Connect with us

Politics

Hasil Survei Pilkada Luwu Timur,IBAS -Puspa Ungguli Petahana Lebih dari 15%

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) 2024 hampir pasti diikuti tiga pasangan calon (Paslon).

Tiga paslon tersebut adalah petahana Budiman – Andi Akbar Leluasa, Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler, dan Isrullah – Usman Sadik.

Berdasarkan survei terbaru, pasangan Ibas – Puspa menempati urutan teratas, mengalahkan petahana Budiman – Akbar, lalu di posisi terbuncit ada paslon Isrullah – Usman.

Dalam temuan survei Persepsi Syndicate, yang dilakukan periode 1-7 Agustus 2024, menunjukkan angka signifikan untuk kemenangan Ibas-Puspa.

Pada simulasi kertas suara 3 paslon, yang disampaikan kepada publik untuk mencoblos, pasangan Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler memperoleh angka elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan pasangan calon lainnya, dengan persentase 45,4%, sedangkan dari sisi kemantapan pilihan terbilang cukup tinggi dengan angka 42,8%.

Sementara elektabilitas petahana Budiman-Andi Akbar Leluasa di angka 33,2%, dengan kemantapan pilihan 27,4%.

“Kemudian elektabilitas pasangan Isrullah-Usman Sadik berada di posisi paling buncit, yakni 8,7% dengan kemantapan pilihan 5,6%,” jelas Direktur Utama Persepsi Syndicate, Mudatsir Rasid, dalam rilisnya, Kamis 15 Agustus 2024.

BACA JUGA  Fatmawati Rusdi:Semua Program IBAS-Puspa Sejalan Dengan Program Andalan Hati,”Tennang Ni”

Sedangkan, lanjut dia, responden yang tidak menjawab sebesar 2,5%, dan yang belum punya pilihan atau swing voters masih di angka 10,2%. Sedangkan yang masih ragu akan pilihannya masih ada 21,7%.

Mudatsir menjelaskan, tingginya elektabilitas Ibas-Puspa banyak dipengaruhi oleh penyatuan elektoral mantan bupati Lutim, alm Thorig Husler dan Ibas, setelah memutuskan menggandeng istri alm Husler, Puspawati sebagai calon wakilnya.

“Dari sisi kemantapan pilihan Ibas-Puspa terbilang cukup tinggi dengan angka 42,8%. Itu artinya, loyalitas pemilihnya sulit beralih pilihan ke calon lain,” tegas Mudatsir.

Dalam periode pemerintahan Budiman, yang menggantikan alm Thorig Husler, diterpa banyak isu yang mengecewakan pihak Husler.

“Temuan survei menunjukkan 60,2% pemilih Husler di Pilkada lalu, beralih ke paslon Ibas-Puspa,” terang dia.

Kemudian dari sisi indikator yang memengaruhi pilihan, responden masih senang dengan kesan pemimpin yang merakyat, dengan persentase di angka 60,7%.

“Selama ini Ibas dikenal selalu turun menyapa masyarakat. Ini berbeda dengan petahana Budiman, yang dikenal jarang menyapa langsung masyarakat kalangan bawah,” terangnya.

BACA JUGA  Dermaga dan Air Bersih Jadi Fokus Seto untuk Warga Pulau
Tangkapan layar peta elektabilitas pasangan calon bupati dan wakil bupati (surat suara) berdasarkan gender dan tingkat pendidikan. (ist)

Ibas-Puspa Banyak Digandrungi Kaum Perempuan

Sementara itu, dari sisi peta elektabilitas pasangan calon bupati dan wakil bupati (surat suara) berdasarkan gender, Ibas-Puspa mendominasi di pemilih perempuan (40,3%) dan laki-laki hanya di angka 30,7%.

Budiman-Akbar dipilih banyak pemilih laki-laki (20,4%) dan perempuan hanya di angka 17,9%. Sementara paslon Isrullah-Usman dipilih oleh pemilih laki-laki (6,9%) dan perempuan 8,7%.

Sedangkan laki-laki yang merahasiakan pilihan 10,0% dan perempuan (10,1%), serta yang tidak menjawab laki-laki 2,0% dan perempuan 23,0%.

“Sebaran cluster pemilih berdasarkan gender ini diambil seimbang, yakni laki-laki dan perempuan masing-masing 50,0%,” terang Mudatsir.

Budiman-Akbar Hanya Unggul di Pemilih Cerdas

Kemudian di segmen tingkat pendidikan, Budiman-Akbar unggul di pemilih cerdas, yang berpendidikan diploma (30,3%) dan sarjana (38,6%).

Paslon Ibas-Puspa menang di pemilih dengan tingkat pendidikan SMA ke bawah, yang mencapai angka 43,4% di segmen SMA.

“Pada peta persebaran elektabilitas calon Bupati berdasarkan gander dan pendidikan, Irwan Bahcri Syam mayoritas unggul pada sebagian besar pemilih berdasarkan gender dan tingkat pendidikan. Hanya pada lulusan diploma dan sarjana, petahana Budiman unggul,” terang Mudatsir.

BACA JUGA  Teriakan Coblos Nomor Dua Sambut Kedatangan Rezki Mulfiati Lutfi di Wilayah Utara Kota Makassar

Tingkat kepercayaan survei elektabilitas bakal calon bupati Lutim ini sebesar 95%. Sedangkan margin of error survei ini kurang lebih 4,9%. Responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak dengan multistage random sampling yang diwawancara dengan tatap muka.

Diketahui, petahana Budiman adalah Bupati Lutim yang menggantikan Thorig Husler yang meninggal sebelum dilantik di periode keduanya. Dia juga adalah pamong senior dan Ketua PDIP Lutim.

Sementara wakilnya, Andi Akbar Leluasa, yang baru menjabat sekira 6 bulan ini adalah politisi Golkar yang banyak berkecimpung di Jakarta, dan dia bukan berasal dari Lutim.

Sedangkan Ibas adalah mantan Wakil Bupati Lutim era Bupati Thorig Husler, dan ketua Nasdem Lutim. Pada Pilkada lalu, Ibas kalah tipis dari paket Husler-Budiman. Kemudian paketnya, Puspawati Husler adalah istri alm Thorig Husler.

Untuk paslon Isrullah-Usman berpotensi jadi kuda hitam. Isrullah adalah Komisaris di perusahaan tambang nikel PT CLM, yang beroperasi di Malili, Lutim. Sedangkan Usman Sadik adalah legislator PAN Lutim. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

PDI Perjuangan Sulsel Peringati Hari Lahir Pancasila

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.

Dimana upacara peringatan Hari Lahir Pancasila oleh PDI Perjuangan Sulsel digelar di halaman Sekretariat DPD PDI Perjuangan Sulsel, Jalan Gunung Bawakaraeng, Kota Makassar, Minggu (1/6/2025).

Peringatan Hari Lahir Pancasila oleh PDI Perjuangan Sulsel dirangkai dengan diskusi kebangsaan yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan.

Upacara dilangsungkan dan diikuti oleh jajaran pengurus DPD, badan dan sayap partai, pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Makassar, 15 PAC se-Kota Makassar, serta para legislator dari fraksi PDI Perjuangan.

Bendahara DPD PDI Perjuangan Sulsel Alimuddin bertindak inspektur upacara Hari Lahir Pancasila, sementara komandan upacara dipercayakan kepada anggota DPRD Kota Makassar, William.

BACA JUGA  Blusukan ke Pasar Rappang, Syaharuddin Alrif Janji Turunkan Pajak dan Merenovasi Pasar Jika Terpilih di Pilbup Sidrap 2024

Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel Ridwan A. Wittiri, menekankan bahwa pentingnya menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momentum refleksi terhadap nilai-nilai dasar bangsa.

“Refleksi ini penting agar kita tidak melupakan jati diri bangsa dan terus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Ridwan.

Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi Kebangsaan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno.

Diskusi ini menghadirkan dua tokoh penting, yakni kader senior partai Iqbal Arifin dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Sulsel Alimuddin.

Dengan tema “Setialah Pada Sumbermu” dan subtema “Kekuatan Kita Harus Tetap Bersumber Kepada Kekuatan Rakyat, Tetap Apinya Semangat Rakyat.”

Diskusi ini kata Ridwan menjadi wadah reflektif untuk memperkuat semangat nasionalisme serta menggali tantangan implementasi nilai-nilai Pancasila di era modern.

BACA JUGA  Teriakan Coblos Nomor Dua Sambut Kedatangan Rezki Mulfiati Lutfi di Wilayah Utara Kota Makassar

Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi kader PDI Perjuangan dan masyarakat luas agar terus menjaga, mengamalkan dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, di tengah arus perubahan sosial dan politik yang kian kompleks. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel