Yusuf, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini.

Sementara di lokasi kedua, yaitu di toko alkes Jalan Anuang, Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Mamajang

“Pelaku masih buron, polisi sementara mencari pelaku penipuan untuk diamankan, ini dilakukan agar menjadi efek jera, sementara ini baru ada satu laporan ke polisi,” jelasnya.

BACA JUGA  Hari Pertama Bertugas, Kadinsos Makassar Salurkan Bantuan Kebakaran di Antang

Andi Pengeran mendorong, untuk seluruh pihak yang merasa dirugikan melapor di kepolisian dan Dinsos Kota Makassar.

“Pastinya harus lebih berhati-hati, masyarakat harus lebih teliti dan jeli dalam proses transaksi jual beli,” imbaunya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Dinas kesehatan Makassar

Dinsos Minta Dinkes Terlibat Tangani ODGJ, Begini Respon Kadinkes Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Belum lama ini, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar menyampaikan ide bakal merevisi ulang aturan penanganan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Makassar.

Tak hanya itu, pihaknya meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, ikut terlibat dalam penanganan ODGJ karena masuk dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Merespon hal tersebut, Kadinkes Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengatakan, selama ini regulasi penangan ODGJ langsung ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dadi.

“Mereka (Dinsos) menghubungi kami (Dinkes) untuk ODGJ yang sakit di pinggir jalan, untuk penanganan home care,” ujarnya kepada awak media di RS Unhas Kota Makassar, Senin (2/9/2024).

BACA JUGA  Dinsos Minta Dinkes Terlibat Tangani ODGJ, Begini Respon Kadinkes Makassar

Sejak awal kata Nursaidah, Dinsos memang telah melakukan kerja sama langsung dengan pihak RSJ Dadi, tanpa melewati jenjang koordinasi dengan Dinkes.

“Selama ini mereka tidak pernah mengkonfirmasi, mereka langsung ke RSJ Dadi, dia langsung bawa semua pasiennya,” ucapnya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan melalui puskesmas dan akan melakukan proses berjenjang jika perlu melakukan rujukan.

“Kami di puskesmas kan juga ada pemeriksaan ODGJ dan akan berjenjang kalau mau ke RSJ Dadi tidak langsung kalau kami, kami juga bantu melakukan pemeriksaan kalau ada informasi dari Dinsos,” tuturnya.

Pihaknya, kata dia hanya bisa menyediakan pemeriksaan kesehatan bagi ODGJ, sesuai tupoksi Dinas Kesehatan kota Makassar.

BACA JUGA  Hari Pertama Bertugas, Kadinsos Makassar Salurkan Bantuan Kebakaran di Antang

“Terkait ODGJ, ada di Dinsos karena mereka rata-rata tidak punya rumah, saya tidak bisa tampung, Dinsos yang tampung jadi kalau dia sakit saya yang urusi sakitnya, Dia (Dinsos) yang urusi penginapannya,” ujarnya.

Anggaran ODGJ kata dia juga ada di Dinsos jadi memang lebih banyak ke mereka.

“Tapi memang kita perlu duduk bersama koordinasikan untuk penanganan,” katanya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.