Politics
Ribuan Warga Tallo Hadiri Sosialisasi Seto – Rezky, Keluhkan Masalah Air Bersih

Kitasulsel–Makassar Antusias para warga di Kecamatan Tallo tak mau kalah memberi dukungan ke bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati).
Dukungan dari warga yang kurang lebih 1000 orang itu ditunjukkan saat Rezki Mulfiati Lutfi hadir langsung menyapa dan bersilaturahmi di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Jumat (16/8/2024).

Saat pasangan Andi Seto Asapa itu tiba di lokasi, tepatnya di pasar Pannampu, para warga dari kalangan emak-emak maupun milenial menyambut dengan teriakan “Sehati Menang”.
Salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan Pannampu, Andi Darwis turut menunjukkan keberpihakannya terhadap pasangan yang dikenal muda dan berpengalaman.

Dirinya pun menyampaikan unek-uneknya dihadapan Rezki. Kata Darwis, permasalahan di Pannampu sejak dulu hingga sekarang adalah pasokan air bersih yang kerap menjadi keluhan warga.
Darwis berharap jika Sehati terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar di Pilwali mendatang, mampu menjawab dan memberikan solusi dari keluhan warga yang bermukim di Utara kota.
“Kami warga di kelurahan Pannampu cuma berharap permasalahan air bersih di wilayah utara ini bisa segera dicarikan solusinya,” terang Darwis.
Mendengar aspirasi tersebut, Rezki mengatakan kehadirannya ditengah masyarakat Pannampu Kecamatan Tallo bisa menjawab keresahan warga yang ingin melihat perubahan di Kota Makassar.
Apalagi, kata dia, permasalahan di wilayah utara yang tiap tahunnya adalah masalah air bersih. Karena itu, akan menjadi catatan penting kedepan dalam mengatasi persoalan.
“Saya berharap silaturahmi ini menjadi awal yang baik buat kita semua. Insya Allah masalah air bersih di utara akan jadi prioritas kami kedepan jika terpilih memimpin Kota Makassar,” ucap Rezki sambil diteriaki Sehati Menang.
Kendati demikian, Rezki berharap doa dan dukungan dari masyarakat Pannampu bisa kompak dan solid memenangkan Sehati di Pilwali Makassar November mendatang.
“Insya Allah berkat doa dan dukungan ta’ semua, saya bersama Pak Andi Seto akan berada dibarisan rakyat untuk mewujudkan perubahan kota Makassar kedepan,” cetus anggota DPRD Sulsel ini. (*)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login