Pilgub Sulsel

Deklarasi Andalan Hati Maju Pilgub Sulsel, Komitmen Lanjutkan Pembangunan Sulsel

Published

7 bulan ago

29 Agustus 2024

Kitasulsel–Makassar Bakal pasangan calon (bapaslon) gubernur dan wakil gubernur, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), secara resmi mendeklarasikan pencalonan mereka untuk maju pada Pilgub Sulsel 2024 di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Kamis (29/8/2024).

Dalam pidatonya, Andi Sudirman menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Sulsel, dirinya tidak pernah mengungkapkan secara terbuka niat untuk maju kembali atau sebaliknya. Dia lebih memilih untuk mendengarkan suara masyarakat sebelum mengambil keputusan.

“Saya menunggu bagaimana masyarakat Sulsel. Berbagai survei menunjukkan mayoritas masyarakat menginginkan kami untuk melanjutkan pembangunan di Sulsel yang sudah ada,” ujarnya di hadapan hadirin.

Andi Sudirman juga menceritakan pengalamannya berkeliling Sulsel untuk melihat secara langsung respons masyarakat terhadap pembangunan yang telah dilakukan selama masa jabatannya.

Dia menyebutkan bahwa dari ujung Kabupaten Kepulauan Selayar hingga Luwu Timur dan Toraja, serta daerah Bosowasi, Ajatappareng, dan wilayah selatan, mayoritas masyarakat memberikan apresiasi positif terhadap hasil kerja pemerintahannya.

“Tentu tidak sampai di sini saja. Kami telah meletakkan fondasi yang sangat kuat untuk Sulsel,” lanjut Andi Sudirman, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

Deklarasi ini menjadi awal resmi kampanye Andalan Hati dalam upaya mereka untuk melanjutkan pembangunan di Sulsel, dengan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat yang menginginkan perubahan berkelanjutan di provinsi ini.

Untuk diketahui, setelah menggelar deklarasi, Andalan Hati akan melakukan pendaftaran di kantor KPU Sulsel. Andalan Hati maju Pilgub Sulsel 2024 diusung 10 partai politik, yakni Nasdem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, Gelora, Hanura, Perindo, dan PSI. (*)

Pilgub Sulsel

Andalan Hati Torehkan Rekor Perolehan Suara Pilkada Sulsel

Published

2 bulan ago

10 Februari 2025

Redaksi Kitasulsel

Kitasulsel–MAKASSAR KPU Sulsel telah menetapkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih periode 2025-2030. Pasangan yang dikenal dengan akronim Andalan Hati ini mencatat rekor tertinggi sejak penerapan pemilihan langsung di Sulsel.

Data KPU Sulsel menunjukkan, Pilgub Sulsel 2007 yang dimenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) meraih 1.432.572 suara atau 39,53%. Kemudian di Pilgub 2013 yang kembali dimenangkan pasangan Sayang, meraih 2.251.407 suara atau 52,42%.

Selanjutnya Pilgub 2018 dimenangkan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dengan perolehan 1.867.303 suara atau 43,87%. Di Pilgub 2024, kontestasi dimenangkan Andalan Hati dengan meraih 3.014.255 suara atau 65,32%.

“Ini mungkin angka (perolehan suara) tertinggi yang pernah ada di pemilihan langsung Sulsel. Saya merasa, begitu besar beban dan tekanan dari masyarakat terhadap harapan kepada kami,” ucap Andi Sudirman Sulaiman baru-baru ini.

Sesuai jadwal, Andalan Hati akan dilantik di Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. Keduanya akan dilantik serentak bersama para kepala daerah dan wakil kepala daerah non sengketa dan hasil putusan dismissal MK.

Andi Sudirman Sulaiman pun memohon dukungan dari Forkopimda dan semua lapisan masyarakat dalam merealisasikan visi misinya selama lima tahun ke depan. “Tidak mungkin (kami) melaksanakan berdua. Kami memohon dukungan dan doa untuk Sulsel Maju dan Berkarakter,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Sulsel Maju dan Berkarakter adalah visi dari pasangan Andalan Hati. Adapun misi Andalan Hati yakni:

1. Memajukan layanan pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan, dan kemasyarakatan berbasis kompetensi, berakhlak, dan berkearifan lokal.

2. Melanjutkan hilirisasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan lumbung pangan, serta sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing, berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru.

3. Mengembangkan ekonomi masyarakat, pedesaan, dan daerah 3T (Terluar, Termiskin dan Tertinggal) untuk menekan angka pengangguran, kemiskinan, serta menangani gizi buruk dan stunting.

4. Mengembangkan desa mandiri sebagai pusat pertumbuhan untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

5. Mendorong investasi padat karya dan berwawasan lingkungan.

6. Mempercepat dan memperkuat transformasi digital dan birokrasi yang berintegritas, adaptif, dan melayani.

7. Memperkuat peran kepemudaan dalam pembangunan serta pelibatan kelompok marginal, termasuk penyandang disabilitas.

8. Memperkuat layanan transportasi (darat, laut, udara) dan infrastruktur yang berorientasi pada kesiapan dan ketahanan menghadapi situasi bencana, berkeadilan, serta pengembangan pariwisata untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. (*)