Connect with us

Pemkot Makassar

Diundang Reception Dinner di Kapal Perang Australia, Firman: Perkuat Persaudaraan 2 Negara

Published

on

Kitasulsel–Makassar Penjabat (Pj) Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra memperoleh kehormatan untuk menghadiri official reception dan makan malam bersama dari komandan kapal perang HMAS Perth dari Angkatan Laut Australia, Commander Ben Dalton.

Jamuan ini sebagai bentuk terima kasih dari pihak Australia karena kedatangan kapal perang Australia HMAS Perth 157 disambut hangat dan berlabuh di pelabuhan Soekarno-Hatta, Sabtu lalu.

“Suatu kehormatan mendapat undangan dari komandan kapal perang Australia. Kami tadi banyak berbincang-bincang tentang kegiatannya yakni Port Friendship Visit to Makassar yang akan mereka laksanakan selama 5 hari,” ujar Firman, Minggu (26/8/2024) kemarin.

Firman mengatakan Port Friendship visit to Makassar ini sebagai wujud dan bukti eratnya persaudaraan antara dua negara ini yakni Australia dan Indonesia. Khususnya Kota Makassar.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Sambut Kedatangan KSAL Muhammad Ali di Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin

Firman juga menjelaskan tentang posisi strategis Kota Makassar di Indonesia, utamanya sebagai pusat aktivitas dan bisnis di Kawasan Timur Indonesia.

Selain itu, Firman yang juga merupakan alumni ANU Australia bertukar cerita tentang pengalamannya ketika melaksanakan pendidikan dan tinggal di kota Canberra.

Di mana kota tersebut juga menjadi pusat pelatihan bagi para awak kapal angkatan Laut Australia.

Usai berbincang, para hadirin mengikuti agenda utama kegiatan yakni Ceremonial Sunset atau upacara penurunan bendera yg dilakukan oleh prajurit AL Australia sebagai penghormatan dan tradisi AL Australia.

“Setelah penurunan bendera dikumandangkan lagu kebangsaan dari 2 negara yaitu Australia dan Indonesia sebagai pertanda bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan persahabatan antara ke dua negara,” tuturnya.

BACA JUGA  Munafri Pimpin Gladi Bersih Upacara HUT RI ke-80 di Lapangan Karebosi

Pada momen ini pula, terlihat Para crew kapal dengan antusias dan sangat ramah menjelaskan beberapa fasilitas yang dimiliki oleh kapal perang HMAS Perth 157.

Firman pun berharap ikatan persaudaraan antara Australia dan Indonesia khususnya Kota Makassar ini makin erat.

“Kehadirannya ini menjadi momen bersejarah dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia terkhususnya di bidang angkatan laut. Serta mempererat ikatan persaudaraan antarbangsa yang telah terjalin sejak lama,” harap Firman. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Wakil Wali Kota Makassar Pimpin Rakor Persiapan Buka Puasa Bersama dan Peringatan Nuzulul Quran

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Gebyar PKK HKG ke-53, PKK Makassar Eratkan Silaturahmi Lewat Family Gathering

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Berikan Bonus Tambahan dan Apresiasi kepada Pemenang MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Sulsel

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel