Connect with us

Provinsi Sulawesi Barat

PJ Bahtiar Harap Siswa Dibekali Manajemen Bisnis Agar Kelak Menjadi SDM Produktif

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengajak pengajar di SMK 3 Majene agar menerapkan tentang Budidaya Ikan Tawar.

Bahkan lebih luas memberikan materi tentang Manajemen Bisnis Budidaya Ikan Tawar sehingga ilmu budidaya yang diperoleh siswa nantinya dapat menjadi peluang menambah pundi-pundi uang.

Menurutnya, pengetahuan manajemen bisnis bisa memperkaya wawasan siswa dan kelak menjadi lulusan yang produktif.

“Harus dibangun menjadi sebuah ekosistem bisnis. Jadi SMK jangan sekedar belajar imun budidayanya tetapi bagaimana tahu tentang perputaran bisnis budidaya itu. Perlu wawasan ekosistem bisnis dari budidaya tersebut sehingga ketika selesai, anak-anak dapat berpenghasilan,” ucap Bahtiar.

Termasuk memberikan edukasi siswa bagaimana memanfaatkan fasilitas yang disiapkan pemerintah untuk memperoleh modal usaha. Seperti KUR.

BACA JUGA  Antisipasi Inflasi Jelang Bulan Ramadan, Pemprov Sulbar Respon Cepat Lakukan Rakor Setiap Hari

“Sulbar memiliki banyak KUR yang belum terserap. Ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat baik untuk mengembangkan usaha kelautan, perikanan, perkebunan,” kata Bahtiar.

Rizki, salah seorang siswa SMK 3 Majene berterima kasih atas kunjungan Pj Gubrrnur Bahtiar disekolah tersebut.

” Dari sekian sekolah yang ada di Majene, sekolah kami menjadi tujuan kunjungan pak Gubernur. Ini adalah kebanggan bagi kami, kami pun berharap didatangi orang nomor satu di Sulbar ini menjadi motivasi bagi kami untuk bisa terus beprestasi sehingga bisa mengharumkan nama sekolah,” ucap Rizki. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Tekad Kuat Gubernur SDK: Beban Rp384 Miliar di 2025, Pilih Jalan Tangguh ‘Tidak Mau Utang Lagi

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) menyampaikan refleksi akhir pekan terkait tantangan fiskal yang dihadapi Pemprov Sulbar pada tahun anggaran 2025. Di tengah tekanan pembiayaan, Gubernur menegaskan komitmennya untuk tidak mengambil utang baru, meski ditawari opsi tersebut oleh pemerintah pusat.

“Sulbar sudah dua kali meminjam ke SMI. Cicilannya masih berat dan belum lunas. Saat saya minta dijadwal ulang, justru disarankan menambah utang. Saya tolak. Lebih baik kita bayar dan lunas dalam tiga tahun ke depan,” ujar Gubernur Suhardi Duka.

Beban fiskal yang harus ditanggung Sulbar pada tahun 2025 cukup signifikan. Berdasarkan data resmi dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), total beban mencapai Rp384 miliar, terdiri atas:

BACA JUGA  Usai Ditangani Tim Pemprov Sulbar, 83 Warga Tutar Dinyatakan Sembuh DBD

Komponen Beban Fiskal Sulbar 2025:

1. Pembayaran pokok pinjaman ke SMI: Rp99,4 miliar

2. Bunga pinjaman: Rp8,7 miliar

3. Penyesuaian Dana Transfer (DAK) yang ditarik pusat: Rp130,2 miliar

4. Pengurangan belanja karena asumsi retribusi daerah & SiLPA 2024 tidak tercapai: Rp145,7 miliar

“Terus dari mana kita bisa membangun? Main sulap? Hehe,” kelakar Gubernur Sulbar, menyiratkan bahwa situasi ini menuntut kecermatan tinggi dalam prioritas anggaran, bukan sekadar keajaiban instan.

Namun demikian, Gubernur Sulbar memastikan bahwa keterbatasan fiskal tidak menghambat arah pembangunan strategis. Pemprov Sulbar tetap memfokuskan anggaran pada program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Tahun ini, Pemprov Sulbar telah menyalurkan mobil amrol dan ekskavator ke tiga kabupaten untuk mendukung pengelolaan sampah.

BACA JUGA  Hadiri Penanaman Jagung, Cabai Bawang dan Kopi di Botteng, Pj Bahtiar: Ini Bisa Menjadi Contoh Diikuti Masyarakat

“Sudah dua dekade sampah daerah diangkut, tapi pernahkah satu mobil sampah dikirim ke kabupaten? Tahun ini, kita bantu,” ungkap Gubernur.

Di samping itu, berbagai program keberpihakan seperti jaminan BPJS gratis, pengembangan peternakan, bantuan bibit pertanian, dan peningkatan infrastruktur dasar tetap berjalan sesuai visi misi pembangunan.

Refleksi ini mempertegas bahwa membangun daerah bukan semata soal besar kecilnya dana, melainkan keberanian memilih jalan yang bertanggung jawab secara fiskal dan jangka panjang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel