Connect with us

Politics

Appi Andalkan Tim dan Relawan Kerja – Kerja Elektoral di Pilwali

Published

on

Kitasulsel–Makassar Bakal Calon Wali Kota Makassar, Munafri ‘Appi’ Arifuddin mengakui, peran relawan sangat vital dalam upaya kerja-kerja elektoral. Sebab, mereka merupakan pihak yang paling dekat dengan berbagai lapisan elemen masyarakat.

”Tentu Relawan ini menjadi elemen yang sangat vital dalam proses perjuangan kami. Karena mereka yang paling dekat dengan pemilih,” katanya, Kamis, 22 Agustus 2024.

Appi mengatakan, pola kerja relawan di basis terbilang cukup efektif. Khususnya dalam menyampaikan visi dan misi yang diusung oleh kandidat.

Sehingga, Appi berharap para relawan MULIA benar-benar menerapkan pola komunikasi dan perjuangan yang bersentuhan langsung terhadap kepentingan masyarakat. Sehingga, kebutuhan masyarakat bisa diakomodir dengan baik ke dalam program secara detail.

BACA JUGA  Kunjungi Tiga Pulau Kecil di Makassar, Seto-Rezki Janji Hadirkan Energi Listrik Tenaga Surya

”Pola-pola yang dilakukan oleh relawan ini adalah gerakan yang akan memberikan dampak elektoral kepada kandidat. Kami berharap, relawan ini mampu mendelivery atau penyambung segala macam program yang akan kami laksanakan ke depan,” ungkapnya.

Mantan Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) itu juga menegaskan, sejauh ini sudah banyak relawan yang bergabung dalam barisan pemrnangan MULIA. Namun begitu, dia tetap mewanti-wanti agar tidak ada yang lengah dan menganggap remeh pertarungan Pilwalkot Makassar.

”Sejauh ini banyak sih relawan yang sudah bergabung. Beberapa sudah bekerja juga. Mereka juga yang mensupport kami, menyebarluaskan segala informasi yang benar kepada masyarakat luas,” imbuhnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Kunjungi Tiga Pulau Kecil di Makassar, Seto-Rezki Janji Hadirkan Energi Listrik Tenaga Surya

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Seto Tinjau Pasar Hartaco, Pedagang Keluhkan Minimnya Fasilitas dan Beban Retribusi

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel